Showing posts with label komunikasi. Show all posts
Showing posts with label komunikasi. Show all posts

Wednesday, February 12, 2020

Media Sosial (skripsi dan tesis)

Media sosial saat ini masih merupakan istilah yang mengandung banyak makna dan definisi tidak persis sama. Safko misalnya menjelaskan bahwa media sosial mereferensikan pada serangkaian aktivitas, praktik, dan perilaku diantara komunitas orang yang berkumpul secara online untuk berbagi informasi, pengetahuan dan opini dengan menggunakan media percakapan (conversational media). Media percakapan sendiri merupakan applikasi berbasis web yang membuat produksi dan transmisi konten berbentuk kata-kata, gambar, video dan audio menjadi mungkin dan mudah (Safko & Brake, 2009 ;p.6) Rulli Nasrullah dalam bukunya Media Sosial: Perspektif, Budaya, dan Sosioteknologi (2015, hal 11), memaparkan beberapa definisi dari media sosial yang berasal dari berbagai literatur penelitian, antara lain: 1. Menurut Mandiberg (2012), media sosial adalah media yang mewadahi kerjasama di antara pengguna yang menghasilkan konten (user-generated content). 2. Menurut Shirky (2008), media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi (to share), bekerjasama (to co-operate) di antara pengguna dan melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya berada di luar institusional maupun organisasi. 3. Boyd (2009) menjelaskan media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentusaling berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada usergenerated content (UGC) di mana konten dihsailkan oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di institusi media massa. 4. Menurut Van Dijk (2013), media sosial adalah flatform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial. 5. Meike dan Young (2012) mengartikan kata media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu (to be shared one-to-one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa kekhususan individu

Media Sosial (skripsi dan tesis)

Media sosial merupakan saran interaksi antara sejumlah orang melalui “sharing” informasi dan ide-ide melalui jaringan internet untuk membentuk semacam komunitas virtual. Media sosial merupakan “sekelompok apikasi berbasis internet yang dibentuk berdasarkan ideologi dan teknologi yang memungkinkan orang secara mobile dapat 30 menciptakan dan bertukar konten, disebut user-generated content (Kaplain, Haenlein, 2010: 59). Sebagiamana telah dikatakan diatas bahwa media sosial hadir sebagai bagian dari perkembangan media baru yang kontras dengan media tradisional/industri seperti media cetakan dan media audio-visual. Perbedaan yang menonjol antara media sosial sebagai media baru dengan “media lama” antara lain dalam hal kualitas, jangkauan, frekuensi, keggunaan, kedekatan, dan sifatnya yang permanen, contohnya adalah internet ada banyak efek yang berasal dari penggunaan internet di mana para pengguna menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengakses situs dari pada situs media lain. Sebagian besar kritik terhadap media sosial berkisar tentang eksklusivitas situs, kesenjangan informasi yang tersedia, masalah kepercayaan dan keandalan informasi yang disajikan, konsentrasi konten, kepemilikan konten dan makna interaksi yang diciptakan media sosial. Disela- sela kritik terhadap media sosial ada pula pengakuan bahwa media sosial juga memiliki efek positif karena memungkinkan terjadinya demokrasi atau terjadinya individu untuk menginklankan diri mereka sendiri (Kaplan and Haenlein Michael, 2010: 69).

Proses Komunikasi Massa (skripsi dan tesis)

 (Denis McQuail 2000:17) menjelaskan proses komunikasi massa sekaligus menjelaskan ciri atau karakteristik komunikasi massa sebagai berikut. a. Ciri utama yang paling jelas yang dimiliki media massa adalah bahwa institusi ini dirancang untuk menjangkau masyarakat luas. Potensi audien dipandang sebagai kumpulan orang dalam jumlah besar yang memiliki sifat tidak saling 27 mengenal satu sama lain. Begitu pula hubungan antara pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (receiver), adalah tidak saling mengenal. b. Pengirim, dalam hal ini adalah orgnisasi media massa atau komunikator profesional, seperti wartawan, penyiar, produser, artis, dan sebagainya yang bekerja untuk organisasi media massa bersangkutan. Pengirim dapat pula terdiri atas suara-suara di masyarakat yang diberikan kesempatan untuk menggunakan saluran media massa, baik dengan cara membayar ataupun gratis, seperti pemasang iklan, politisi, pendakwah, pejabat, dan sebagainya. c. Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu pihak (one-sided) dan tidak ditunjukkan kepada orang-orang tertentu saja (impersonal) dan terdapat jarak sosial dan jarak fisik yang memisahkan kedudukan pengirim dan penerima pesan. d. Pengirim pesan biasanya memiliki lebih banyak otoritas, keahlian dan juga gengsi (prestige) dibandingkan penerima pesan. e. antara pengirim dan penerima pesan tidak saja bersifat asimetris, namun juga kulkulatif dan manipulatif. Pada dasarnya, hubungan antara pengirim dan penerima pesan adalah bersifat non-moral, yang didsarkan atas jasa yang disajikan atau diminta melalui kontrak tidak tertulis, namun tidak ada keharusan untuk menerimanya. f. Pesan komunikasi masssa memiliki ciri dirancang dengan cara yang sudah distandarkan (produksi massa) dan kemudian diproduksi dalam jumlah banyak.pada umumnya pesan media massa merupakan produk kerja yang 28 memiliki nilai tukar di pasaran media dengan nilai kegunaan bagi penermanya, yaitu konsumen media. Dengan demikian, pesan media merupakan komoditi, yang dalam hal ini berbeda dengan tipe pesan yang ada pada hubungan komunikasi lainnya. g. Audien media massa terdiri atas kumpulan besar orang yang terletak tersebar dan bersifat pasf karena tidak memiliki kesempatan untuk memberikan respons atau berpartisipasi dalam proses komunikasi dengan cara yang alami (orisinil). h. Audien media massa pada umumnya menyadari bahwa mereka adalah bagian dari audien yang lebih besar, namun mereka memiliki hubungan atau pengetahuan yang terbatas dengan audien lainnya. i. Audien yang bersifat massa itu terbentuk untuk sementara waktu karena adanya hubungan yang bersifat serentak dengan pengirim (sumber), sedangkan eksistensi audien itu sendiri tidak pernah ada kecuali dalam catatan industri media

Teori Komunikasi Massa (skripsi dan tesis)

