Thursday, June 27, 2024

Karakteristik Brand Trust

 


Lau dan Lee (2005;44) mengemukakan terdapat tiga karakteristik penting sebagai
determinan kepercayaan pelanggan terhadap merek, yaitu :

  1. Brand characteristics
  2. Company characteristics
  3. Consumer brand characteristics
  4. Brand Characteristics (Karakteristik Merek)
    Karakteristik merek memainkan peran yang vital dalam menentukan apakah
    pelanggan memutuskan untuk percaya pada suatu merek. Berdasarkan pada
    penelitian kepercayaan interpersonal, individu–individu yang dipercaya
    didasarkan pada reputation, predictability dan competence dari individu
    tersebut (Lau dan Lee, 2005:44). Dalam kontek hubungan pelanggan merek,
    kepercayaan pelanggan di bangun berdasarkan pada reputasi merek,
    prediktabilitas merek, dan kopetensi merek. Penjelasan dari tiga karakteristik
    merek dapat di tunjukan sebagai berikut :
    a. Brand reputation
    Brand reputation berkenaan dengan opini dari orang lain bahwa merek itu
    baik dan dapat di andalkan (reliable). Reputasi merek dapat di
    kembangkan bukan saja melalui advertising dan public relation, tapi juga
    di pengaruhi oleh kualitas dan kinerja produk. Pelanggan akan
    mempersepsikan bahwa sebuah merek memiliki reputasi baik jika sebuah
    merek dapat memenuhi harapan mereka, maka reputasi merek yang baik
    tersebut akan memperkuat kepercayaan pelanggan.
    b. Brand predictability
    Brand predictability berkenaan dengan kemampuan suatu kelompok untuk
    memprediksi prilaku dari kelempok lain. Predictability brand adalah
    merek yang memungkinkan pelanggan untuk meharapkan bagaimana
    sebuah merek akan memiliki performance pada setiap pemakaian.
    Predictability mungkin karena tingkat konsistensi dari kualitas produk.
    Brand predictability dapat meningkatkan keyakinan konsumen
    mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang tidak di harapkan akan terjadi
    ketika menggunakan merek tersebut. Karena itu, brand predictability akan
    meningkatkan kepercayaan terhadap merek karena predictability
    menciptakan ekspetasi positif.
    c. Brand competence
    Brand competence adalah merek yang memiliki kemampuan untuk
    menyelesaikan permasalahan yang di hadapi oleh pelanggan, dan dapat
    memenuhi kebutuhannya. Kemampuan berkaitan dengan keahlian dan
    karakteristik yang memungkinkan suatu kelompok memiliki pengaruh
    dalam suatu wilayah tertentu. Ketika diyakini bahwa sebuah merek itu
    mampu untuk menyelesaikan permasalahan dalam diri pelanggan, maka
    pelanggan tersebut mungkin berkeinginan untuk meyakini merek tersebut.
  5. Karakteristik Perusahaan (Company Characteristics)
    Karakteristik perusahaan juga dapat di pengaruhi tingkat kepercayaan
    pelanggan pada sebuah merek. Pengetahuan konsumen terhadap perusahaan
    kemungkinan akan mempengaruhi penilaiannya terhadap merek perushaan.
    Karakteristik perusahaan yang berpengaruh terhadap kepercayaan pelanggan
    pada sebuah merek adalah kepercayaan pelanggan terhadap perushaan,
    reupatasi perusahaan, motif – motif dari perusahaan yang di persepsikan, dan
    intergritas perusahaan yang dipersepsikan yang termasuk kedalam
    karakteristik perusahaan sebagai berikut.
    a. Trust In ecompany
    Trust Indecompany dalam kasus perusahaan dan mereknya, perusahaan
    merupakan entitas terbesar dan merek merupakan entitas terkecil dari
    entitas terbesar tersebut. Sehingga, pelanggan yang percaya terhadap
    perusahaan kemungkinan percaya terhadap mereknya.
    b. Company Reputation
    Company Repotation ketika pelanggan mempersepsikan opini orang lain
    bahwa perusahaan dikenal adil dan jujur, maka pelanggan akan merasa
    lebih aman dalam memperoleh dan menggunakan merek perusahaan.
    Dalam kontek saluran perusahaan, ketika perusahaan di nilai memiliki
    reputasi yang baik, maka pelanggan kemungkinan besar akan percaya
    pada pengecer dan vendor.
