Menurut Ali Hasan (2013:134) loyalitas berkembang mengikuti empat tahap
secara runtut, yaitu kognitif, afektif, konatif, dan tindakan, penjelasannya yaitu :
- Loyalitas Kognitif
Konsumen yang mempunyai loyalitas tahap pertama ini menggunakan basis
informasi yang memaksa menunjuk pada satu merek atas merek lain,
loyalitasnya hanya didasarkan pada aspek kognisi saja. - Loyalitas Afektif
Loyalitas tahap kedua didasarkan pada aspek afektif konsumen. Sikap
merupakan fungsi dari kognisi (pengharapan) pada periode awal pembelian
(masa pra konsumsi) dan merupakan fungsi dari sikap sebelumnya dan
kepuasan di periode berikutnya (masa pasca konsumsi). Loyalitas tahap ini
jauh lebih sulit diubah, karena loyalitasnya sudah masuk ke dalam benak
konsumen sebagai afektif, bukan sebagai kognisi yang mudah berubah. - Loyalitas Konatif
Dimensi konatif (niat melakukan) yang dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan afektif terhadap merek. Konasi menunjukkan suatu niat atau
komitmen untuk melakukan sesuatu ke arah tujuan tertentu. Maka loyalitas
konatif merupakan suatu kondisi loyal yang mencakup komitmen mendalam
untuk melakukan pembelian. - Loyalitas Tindakan
Untuk mengenali perilaku loyal dilihat dari dimensi ini, ialah dari komitmen
pembelian ulang yang ditujukan pada suatu produk dalam kurun waktu
tertentu secara teratur. Dilihat dari aspek atau tindakan, atau control tindakan,
umumnya dalan runtutan control tindakan, niat yang diikuti oleh motivasi,
merupakan kondisi yang mengarah pada kesiapan bertindak dan keinginan
untuk mengatasi hambatan untuk mencapai tindakan tersebut. Dalam loyalitas
tindakan, konsumen kebal terhadap upaya pemasaran dari merek pesaing.
No comments:
Post a Comment