 Teori komunikasi massa merupakan penjelasan atau perkiraan terhadap gejala sosial, yang berupaya untuk mengubungkan komunikasi massa kepada berbagai aspek kehidupan kultutral dan personal atau sistem sosial. Untuk memahami teori komunikasi massa, perlulah kita memahami beberapa hal berikut ini. 
1. Tidak Ada Teori Tunggal Dalam Komunikasi Massa. 
Misalnya, terhadap teori yang menjelaskan gejala yang melibatkan masyarakat luas, seperti bagaimana masyarakat memberikan arti kepada simbol-simbol budaya dan bagaimana simbol-simbol itu mempengaruhi tingkah laku kita (interaksi simbolik). Ada pula teori yang menjelaskan sesuatu yang bersifat individual, seperti bagaimana media massa mempengaruhi orangorang tertentu pada saat terjadinya perubahan atau krisis (teori ketergantungan). Para ahli teori komunikasi massa juga menyusun sejumlah teori kelas menengah (middle-range theories) yang menjelaskan atau memperkirakan aspek-aspek yang lebih khusus dan terbatas terhadap proses komunikasi massa Teori komunikasi massa sering meminjam pengetahuan dari disiplin ilmu lainnya. 
 Misalnya, teori kontruksi sosial atas kenyataan (the social construction of reality theory) berasal dari ilmu sosiologi, teori perubahan sikap (attitude change theory) dipinjam dari ilmu psikologi. Sikap masyarakat terhadap halhal seperti pemerintah, demokrasi, etnik, gender, dan sebagainya dipengaruhi oleh sikap dan persepsi yang disajikan oleh media massa. 
 3. Teori komunikasi massa merupakan konstruksi manusia (human construction).
 Orang menciptakan teori komunikasi massa dan karenanya, teori-teori itu sering dipengaruhi oleh lingkungan dimana orang bersangkutan berada, misalnya kapan teori itu disusun, jabatan atau posisi orang bersangkutan dalam proses komunikasi massa dan sejumlah faktor lainnya? Para peneliti yang bekerja pada industri penyiaran memiliki teori yang berbeda dengan peniliti di perguruan tinggi mengenai bagaimana efek tayangan yang mengandung kekerasan di televisi kepada penonton. 
4. Teori komunikasi massa bersifat dinamis. 
Karena teori komunikasi massa merupakan konstruksi manusia, sementara lingkungan dimana manusia itu selalu berubah, maka teori komunikasi massa bersifat dinamis. Teori komunikasi massa terus-menerus diperbaiki, diterima dan ditola, misalnya teori-teori komunikasi massa yang dikembangkan sebelum televisi atau jaringan komputer (intertnet) menjadi media massa perlu diuji kembali bahkan ditinggalkan karena munculnya bentuk media massa baru

Tujuan Literasi Media (skripsi dan tesis)

 Tujuan mendasar media literasi adala mengajar khalayak atau pengguna media untuk menganalisis pesan yang disampaikan oleh media massa, mempertimbangkan tujuan komersil dan politik di balik suatu citra atau pesan media, dan meneliti siapa yang bertanggung jawab atas pesan atau ide yang diimplikasikan oleh pesan atau citra itu. Adapun beberapa tujuan dari literasi media, diantaranya : 1. Bertujuan membantu konsumen agar memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang isi media, sehingga dapat mengendalikan pengaruh media dalam kehidupannya. 2. Untuk melindungi konsumen yang rentan dan lemah terhadap dampak media penetrasi budaya media baru. 3. Tujuan literasi media adalah untuk menghasilkan warga masyarakat yang“well informed” serta dapat membuat penilaian terhadapcontent media berdasarkan pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap media yang bersangkutan (Eadie,2009:564).

Pentingnya Literasi Media (skripsi dan tesis)

Seperti dikemukakan Baran (2010:24) bahwa kemampuan dan keahlian kita sangat penting dalam proses komunikasi massa. Kemampuan ini tidak selalu mudah untuk dikuasai (ini lebih sulit dari sekedar menyalakan computer, menayangkan televise atau membalikan halam majalah kesenangan anda) tetapi ini sangat penting dipelajari dan dapat dilakukan. Kemampuan ini adalah literasi media (media literacy) kemampuan yang secara efektif dan efesien memahami dan menggunakan berbagai bentuk komunikasi yang bermedia. Art Silverblatt memberikanmengemukakan suatu upayah sistematis untuk menjadikan melek media/literasi media sebagai bagian dari orientasi terhadap budaya khalayak. Silverblatt mengidentifikasi 5 elemen literasi media/melek media (Silverblatt,1995:2-3) yaitu: a. Kesadaran akan dampak media pada individu dan masyarakat b. Pemahaman atas proses komunikasi massa c. Pengmbangan strategi untuk menganalisis dan mendistkusikan pesan media d. Kesadaran atas konten media sebagai sebuah teks yang memberikan pemahaman kepada budaya kita dan diri kita sendiri 24 e. Pemahaman kesenangan, pemahaman dan apresiasi yang ditingkatkan terhadap konten media

Defenisi Literasi Media (skripsi dan tesis)

 Literasi media berasal dari bahasa inggris yaitu media literacy, terdiri dari dua suku kata media berarti media tempat pertukapan pesan dan literacy berarti melek, kemudian dikenal dalam istilah Literasi Media. Dalam hal ini literasi media merujuk kemampuan khalayak yang melek terhadap media dan pesan media massa dalam konteks komunikasi massa. Literasi media dapat dikatakan sebagai suatu proses mengakses, menganalisis secara kritispesan media, dan menciptakan pesan menggunakan alat media (Hobbs, 1996: 20). (Rubin (1998: 99)menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan literasi media adalah pemahaman sumber, teknologikomunikasi, kode yang digunakan, pesan yang dihasilkan, seleksi, interpretasi, dan dampak dari pesantersebut. Maka dapat dikatakan bahwa adanya Internet atau media baru ini membuat pola komunikasimanusia berubah. Dalam perkembangan literasi media kemudian menyentuh sebagai suatu kegiatan terorganisir dalam bentuk pendidikan kepada masyarakat. CLM (Center of Media Literacy) kemudian menggunakan defenisi yang di perluas: literasi informasi adalah suatu pendekatan abad ke-21 kepada pendidikan. Itu menyediakan suatu kerangka untuk mengakses, meneliti, mengevaluasi, menciptakan dan mengambil bagian dengan pesanpesan didalam bermacam wujud-wujud dari cetakan kevideo sampe internet. Media melek huruf membangunsatu pemahaman peran dari media dalam keterampilanketerampilan masyarakat penting maupun dari pemeriksaan dan pernyataan dari (yang) penting bagi para warganegara suatu demokrasi. Dari defenisi yang dikemukakan baik oleh para pakar komunikasi dan lembaga penggiat literasi media, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalm kurun waktu yang lama 23 literasi media yang terbatas hanya pada kajian studi di perguruan tinggi kini sudah bergerak lebih maju lebih terorganisir/terlembaga dan generasi selanjutnya dalam menyentuh pada upayah mempersiapkan kemampuan literasi media setiap individu di masa yang akan datang

Teori Literasi Media (skripsi dan tesis)

