Wednesday, July 3, 2024

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

 


Pada mulanya, kreativitas dipandang sebagai faktor bawaan yang
hanya dimiliki oleh individu tertentu. Dalam perkembangan selanjutnya,
ditemukan bahwa kreativitas tidak dapat berkembang secara otomatis
tetapi membutuhkan rangsangan dari lingkungan. Berikut pendapat para
ahli mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas.
Munandar (dalam Ali & Asrori, 2006: 53) mengemukakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah usia, tingkat
pendidikan orang tua, fasilitas yang tersedia, dan penggunaan waktu
luang.
Sedangkan Hurlock (1978: 11) berpendapat bahwa ada beberapa
kondisi yang dapat meningkatkan kreativitas, yaitu:
a. Waktu
Kegiatan anak seharusnya jangan diatur sedemikian rupa
sehingga hanya sedikit waktu bebas bagi mereka untuk bermain-main
dengan gagasan dan konsep serta mencoba dalam bentuk baru dan
orisinal.
b. Kesempatan menyendiri
Singer (dalam Hurlock, 1978) mengatakan bahwa anak
membutuhkan waktu dan kesempatan menyendiri untuk
mengembangkan kehidupan imajinatif yang kaya.
c. Dorongan
Terlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi standar
orang dewasa, mereka harus didorong untuk kreatif dan bebas dari
ejekan dan kritik.
d. Sarana
Sarana bermain dan kelak sarana lainnya harus disediakan untuk
merangsang dorongan eksperimentasi dan eksplorasi, yang merupakan
unsur penting dari semua kreativitas.
e. Rangsangan dari lingkungan
Lingkungan rumah dan sekolah harus merangsang kreativitas
dengan memberikan bimbingan dan dorongan untuk menggunakan
sarana yang akan mendorong kreativitas.
f. Hubungan orang tua dan anak yang tidak posesif
Orang tua yang tidak terlalu melindungi atau posesif terhadap
anak, mendorong anak untuk mandiri dan percaya diri, dua kualitas
yang sangat mendukung kreativitas.
g. Cara mendidik anak
Mendidik dengan cara demokratis dan permisif di rumah dan
sekolah meningkatkan kreativitas. Sedangkan mendidik secara otoriter
memadamkannya.
h. Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan
Semakin banyak pengetahuan yang dapat diperoleh anak,
semakin baik dasar untuk mencapai hasil yang kreatif. Pulaski (dalam
Hurlock, 1978) mengatakan bahwa anak harus berisi agar dapat
berfantasi.

No comments:

Post a Comment