Pengukuran brand equity sangat tergantung pada konseptualisasinya.
Feldwick, dalam Tjiptono (2005:47) mengelompokkan berbagai makna brand equity
kedala tiga kategori tersebut :
- Brand value, yaitu total sebuah merek sebagai aset terpisah. Kebutuhan akan
penilaian merek dalam konteks ini biasanya dipicu oleh dua sistem utama :
Penentuan harga saat sebuah merek dijual
Penentuan merek sebagai aset intangible dalam laporan perusahaan - Brand strength, yaitu ukuran menyangkut seberapa kuat konsumen “terikat”
dengan merek tertentu. Ukuran ini sekaligus merefleksikan permintaan relatif
konsumen terhadap sebuah merek. Fokus utamanya lebih pada kemampuan
merek kuat untuk membebankan harga lebih mahal (harga premium) dan
mewujudkan sensitivitas lebih rendah terhadap kenaikan harga dibandingkan
pesaing. - Brand image, yaitu deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen
terhadap merek tertentu dan bagaimana konsumen memandang merek dengan
sanga positif
No comments:
Post a Comment