Media massa tidak hanya sekedar memberikan informasi dan hiburan Semata, tetapi juga mengajak khalayak untuk melakukan perubahan prilaku. Melalui beragam konten media yang khas dan unik sehingga pesan-pesan media itu terlihat sangat menarik, menimbulkan rasa penasaran khalayak. Pembingkaian pesan melalui teks, gambar dan suara merupakan aktivitas media untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan khalayak. Media massa tidak hanya sekedar memberikan informasi dan hiburan semata, tetapi juga mengajak khalayak untuk melakukan perubahan prilaku. Melalui beragam konten media yang khas dan unik sehingga pesan-pesan media itu terlihat sangat menarik, menimbulkan rasa penasaran khalayak. Pembingkaian pesan melalui teks, gambar dan suara merupakan aktivitas media untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan khalayak. Hubungan antar media massa dan khalayak dibangun oleh pesan media, sedangkan pesan media itu sendiri sesuatu yang khas. 
Oleh karena itu, sebuah langkah awal guna memahami bagaimana hubungan antar media massa, pesan media, dan khalayak dibentuk, dapat dijelaskan dari beberapa Prinsip Dasar National Association for Media Literacy (2007), yaitu:  a. Semua pesan media dibangun. b. Setiap media memiliki karakteristik, kekuatan dan keunikan membangun bahasa yang berbeda. c. Pesan media diproduksi untuk suatu tujuan. d. Semua pesan media berisi penanaman nilai dan tujuan yang ingin dicapai. e. Manusia menggunakan kemampuan, keyakinan, pengalaman mereka untuk membangun arti pesan media. f. Media dan pesan dapat mempengaruhi keyakinan, dan pengalaman mereka untuk membangun sendiri arti pesan media. Pada kondisi ini sering kali persepsi khalayak dibentuk oleh pesan media massa, gambaran realita yang ditampilkan berita, iklan dan film kemudian membentuk persepsi terhadap sebagian orang tentang cara dia memandang dunia nyata. Kondisi ini sesuai apa yang dikemukakan Baran bahwa kebanyakan apa yang terjadi di otak kita tidak pernah kita sadari. Walaupun aktivitas ini sering kali mempengaruhi pikiran sadar kita, hal tersebut tidak secara langsung mempengaruhi proses kognitif lainnya. Kesadaran kita bertindak sebagai pengawas tertinggi dari aktivitas kognitif ini, tetapi hanya mampu mengontrol secara tebatas dan tidak langsung (Baran, 2010:311)

Teori Peneguhan Imitasi (Reinforcement Imitasi Theory) (skripsi dan tesis)

Miller dan Dollard (1941) memerinci kerangka teori tentang instrumental conditioning dan mengemukakan ada tiga kelas utama perilaku yang diberi label imitasi, yakni: 1. Same behavior Same behavior yakni dua individu memberi respon masing- masing secara independen, tapi dalam cara yang sama, terhadap stimuli lingkungan yang sama. Sebagai hasilnya sekalipun tindakan mereka sepenuhnya terpisah satu sama lain, tapi bisa tampak seakan-akan yang satu meniru yang lainnya. 2. Copying Copying yakni seorang individu berusaha mencocokan perilakunya sedekat mungkin dengan perilaku yang lain. Jadi ia haruslah mampu untuk memberi respon langsung terhadap syarat atau tand-tanda kesamaan atau perbedaan antara perilakunya sendiri dengan penampilan orang yang dijadikan modelnya. 26 3. Matched dependent behavior Matched dependent behavior, yakni seorang individu, (pengamat atau pengikut) belajar untuk menyamai dengan tindakan orang lain (model atau si pemimpin) karena amat sederhana ia memperoleh imbalan dari perilaku tiruan (imitatifnya) itu. Jadi, Matched dependent behavior, si pengikut mempunyai kecenderungan kuat untuk meniru tindakan si model melalui proses instrumental conditioning. 
Bandura (dalam, rakhmat, 2009: 246) mengidentifikasi efek- efek yang ditimbulkan oleh eksposure terhadap perilaku dan hasil pembuatan orang lain, yakni: 1. Inhibitory & Disinhibitory Effects (efek malu dan tidak memalukan) Efek inhibitory merupakan efek yang dikerjakan orang lain yang menyebabkan perilaku tertentu menjadi malu atau menahan diri untuk melakukan atau mengulangi perbuatan yang sama. Sedangkan efek disinhibitory merupakan efek yang menyebabkan orang lain tidak malu untuk melakukan perbuatan yang dilihatnya. 2. Reponse Fasilitating Effects Bahwa kesempatan melihat eksposure kepada tindakan orang lain dapat berfungsi memudahkan (facilitate) penampilan bermacam perilaku yang menurut biasanya tidak dilarang. 3. Observational learning Jika seseorang individu terkena terpaan perilaku dari suatu model sosial, maka dapat terjadi efek observational learning. 
Dalam arti lebih spesifik obsever tadi dapat memperoleh bentuk perilaku yang baru semata-mata dengan melihat atau mengamati tindakan model tindakan secara terbuka menunjukkan respons dihadapan model yang ditiru. Model akan meningkat efektivitasnya jika model secara fisik menarik, model berhasil, model dapat dipercaya, model memiliki kemiripan dengan pengamat, dan model yang ditampilkan mampu mengatasi kesulitan dan kemudian berhasil. Observational learning ditentukan oleh empat proses pengamatan (Observational) yang khas tapi, saling berkaitan yaitu: a. Perhatian (Attention) Proses perhatian seseorang mengamati peristiwa secara langsung atau tidak langsung. Meskipun ada ratusan peristiwa yang dialami setiap hari, namun hanya beberapa saja yang menarik perhatian mereka. b. Proses Mengingat (Retention) Retention adalah peristiwa yang menarik perhatian dimasukkan ke dalam benak dalam bentuk lambang secara verbal atau imaginal sehingga menjadi ingatan (memory). c. Reproduksi Gerak ( Motoric Reproduction) Setelah mengetahui atau mempelajari sesuatu tingkah laku, subjek juga dapat menunjukkan kemampuannya atau menghasilkan apa yang disimpan dalam bentuk tingkah laku. Contohnya, mengendarai mobil, bermain tenis. Jadi setelah subyek memperhatikan model dan menyimpan informasi, sekarang saatnya untuk benar-benar melakukan 28 perilaku yang diamatinya. Praktek lebih lanjut dari perilaku yang dipelajari mengarah pada kemajuan perbaikan dan keterampilan. d. Proses Motivasi (Motivational) Suatu motivasi sangat tergantung kepada peneguhan (reinforcement) yang mendorong perilaku seseorang ke arah peneguhan tujuan tertentu. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, teori ini didukung adanya faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumtif yaitu keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli (Philip Kotler dan Gary Armstrong, 1996). Faktor psikologi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif. Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu motivasi, persepsi, proses belajar serta kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Selanjutnya, orang dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda dari objek yang sama karena adanya proses persepsi yaitu perhatian yang selektif, gangguan yang selektif, mengingat kembali yang selektif. Pembelajaran menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Konsumen dalam proses pembeliannya selalu mempelajari sesuatu, proses belajar pada suatu pembelian terjadi apabila konsumen ingin menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan (Rismiati dan Suratno, 2001). Kepercayaan merupakan suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu

