Wednesday, February 12, 2020

Media Sosial (skripsi dan tesis)


Dewasa ini masyarakat sudah tidak bisa lagi dipisahkan dengan berbagai aplikasi media sosial yang beredar dikalangan masyarakat. Kita mengenal berbagai jenis media sosial yang berkembang di kalangan masyarakat, sebagian dari media sosial tersebut sudah mulai pudar di kalangan masyarakat, tapi ada beberapa media sosial yang hingga kini masih dipergunakan oleh masyarakat dengan alasan dibutuhkan dan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Media sosial dibutuhkan karena kekuatan informasi, komunikasi, dan jejaring sosial yang terkandung  didalamnya. Saat ini masyarakat sampai pada titik kesadaran dimana jika belum memiliki media sosial. Media sosial adalah salah satu bentuk baru dalam berkomunikasi yang ditawarkan dalam dunia internet. Pengguna media sosial bisa mneyampaikan apa saja yang dialami atau dirasakannya kepada siapa saja dengan menggunakan media sosial. Selain itu, media sosial bisa menggantikan peranan telepon atau berkirim pesan singkat (sms) dengan menggunakan aplikasi messanger yang lebih cepat serta kita mengetahui apakah pesan tersebut sudah dibaca atau belum. 
Ada beberapa pengertian media sosial menurut para ahli, yaitu : 1. Menurut Mandibergh (2012), media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama di antara pengguna yang menghasilkan konten (user generated content) 2. Menurut Shirky (2008), media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi (to share), bekerja sama (to co-oporate) diantara pengguna dan melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya berada di luar kerangka institusional maupun organisasi. 3. Boyd (2009), menjelaskan media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada user generated content (UGC) di mana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di institusi media massa. 4. Menurut Van Djik (2013), media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial. Meike dan Young (2012) mengartikan kata media sosial sebagai kata konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu (to be shared one to one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu. 6. Nasrullah (2015), media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual (Nasrullah, 2015 : 11). 
Media sosial memiliki karakter jaringan sosial. Media sosial terbangun dari struktur sosial yang terbentuk didalam jaringan atau internet. Namun, sebagaimana ditekankan oleh Castells (2002), struktur atau organisasi sosial yang terbentuk di internet berdasarkan jaringan informasi yang pada dasarnya beroperasi berdasarkan teknologi informasi dalam mikroelektronik. Jaringan yang terbentuk antarpengguna (users) merupakan jaringan yang secara teknologi dimediasi oleh perangkat teknologi, seperti komputer, telepon genggam atau gadget (Nasrullah,2015:16). Kekuatan media sosial sebagai media baru yang tidak hanya bekerja berdasarkan jaringan dan informasi semata, tetapi juga memiliki arsip. Dalam kerangka teknologi komunikasi, arsip mengubah cara menghasilkan, mengakses , hingga menaruh informasi. “Teknologi online telah membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam menyimpan gambar (bergerak atau diam), suara, juga teks yang secara meningkat dapat diakses secara massal dan dari mana pun, kondisi ini terjadi karena pengguna hanya memerlukan sedikit pengetahuan teknis untuk menggunakannya” (Gane & Beer, 2008 dalam Nasrullah, 2015: 22) Interaksi dalam kajian media merupakan salah satu pembeda antara media lama (old media) dengan media baru (new media). Dalam konteks ini David Holmes (2005) menyatakan bahwa dalam media lama pengguna atau khalayak media merupakan khalayak yang pasif dan cenderung tidak mengetahui satu dengan yang lainnya; sementara media baru pengguna bisa berinteraksi, baik di antara pengguna itu sendiri maupun prosedur konten media. Untuk itu dalam konsep pemasaran menunjukkan bagaimana kekuatan media sosial untuk dapat menjangkau konsumen dalam jaringan pertemanan di media sosial. Dalam konteks ini media sosial menawarkan khalayak yang beragam, banyak, dan berada diwilayah yang lebih luas atau global. Tidak hanya itu, khalayak di media sosial tidak sebatas konsumen semata, tetapi juga menjadi kekuatan dalam pemasaran atau sebagai media iklan itu sendiri. Seperti pengertian media sosial menurut Kotler dan Keller, yaitu media sosial merupakan saran bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, audio, dan video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya (Kotler, 2012: 568).

No comments:

Post a Comment