    c. Company perceived motives
    Motif–motif dari partner pertukaran yang di persepsikan akan
    mempengaruhi kepercayaan terhadap patner tersebut. Internationality
    merupakan cara yang mana kepercayaan di bangun dalam hubungan
    antara penjual dan pembeli. Sama halnya dengan penelitian yang
    dilakukan oleh Jones et al, benevolence of motives merupakan faktor
    penting dalam suatu hubungan. Dalam konteks merek, ketika pelanggan
    mempersepsikan suatu perusahaan layak dipercaya dan bertindak sesuai
    dengan kepentingan mereka, maka pelanggan akan mempercayai merek
    perusahaan.
    d. Company Integrity
    Integritas perusahaan merupakan persepsi pelanggan yang melekat pada
    sekumpulan dari prinsip–prinsip yang dapat diterima. Perusahaan yang
    memiliki integritas tinggi tergantung pada konsistensi dari tindakannya di
    masa lalu, komunikasi yang akurat tentang perusahaan dari kelompok lain,
    keyakinan bahwa perusahaan sense of justice yang kuat, serta tindakannya
    sesuai dengan janji–janjinya. Jika perusahaan dipersepsikan memiliki
    integritas tersebut, maka kemungkinan merek perusahaan akan dipercaya
    oleh pelanggan.
  6. Karakteristik Pelanggan Merek (Consumer-Brand characteristics)
    Suatu hubungan tidak satu arah, setiap kelompok dapat mempengaruhi
    kepercayaan pelanggan terhadap merek. Karakteristik dalam hubungan
    pelanggan dengan merek mencangkup kesamaan (similarity) antara self-
    concept pelanggan dengan citra merek, kesukaan pelanggan terhadap merek,
    pengalaman pelanggan, kepuasan pelanggan, serta dukungan dari rekan (peer
    support). Penjelasan yang termasuk kedalam karakteristik merek sebagai
    berikut :
    a. Similarity Between Consumer Self-Concept dan Brand Personality 
    Penelitian dalam hubungan interpersonal menunjukan bahwa similaritas
    dari karakteristik dua kelompok dapat memberikan kecenderungan
    tumbuhnya kepercayaan. Seorang pelanggan mengevaluasi dan menilai
    sebuah merek jika sebuah merek memiliki kesamaan dengan dirinya
    sendiri. Jika atribut atau personality fisik merek di nilai sama dengan self-
    image pelanggan, maka pelanggan kemungkinan untuk mempercayai
    merek tersebut.
    b. Liking the Brand
    Untuk mengawali suatu hubungan, suatu kelompok harus disenangi oleh
    kelompok lain. Dalam pemasaran konsumen, jika seorang pelanggan suka
    terhadap suatu merek, maka pelanggan tersebut kemungkinan besar akan
    mempercayai merek itu.
    c. Experience with the Brand
    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumen belajar dari
    pengalaman masa lalunya, dan perilaku di masa akan datang dapat
    diprediksi berdasarkan pada perilaku masa lalunya. Ketika konsumen
    memperoleh pengalaman lebih dengan sebuah merek, maka mereka akan
    memahami merek dengan lebih baik dan menumbuhkan kepercayaan lebih
    terhadap merek tersebut.
    d. Satisfaction with the Brand
    Kepuasan terhadap sebuah merek dapat didefinisikan sebagai hasil dari
    evaluasi subjektif bahwa merek alternatif yang dipilih memenuhi atau
    melampaui ekspektasi konsumen mengidentifikasi bahwa pemenuhan janji
    (promise) merupakan antecedent bagi kepercayaan dalam hubungan
    pemasaran industri. Ketika pelanggan puas dengan suatu merek setelah
    menggunakan merek tersebut, maka pada situasi yang sama kepuasan
    pada suatu merek juga akan terpenuhi. Ketika suatu merek telah
    mempertahankan janjinya, maka pelanggan kemungkinan besar akan
    mempercayai merek tersebut.
    e. Peer Support
    Faktor yang penting dalam menentukan perilaku individu adalah pengaruh
    individu lainnya, dan menyatakan bahwa pengaruh sosial merupakan
    faktor yang penting dalam menentukan perilaku konsumen. Karena itu,
    pelanggan kemungkinan akan percaya terhadap merek yang mana
    orang/pihak lain yang berarti bagi mereka memperlihatkan
    kepercayaannya pada suatu merek

No comments:

Post a Comment