Fitur – Fitur Instagram (skripsi dan tesis)

a. Pengikut / followers
 Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi mengikuti akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari fotofoto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. 
 b. Unggah Foto
 Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang hendak ingin diunggah dapat diperoleh melalui kamera iDevice ataupun foto-foto yang ada di album foto di iDevice tersebut. 
c. Kamera
 Foto yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat disimpan di dalam iDevice tersebut. Setelah foto diambil melalui kamera di dalam Instagram, foto tersebut pun juga dapat diputar arahnya sesuai dengan keinginan para pengguna. Foto-foto yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu, melainkan Instagram memiliki keterbatasan ukuran rasio 3:2 untuk foto. d. Effect Photo’s 
Instagram memiliki efek-efek yang dapat digunakan oleh para pengguna pada saat mereka hendak menyunting sebuah foto. Efek tersebut terdiri dari: X-Pro II, Lomo-fi, Earlybird, Sutro, Toaster, Brannan, Inkwell, Walden, Hefe, Nashville, Valencia, Amaro, Rise, Hudson, dan Lord Kelvin.
 e. Judul Foto / Nama Foto
Foto yang akan di unggah sebelumnya disunting terlebih dahulu, kemudian dibawa ke halaman selanjutnya. Dimana di dalamnya tidak hanya ada pilihan untuk mengunggah pada jejaringan sosial atau tidak, tetapi juga untuk memasukkan judul foto, dan menambahkan lokasi foto tersebut.
 j. Arroba ( et/@ ) 
Twitter, Facebook memiliki fitur yang dimana para penggunanya dapat menyinggung pengguna lain yang juga, dengan manambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan akun Instagram dari pengguna tersebut. Para pengguna tidak hanya dapat menyinggung pengguna lainnya di dalam judul foto, melainkan juga pada bagian komentar foto. Para pengguna dapat menyinggung pengguna lainnya dengan memasukkan akun Instagram dari pengguna tersebut. 
k. Label Foto 
Sebuah label di dalam Instagram adalah sebuah kode yang memudahkan para pengguna untuk mencari foto tersebut dengan menggunakan “kata kunci”. Label itu sendiri dapat digunakan di dalam segala bentuk komunikasi yang bersangkutan dengan foto itu sendiri. l. Publikasi kegiatan sosial ( #/ hashtag ) Instagram menjadi salah satu alat promosi yang baik dalam menyampaikan sebuah kegiatan itu. Contohnya seperti pada label #thisisJapan projek dimana dia menggunakan label di dalam Instagram untuk menarik perhatian para masyarakat international untuk membantu bencana alam yang terjadi di Jepang pada awal tahun lalu, dll. 
 m. Publikasi Organisasi 
Instagram juga banyak organisasi-organisasi yang mempublikasikan produk mereka. Contohnya saja seperti Starbucks, Burberry, Levi’s, dan lain-lain. Banyak dari produk-produk tersebut yang sudah menggunakan media sosial untuk memperkenalkan produk-produk terbarunya kepada masyarakat, hal ini dikarenakan agar mereka tidak harus mengeluarkan biaya sepersen pun untuk melakukan promosi tersebut.
 n . Geotagging 
Geotagging adalah identifikasi metadata geografis dalam sebuah media situs ataupun foto. Bagian geotag akan muncul ketika para pengguna iDevice mengaktifkan GPS mereka di dalam iDevice mereka tersebut. 
o. Jejaring Sosial 
Para pengguna tidak hanya berbagi foto di dalam Instagram, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, Foursquare, Tumblr, Flickr, dan juga posterous, yang tersedia di halaman untuk membagi foto. 
p. Tanda Suka (Like)
 Instagram memiliki sebuah fitur tanda suka yang dimana fungsinya sama seperti apa yang ada di dalam Facebook, yaitu sebagai penanda bahwa pengguna yang lain menyukai foto yang telah diundah oleh pengguna yang lain. Berdasarkan dengan durasi waktu dan jumlah suka pada sebuah foto di dalam Instagram, hal itulah yang menjadi faktor  khusus yang mempengaruhi apakah foto tersebut populer atau tidak. Bila sebuah foto tersebut menjadi populer, maka secara langsung foto tersebut akan masuk ke dalam halaman populer tersendiri (https://www.scribd.com/doc/195027473/Makalah-Instagram).

Kelebihan Instagram (skripsi dan tesis)

a. Pasar yang melek teknologi. Salah satu kelebihan berjualan lewat Instagram adalah pengguna Instagram sudah ‘terjamin’ melek teknologi. Artinya, mereka yang aktif di Instagram pastilah aktif pula di 14 Twitter dan mungkin juga Facebook. Karena itu, sangat tepat bila Anda mempromosikan produk Anda melalui Instagram dan dibantu jejaring sosial lainnya. 
b. Pengguna Instagram tentu memiliki gadget yang mendukung aplikasi tersebut, yaitu android phones maupun iPhone. Ini berarti Instagram memiliki pengguna yang rata-rata kelas menengah ke atas. Hal ini menguntungkan bagi Anda, karena calon konsumen Anda kemungkinan besar mempunyai ‘kantong’ yang cukup dalam.
 c. Tampilan produk yang simple. Karena Instagram memang digunakan sebagai aplikasi berbagi foto, fitur-fitur yang tersedia di Instagram akan mendukung gambar produk yang anda upload di dalamnya.
 d. Di Instagram, kebanyakan fotonya menggunakan (#) hashtag. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan hashtag agar memudahkan calon pembeli menemukan produk anda

Sejarah Perkembangan Instagram (skripsi dan tesis)

 Instagram diciptakan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger, dan didirikan pada bulan Oktober 2010. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik 13 Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada peranti bergerak. Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau iPod Touch versi apapun dengan sistem operasi iOS 3.1.2 atau yang terbaru, dan telepon genggam Android apapun dengan sistem operasi versi 2.2 (Froyo) ke atas. Aplikasi ini dapat diunggah melalui Apple App Store dan Google Play. Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata "insta" berasal dari kata "instan", seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan "foto instan". Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata "gram" berasal dari kata "telegram" yang cara kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan Internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itu, Instagram merupakan gabungan dari kata instan dan telegram

Mengenal Instagram Sebagai Platform Jejaring Sosial Media (skripsi dan tesis)

