Wednesday, July 3, 2024

Teori Nilai Perusahaan


Nilai perusahaan sangat penting bagi perusahaan karena mencerminkan

kinerja sebuah perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi para calon investor

terhadap perusahaan tersebut. Nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga

saham. Harga saham yang tinggi akan mengakibatkan nilai perusahaan yang tinggi

juga.

Nilai perusahaan menurut Harmono (2011:50), yaitu:

“Nilai perusahaan merupakan refleksi penilaian oleh publik terhadap kinerja

perusahaan secara riil yang dapat diukur melalui harga saham di pasar”.

Nilai perusahaan menurut R. Rosiyana dan Tia (2011), yaitu:

“Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap

keberhasilan manajemen mengelola perusahaan”.

Nilai perusahaan menurut Agus Sartono (2012:9), yaitu:

“Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh

dengan memaksimumkan nilai sekarang atau present value semua keuntungan

pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimiliki meningkat”.

Nilai perusahaan menurut Fitri (2010), yaitu:

Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan

yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Nilai

perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat

dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi.

Nilai perusahaan menurut Brigham Gapensi dalam Bhekti (2013:186),

yaitu:

Nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran

pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai

perusahaan, nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik

perusahaan sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran

pemegang saham juga tinggi.

Nilai perusahaan menurut Ika dan Shidiq (2013) dalam Bayu dan Panji

(2015), yaitu:

Nilai perusahaan adalah nilai yang mencerminkan berapa harga yang

bersedia dibayar oleh investor untuk suatu perusahaan. Harga saham yang

tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Memaksimalkan nilai

perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan

memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran

pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan.

Tujuan memaksimalkan nilai perusahaan menurut Sudana (2011:7) adalah

sebagai berikut:

1. Memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan nilai sekarang dari

semua keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham di masa yang akan

datang atau berorientasi jangka panjang.

2. Mempertimbangkan faktor risiko.

3. Memaksimalkan nilai perusahaan lebih menekankan pada arus kas daripada

sekedar laba menurut pengertian akuntansi.

4. Memaksimalkan nilai perusahaan tidak mengabaikan tanggung jawab sosial.

Nilai perusahaan dapat diukur dengan suatu rasio yang disebut rasio

penilaian. Rasio penilaian menurut Sutrisno (2009:224), yaitu:

Rasio penilaian adalah suatu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam menciptakan nilai pada masyarakat (investor) atau pada para

pemegang saham. Rasio ini memberikan pemahaman bagi pihak

manajemen perusahaan terhadap kondisi penerapan yang akan dilaksanakan

dan dampaknya pada masa yang akan datang.

Adapun jenis-jenis rasio penilaian adalah sebagai berikut:

1. Rasio Laba Per Saham (Earning Per Share) menurut Kasmir (2010:116), yaitu:

Earning Per Share adalah kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan

pendapatan yang diperoleh kepada pemegang sahamnya. Semakin tinggi

kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan kepada

pemegang sahamnya, mencerminkan semakin besar keberhasilaan usaha

yang dilakukannya.

2. Rasio Harga terhadap Laba (Price to Earning Ratio) menurut Eduardus

Tandelilin (2010:320), yaitu:

“Rasio atau perbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan.

Investor akan menghitung berapa kali nilai earning yang tercermin dalam harga

suatu saham”.

3. Rasio Harga terhadap Nilai Buku (Price to Book Value) menurut Irham Fahmi

(2012:83), yaitu:

“Price Book Value merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar harga

saham yang ada dipasar dibandingkan dengan nilai buku sahamnya”.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengukur rasio

penilaian adalah Rasio Harga terhadap Nilai Buku (Price to Book Value). Menurut

Irham Fahmi (2012:83) price book value dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Sumber: Irham Fahmi (2012:83)

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan

adalah nilai yang tercermin dan dapat diukur berdasarkan harga saham di pasar,

dimana semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan

dengan begitu perusahaan dapat memakmurkan dan mensejahterakan para

pemegang sahamnya sesuai dengan tujuan utama perusahaan

No comments:

Post a Comment