Menurut Aaker (1997:57), loyalitas merek adalah suatu ukurran
keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Apabila loyalitas merek
meningkat, maka kerentaan kelompok pelanggan dari serangan competitor
dapat dikurangi. Loyalitas merek (Durianto, 2004:126) merupakan suatu
ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Durianto, dkk
(2004:127) menjelaskan fungsi dari loyalitas merek adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi biaya pemasaran.
b. Meningkatkan perdagangan.
c. Menarik minat pelanggan baru.
d. Memberi waktu untuk merespon ancaman pesaing
Durianto, dkk (2004:128) menjelaskan tingkatan loyalitas merek
adalah sebagai berikur;
- Berpindah-pindah (Switcher)
Adalah tingkatan loyalitas paling dasar. Semakin tinggi
frekuensi pelanggan untuk memindahkan pembeliannya dari
suatu merek ke merek-merek lain yang mengindikasikan bahwa
pelanggan tidak tertarik dan samasekali tidak loyal terhadap
suatu produk. - Pembeli yang bersifat kebiasaan (habitual buyer)
Pada tingkatan ini pada dasarnya tidak didapati alas an yang
cukup untuk konsumen agar menentukan pilihan pembelian pada
produk merek lain. Jadi pembeli pada kategori loyalitas ini
memiliki alasan pembelian karena kebiasaan - Pembeli yang puas dengan biaya peralihan (satisfied buyer)
Pembeli pada tingkatan ini adalah pembeli yang puas terhadap
suatu merek, akan tetapi tidak memiliki keberatan untuk
berpindah produk meskipun dengan biaya peralihan. - Menyukai merek (likes the brand)
Adalah kategori pembeli yang bersungguh-sungguh menyukai
merek tersebut. Hal ini juga dipengaruhi oleh kualitas persepsia
yang tinggi. - Pembeli yang berkomitmen (Committed buyer)
Pada tahapan ini pembeli merupakan pelanggan yang setia,
terdapat kebanggaan tersendiri ketika menggunakan merek
tersebut. Selain itu, secara tidak langsung juga pelanggan akan
mempromosikan dan merekomendasikan produk yang
digunakan kepada orang lain.
No comments:
Post a Comment