 Berbagi Foto Salah satu sarana (platform) sosial media yang menyodok para pesaingnya adalah photo sharing (berbagi foto). Media sosial berbagi foto mulai menjadi primadona seiring makin mudahnya orang menangkap momen-momen dengan berbagai perangkat fotografinya. Selain mudah dan simple, dengan berbagi gambar atau foto sebenarnya kita tidak hanya menunjukkan apa yang sedang kita lihat, kerjakan atau rasakan namun lebih dari itu kita bisa menyampaikan pesan di dalamnya. Hal ini menjadi salah satu nilai tambah kenapa media sosial berbagi foto makin diminati. Layanan berbagi foto tidak hanya sebagai kebutuhan personal, kini juga mulai dilirik tangan-tangan kreatif dunia bisnis. Para enterprenuer dan korporat sudah bisa menangkap celah positif photo sharing (berbagi foto) sebagai media promosi dan perluasan bisnisnya. Sosial media terpopuler yang mengambil alih ialah Instagram. Berbeda dengan Facebook dan Twitter, situs ini menggunakan foto sebagai media penyampai pesan dimana ia dibaca sebagai sebuah teks. Foto dilekati tanda yang dapat berfungsi sebagai petanda dan penanda sekaligus yang terjadi ketika sebuah narasi didalam foto dari si narrator dimaknai oleh si pembaca narasi (https://www.maxmanroe.com/melihat-media-sosial-yang-bakal-melesat-di- 2014.html).
 Berbagi foto ponsel menjadi bagian dari masa depan public dan merupakan salah satu tren media sosial paling cepat berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Merek-merek besar mulai memperhatikan, menggunakan tren ini untuk keuntungan mereka. Informasi yang kutip dari majalah mix edisi Januari 2013, Instagram telah mengumpulkan 15 juta pengguna yang telah meng- upload dalam waktu kurang dari dua tahun. Salah satu contoh yang memanfaatkan Instagram adalah Presiden AS yang bernama Obama juga ikut berpartisipasi berbagi foto-foto behind the scenes-nya selama kampanye pemilihan 2012 lalu di Instagram. Contoh lain yaitu Starbucks bisa dikatakan sebagai adapter awal Instagram dan saat ini memiliki lebih dari 250.000 follower. Starbucks berusaha menampilkan eksperiential yang didapat pelanggan bila berada di dalam gerai dari seluruh dunia melalui Instagram. Berbagi foto adalah hal menarik yang bisa dilakuin dan ditambah kelebihan yang diberikan ponsel atau gadget yang kita miliki. Berbagi foto sekarang tidak hanya menjadi miliki individu tapi sudah merasuk ke berbagai perusahaan dan brand ternama (http://www.dotsemarang.com/berbagi-foto-trend-media-sosial- yang-paling-cepat-berkembang/)

Keberadaan Media Sosial Sebagai Media Informasi Baru (skripsi dan tesis)

 Kehadiran media baru semakin memudahkan manusia dalam berkomunikasi. Media baru seperti internet, pada akhirnya berfungsi sebagai media sosial. Melalui media sosial, pola komunikasi masyarakat tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu. Media sosial mempercepat arus komunikasi dengan mendorong kontribusi dan umpan balik dari semua orang yang tertarik, dan merupakan percakapan dua arah ketika membandingkan ke media tradisional karena media sosial terbuka untuk umpan balik dan partisipasi (Mayfield, 2008). Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010), media sosial adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis Internet yang dibangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Jadi, yang dimaksud user-generated content adalah segala isi yang dibuat dan atau dipublikasikan oleh pengguna media siber antara lain, artikel, gambar, komentar, suara, video dan berbagai bentuk unggahan yang melekat pada media siber, seperti blog, forum, komentar pembaca atau pemirsa, dan bentuk lain.  Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi diikuti dengan perubahan gaya hidup masyarakatnya, tidak terkecuali di Indonesia. Data memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia yang sudah mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi, terbilang aktif utamanya dalam menggunakan sosial media.
 Kemunculan Internet yang disusul dengan berbagai sarana media sosial, dimana komunikasi antara manusia dapat berlangsung real time dengan cakupan wilayah lebih luas. Di Indonesia, media sosial telah menarik perhatian masyarakat. Media sosial menjadi media interaksi baru yang membuat ruang-ruang bagi masyarakat untuk saling berbagi, bercerita dan menyalurkan ide-idenya. Aktivitas masyarakat yang banyak dilakukan dengan menggunakan internet adalah membuka situs jejaring sosial (64,43%). Selain membuka situs jejaring sosial, aktivitas lain adalah mencari informasi mengenai barang/jasa (48,55%), mengirim dan menerima email (47,33%), dan mengunduh film/gambar (46,98). Selanjutnya individu menggunakan internet untuk aktifitas belajar dan mengakses berita melalui portal berita (Meiningsih, 2011:17). Media sosial menjadi bermanfaat dan saluran komunikasi yang semakin penting karena meningkatnya penggunaan media sosial sebagai situs berita dan informasi oleh banyak orang, penggunaan terus-menerus dan ketergantungan terhadap media sosial di kalangan masyarakat, penyebarluasan berita dan informasi melalui media sosial dan jejaring sosial, memperluas audiens media massa, referensi ke situs berita utama yang seringkali datang dari media sosial (misalnya, dalam percakapan online dan link posting), peningkatan penggunaan media sosial untuk komunikasi publik yang diawali oleh pelanggan, karyawan 11 dan warga, termasuk komentar tentang brand, produk dan layanan (http://www.isentia.co.id/assets/whitepapers/isentia_whitepaper_indonesia_v2. pdf).

Komunikasi Pemasaran (skripsi dan tesis)

Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antarindividu, atau antara organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan di mana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya (Shimp, 2003 : 4) David Pickton & Amanda Broderick mendefinisikan komunikasi pemasaran yaitu, semua elemen-elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran (Prisgunanto, 2006: 8). “Asosiasi Pemasaran Amerika atau AMA (The American Marketing Association) yang anggotanya terdiri atas sejumlah besar profesional pemasaran di Amerika Serikat dan Kanada, mendefiniskan pemasaran sebagai: The process of planning and executing the conception, pricing,promotion and distribution of ideas, goods and services to create exchanges that satisfy individual and organizational objectives. (Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu serta tujuan organisasi.)” (Morissan, 2010: 3). Dari pengertian diatas kita bisa menyimpulkan bahwa secara sederhana konsep komunikasi pemasaran adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. 
Seperti yang dijelaskan Lee, pada buku prinsip-prinsip pokok periklanan bahwa komponen utama konsep pemasaran yaitu: 
1. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sebuah organisasi harus menemukan apa yang memuaskan para konsumen dan menggunakan informasi ini untuk menciptakan produk yang tepat. Organisasi harus terus menerus mengubah, mengadaptasi dan mengembangkan produk agar bisa mengikuti perubahan selera para pelanggan
. 2. Upaya pemasaran terkoordinasi di seluruuh organisasi. Pemasaran hanya salah satu fungsi yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan konsumen.
 3. Pencapaian tujuan-tujuan jangka panjang mengadopsi konsep pemasaran tidak hanya memuaskan konsumen (Lee, 2004: 10)
. Dalam kegiatan komunikasi pemasaran kita mengenal beberapa bentuk-bentuk utama dari komunikasi pemasaran yang sering kita temui dalam keseharian kita, yaitu : 
1. Penjualan perorangan (personal selling) adalah bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjual/ wiraniaga menginformasikan, mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan. Usaha penjualan ini biasanya disederhanakan dengan memberikan “diskon perkenalan” kepada pembeli dan meyakinkan mereka melalui iklan. 
2. Iklan (advertising), kampanye memperkenalkan suatu produk baru ini biasanya dilaksanakan dengan menggunakan komunikasi massa surat kabar, majalah, radio, televisi dan media lain (internet) atau komunikasi langsung yang didesain khusus untuk pelanggan antar bisnis maupun pemakai akhir. Kedua bentuk iklan ini dibiayai oleh sponsor tertentu (si pengiklan), tetapi dikategorikan sebagai komunikasi massa (non-personal) karena perusahaan sponsor tersebut secara simultan berkomunikasi dengan penerima pesan yang beranekaragam, bukan kepada individu tertentu/personal atau kelompok kecil. Iklan langsung (direct advertising) biasa disebut pemasaran berdasarkan data-base, karena telah mengalami perkembangan dan merupakan akibat efektifitas komunikasi terarah serta teknologi komputer yang memungkinkan hal itu terjadi. 
3. Promosi penjualan (sales promotion) terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. Sebagai perbandingan, ada iklan yang didesain untuk mencapai tujuan lain yaitu menciptakan kesadaran pada merek dan mempengaruhi sikap pelanggan. Promosi penjualan diarahkan baik untuk perdagangan maupun konsumen. Promosi penjualan yang berorientasi konsumen biasanya menggunakan kupon, potongan harga setelah pembelian tertentu, undian dll 
4. Pemasaran Sponsorship (sponsorship marketing) adalah aplikasi dalam mempromosikan perusahaan dan merek mereka dengan mengasosiasikan perusahaan atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu, seperti kegiatan sosial. 
5. Publisitas, seperti halnya iklan, publisitas menggambarkan komunikasi massa, namun juga tidak seperti iklan, perusahaan sponsor tidak mengeluarkan biaya untuk waktu dan ruang beriklan. Publisitas biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai produk atau jasa dari perusahaan yang kemudian dimuat dalam media yang mana informasi tersebut dianggap penting dan layak disampaikan kepada khalayak mereka, publisitas tidak dibiayai oleh perusahaan yang mendapatkan manfaatnya. 
6. Komunikasi di tempat pembelian (Point-of-purchase communication) melibatkan peraga, poster, tanda, dan berbagai materi lain yanng didesain untuk mempengaruhi keputusan untuk membeli dalam tempat pembelian (Shimp, 2003:5-7). Ketika menjalankan suatu kegiatan, kita pasti memiliki tujuan tertentu ketika menjalankan kegiatan tersebut, seperti tujuan kita makan dan minum adalah agar kita tetap bisa menjalankan aktivitas kita sehari-hari dengan  

Media Iklan (skripsi dan tesis)

 Secara sederhana, kita mengetahui bahwa istilah media bisa dijelaskan sebagai alat komunikasi sebagai mana definisi yang sering kita ketahui. Terlepas dari bagaimana kita mengungkapkan media, kita dapat memahami pengertian media tersebut dari bagaimana proses komunikasinya terjadi. Seperti pada proses komunikasi khususnya proses yang terjadi didalam periklanan, yaitu ada objek, organ dan medium (media), dimana yang menjadi objek adalah gambar, tulisan atau bahkan video, kemudian yang menjadi organ adalah panca indra kita seperti mata dan telinga, dan yang terakhir adalah media yaitu media periklanan yang digunakan, seperti media online dan lain-lain. Media berperan sebagai perantara antara objek dan organ, begitu juga dalam periklanan media menjadi perantara antara objek dari produsen dan organ dari konsumen. Menurut Belch, media (medium) adalah kategori umum dari sistem pengiriman pesan yang mencakup media penyiaran (televisi dan radio), media cetak (surat kabar dan majalah), surat, iklan luar ruang (outdoor advertising), dan media pendukung lainnya (Morissan, 2010: 179).
 Ada banyak ahli yang menjelaskan mengenai media iklan, untuk itu media iklan secara garis besar dikelompokkan menjadi 2, yaitu: - Above the line/ up the line (media lini atas), yang meliputi : surat kabar, majalah, televisi, radio, dan media luar ruang, - Below the line/ under the line (media lini bawah), yang meliputi : pameran, direct mail, kalender, dan sebagainya. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, maka peluang bagi para pengiklan untuk memanfaatkan teknologi yang ada juga semakin besar untuk memuaskan kebutuhan khalayak mengenai informasi produk mereka. Hal ini bisa kita lihat semakin berkembangnya media iklan dari media tradisional seperti iklan di televisi, radio, dan cetak menjadi iklan di media baru yaitu internet. Perkembangan iklan di internet juga didukung dengan media sosial yang semakin ramah dikalangan masyarakat tanpa mengenal latar belakang penggunanya yang berbeda-beda. Banyaknya media sosial yang berkembang membuat khalayak dengan mudah dapat memilih akan menggunakan media yang mana, begitu juga dengan para pengiklan atau pemasar. Line, Path, Instagram, Facebook, Twitter, Ask.fm, Snapchat, Blog adalah media sosial yang sekarang banyak digunakan oleh khalayak ramai. Banyaknya penggunaan media sosial oleh khalayak membuat tujuan awal dari situs-situs tersebut sebagai pencari pertemanan berkembang menjadi media periklanan. Para pengiklan dan pemasar tentunya mengoptimalkan penggunaan media sosial menjadi lebih luas sebagai media beriklan. Hal ini memang dimungkinkan karena dukungan fitur-fitur yang tersedia dalam situs tersebut. Memilih media dan sarana, dalam berbagai kaitan merupakan yang paling sulit dari semua keputusan komunikasi pemasaran karena banyaknya keputusan yang harus dibuat. Selain menentukan kategori media umum mana yang akan digunakan perencanaan media juga harus memilih sarana khusus dalam setiap media dan memutuskan bagaimana mengalokasikan anggaran yang ada di antara berbagai alternatif media dan sarana (Shimp: 2004,4).

Instagram (skripsi dan tesis)

Aplikasi instagram adalah aplikasi jejaring sosial berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid. Hanya saja, yang paling membedakan adalah, tampilan foto Instagram memiliki ciri khas dengan “bingkai” persegi. Instagram diciptakan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger dan diluncurkan pada Oktober 2010 (https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram). Nama Instagram, menurut mereka, merupakan gabungan dari “instant camera” dan “telegram”. Instagram kini dapat diinstal pada beragam sistem operasi telepon genggam, mulai dari Apple App Store, Google Play dan Windows Phone Store. Hanya beberapa bulan setelah diluncurkan Instagram mampu meraih 1 juta pengguna pada Desember 2010. Jumlah ini meningkat terus hingga mencapai 5 juta user pada Juni, kemudian mencapai 10 juta pada September 2011. Belakangan, Instagram mengklaim anggotanya telah mencapai lebih dari 30 juta pada April 2012. Selain itu, Instagram juga mengumumkan setidaknya lebih dari 100 juta foto telah diunggah dalam Picasa pada Juli 2011. Pada Mei 2012, Instagram mengklaim jumlah foto yang telah diunggah telah melampaui 1 miliar item. Kini Instagram mengaku telah berhasil meraih pengguna mencapai lebih dari 100 juta akun pada April 2012, dan seperti yang dilansir kompas tekno pada tanggal 24 September 2015, pengguna instagram sudah mencapai 400 juta pengguna aktif. Melihat perkembangan yang cepat ini, Facebook kemudian mengakuisisi perusahaan ini dengan nilai mencapai US$1 miliar pada April 2012. Sementara itu, pertumbuhan Instagram terus melejit, mencapai 23% pada 2013 sedangkan sang perusahaan induk, Facebook hanya mengalami pertumbuhan mencapai 3% saja (Mulyati, 2014: 84-85)

Line (skripsi dan tesis)

 Line merupakan salah satu aplikasi pesan singkat gratis yang tidak hanya memungkinkan untuk mengirimkan pesan teks saja, tetapi juga pesan gambar, video, pesan suara, serta melakukan panggilan suara maupun video dengan bantuan jaringan internet. Aplikasi yang sedang populer di berbagai kalangan ini ternyata tidak hanya bisa diakses melalui smartphone saja, tetapi juga dapat diakses melalui laptop, komputer dan juga tablet. Aplikasi Line yang merupakan bagian dari NHN Corporation diluncurkan pada bulan Juni 2011 silam ini sudah digunakan oleh 30 juta pengguna aktif untuk wilayah Indonesia seperti yang diberitakan di viva.co.id . Aplikasi pesan instan yang terinspirasi dari kerusakan sistem komunikasi saat terjadi gempa di Jepang ini diklaim menjadi aplikasi pengiriman pesan instan terlaris di 42 negara didunia. Karena banyaknya jumlah pengguna aplikasi pada bulan Oktober 2011 mengalami gangguan. Untuk menggunakan aplikasi ini, pengguna dapat mengunduh aplikasi ini secara gratis melalui google play dan juga app store serta mendaftar dengan menggunakan nomor telepon seluler saja, sehinkontak telepon seluler pengguna. Selain cara mendaftar yang cukup mudah, aplikasi ini juga menyediakan emoji yang menggambarkan kepala dengan berbagai macam ekspresi, emoticons yang berupa susunan karakter teks yang juga membentuk ekspresi, serta stickers unik dengan gambar icon yang lucu yang berukuran besar dan lebih berekspresif (http://tekno.kompas.com/read/2012/04/20/11045156/line.aplikasi.quotchatt ingquot.dengan.fitur.telepon) . Selain menjadi aplikasi pesan singkat saja, Line juga memiliki beberapa fitur lain yang menjadi pembeda dengan aplikasi singkat lainnya. Line meyediakan fitur free call dan video call yang memungkinkan pengguna melakukan pembicaraan secara langsung serta bertatap muka. Line juga memungkinkan penggunanya untuk mengganti latar pesan singkat mereka sesuai dengan keinginan mereka, dan yang terakhir adalah Line tidak hanya menyediakan aplikasi pesan singkat saja, tetapi juga aplikasi permainan yaitu Line games seperti Line pokopang, get rich, buble dan lainlain (http://line.me/en/) gga pengguna dapat terhubung langsung dengan pengguuna lainnya yang ada dalam daftar

Media Sosial (skripsi dan tesis)


Dewasa ini masyarakat sudah tidak bisa lagi dipisahkan dengan berbagai aplikasi media sosial yang beredar dikalangan masyarakat. Kita mengenal berbagai jenis media sosial yang berkembang di kalangan masyarakat, sebagian dari media sosial tersebut sudah mulai pudar di kalangan masyarakat, tapi ada beberapa media sosial yang hingga kini masih dipergunakan oleh masyarakat dengan alasan dibutuhkan dan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Media sosial dibutuhkan karena kekuatan informasi, komunikasi, dan jejaring sosial yang terkandung  didalamnya. Saat ini masyarakat sampai pada titik kesadaran dimana jika belum memiliki media sosial. Media sosial adalah salah satu bentuk baru dalam berkomunikasi yang ditawarkan dalam dunia internet. Pengguna media sosial bisa mneyampaikan apa saja yang dialami atau dirasakannya kepada siapa saja dengan menggunakan media sosial. Selain itu, media sosial bisa menggantikan peranan telepon atau berkirim pesan singkat (sms) dengan menggunakan aplikasi messanger yang lebih cepat serta kita mengetahui apakah pesan tersebut sudah dibaca atau belum. 
Ada beberapa pengertian media sosial menurut para ahli, yaitu : 1. Menurut Mandibergh (2012), media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama di antara pengguna yang menghasilkan konten (user generated content) 2. Menurut Shirky (2008), media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi (to share), bekerja sama (to co-oporate) diantara pengguna dan melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya berada di luar kerangka institusional maupun organisasi. 3. Boyd (2009), menjelaskan media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada user generated content (UGC) di mana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di institusi media massa. 4. Menurut Van Djik (2013), media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial. Meike dan Young (2012) mengartikan kata media sosial sebagai kata konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu (to be shared one to one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu. 6. Nasrullah (2015), media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual (Nasrullah, 2015 : 11). 
Media sosial memiliki karakter jaringan sosial. Media sosial terbangun dari struktur sosial yang terbentuk didalam jaringan atau internet. Namun, sebagaimana ditekankan oleh Castells (2002), struktur atau organisasi sosial yang terbentuk di internet berdasarkan jaringan informasi yang pada dasarnya beroperasi berdasarkan teknologi informasi dalam mikroelektronik. Jaringan yang terbentuk antarpengguna (users) merupakan jaringan yang secara teknologi dimediasi oleh perangkat teknologi, seperti komputer, telepon genggam atau gadget (Nasrullah,2015:16). Kekuatan media sosial sebagai media baru yang tidak hanya bekerja berdasarkan jaringan dan informasi semata, tetapi juga memiliki arsip. Dalam kerangka teknologi komunikasi, arsip mengubah cara menghasilkan, mengakses , hingga menaruh informasi. “Teknologi online telah membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam menyimpan gambar (bergerak atau diam), suara, juga teks yang secara meningkat dapat diakses secara massal dan dari mana pun, kondisi ini terjadi karena pengguna hanya memerlukan sedikit pengetahuan teknis untuk menggunakannya” (Gane & Beer, 2008 dalam Nasrullah, 2015: 22) Interaksi dalam kajian media merupakan salah satu pembeda antara media lama (old media) dengan media baru (new media). Dalam konteks ini David Holmes (2005) menyatakan bahwa dalam media lama pengguna atau khalayak media merupakan khalayak yang pasif dan cenderung tidak mengetahui satu dengan yang lainnya; sementara media baru pengguna bisa berinteraksi, baik di antara pengguna itu sendiri maupun prosedur konten media. Untuk itu dalam konsep pemasaran menunjukkan bagaimana kekuatan media sosial untuk dapat menjangkau konsumen dalam jaringan pertemanan di media sosial. Dalam konteks ini media sosial menawarkan khalayak yang beragam, banyak, dan berada diwilayah yang lebih luas atau global. Tidak hanya itu, khalayak di media sosial tidak sebatas konsumen semata, tetapi juga menjadi kekuatan dalam pemasaran atau sebagai media iklan itu sendiri. Seperti pengertian media sosial menurut Kotler dan Keller, yaitu media sosial merupakan saran bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, audio, dan video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya (Kotler, 2012: 568).

Media Baru (New Media) (skripsi dan tesis)

Pengertian media memiliki kecenderungan bahwa ketika kita mengatakan media akan muncul serta bersamaan dengan sarana disertai dengan teknologinya. Seperti koran dengan representasi dari media cetak, radio representasi dari media audio (siar), televisi sebagai media audiovisual merupakan reperesentasi dari media elektronik, dan internet sebagai representasi dari media online atau juga sering kita kenal dengan new media. Media menciptakan dan mempengaruhi hubungan dan bentuk kegiatan manusia. Pengaruh media telah berkembang dari individu menjadi masyarakat. “Marshall Mc Luhan (1964) dalam bukunya Understanding Media mengemukakan bahwa teknologi komunikasi memainkan peran penting dalam tatanan sosial dan budaya baru membawa perubahan dari media cetak ke media elektronik ” (Tamburaka, 2013: 71). 
Perubahan media cetak ke media elektronik atau media digital ini juga diikuti dengan berkembangnya hadirnya media baru seperti internet yang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh informasi dengan cepat dan mudah. Keberadaan media baru yang berbentuk digital ini secara tak langsung mulai mengubah pola berpikir, budaya dan beberapa aspek dalam kehidupan masyarakat. Sebagai contoh bahwa perkembangan teknologi komunikasi dengan kehadiran media baru (digital) ini telah merubah pola berpikir masyarakat adalah, jika sekitar sepuluh tahun yang lalu penggunaan internet dikalangan masyarakat masih dikenal langka, tetapi sekarang ini tidak bisa kita pungkiri bahwa internet dengan berbagai keunggulannya telah mewarnai kehidupan kita seahari-hari dan kita juga menjadi ketergantungan untuk menggunakan internet dalam aktivitas kita. Selain itu sekarang ini kita bisa melihat bahwa orang yang tidak dapat mengakses atau menggunakan internet akan dianggap ketinggalan sekalipun orang tersebut tidak termasuk di dalam kategori anak muda. Media baru (new media) adalah bukti nyata dari perkembangan teknologi komunikasi yang bisa langsung kita rasakan. Media baru merupakan perkembangan dari teknologi media yang sudah ada sebelumnya. Salah satu bentuk new media yang sekarang ini dapat dengan mudah kita temui dan tidak lepas dari kehidupan kita adalah internet. “
Menurut Internet Society (ISOC), internet didefinisikan sebagai kemampuan menyampaikan informasi global yang cepat, mekanisme penyebaran informasi dan media kolaborasi dan interaksi antara individu dan komputer mereka tanpa melihat lokasi secara geografis” (Purwanto, 2011 : 428). Karakter internet yang berbentuk digital memudahkan khalayak untuk saling bertukar informasi dan berbagai kegiatan lainnya. Media tradisonal seperti televisi, radio, surat kabar cetak dan majalah tidak lagi menjadi media utama yang diakses oleh masyarakat, karena kebutuhan untuk menjalin hubungan sosial menjadi alasan penggunaan internet sebagai media selain mengakses informasi seputar dunia. Kondisi inilah yang tidak didapatkan masyarakat ketika menggunakan media tradisional.
Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama. Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam operasi internet (McQuail, 2009: 28-29). 
Dennis Mc.Quail memberikan lima konsep pembeda antara media baru dan media lama, antara lain : 1. Derajat interaksitivitas, dimana interaksi dalam new media lebih fleksibel dan lebih tinggi dibanding media konvensional. 2. Derajat social presence (keberadaan sosial) dimana media massa bersifat lebih personal, mengurangi ambiguitas. Media baru memungkinkan audience untuk bisa berhubungan secara personal dengan media melalui kontak langsung. 3. Derajat otonomi, dimana pengguna media memiliki kemampuan untuk mengontrol isi dan penggunaan medianya sendiri dan menjadi sumber independen. Penggunaan new media bisa memiliki media sendiri dan diolah sendiri. 4. Derajat playfullness, kemampuan media menyediakan hiburan bagi user 5. Derajat privasi, yang berhubungan dengan tepi isi yang dimiliki para pengguna media. Mereka bebas menampilkan apa pun di media baru (internet) sehingga menghasilkan media yang unik (berbeda) dan personal. (Mc.Quail: 2009, 157) 
Selain menjelaskan menganai konsep pembeda antara media baru dan media lama, Mc. Quail juga menunjukkan perbedaan antara media lama dan media baru, yaitu : 1. Media lama konsepnya satu objek berbicara pada banyak orang, sementara media baru bersifat decentralized, yang artinya semua memiliki kesempatan berbicara kepada siapa pun. Media lama adalah one way communication, sementara media baru two ways communication yang memungkinkan adanya feedback dari audience. 3. Media lama dibawah kontrol negara, sementara media baru diluar kontrol negara, bahkan bisa dinikmati oleh siapa pun yang ada di dunia tanpa batasan negara. 4. Media lama memproduksi lapisan sosial sementara media baru adalah memproduksi konsep demokratisasi. 5. Media lama memfragmentasikan audience sementara media baru meletakan audience pada posisi yang sama. 6. Media lama membentuk kebingungan sosial sedangkan media baru berorientasi pada individu. Tetapi penggunaan media baru khususnya internet ini juga masih harus diperhatikan, karena dapat menimbulkan efek negatif. Untuk itu perkembangan internet sebagai new media juga harus diikuti dengan kebijakan dan pertanggung jawaban khalayak pengguna. Jika ada sisi negatif maka akan ada pula sisi positif yang diperoleh dari penggunaan new media ini, seperti media baru atau new media ini dapat merubah pola pikir masyarakat, pola kehidupan dan juga budaya masyarakat. Seperti pada pemenuhan kebutuhan informasi melalui internet yang kini banyak diakses oleh khalayak.