Wednesday, July 3, 2024

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kinerja

 Efektivitas kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Danim

(2004) efektivitas kinerja dipengaruhi oleh interaksi antar-sesama yang
mencakup hal-hal berikut:
a. Gaya kepemimpinan, dapat mempengaruhi efektivitas kinerja di antaranya:
otoriter, demokratis, pseudo demokratis, situasional, paternalistis, orientasi
pemusatan, dan lain-lain.
b. Ketergantungan, dapat mempengaruhi efektivitas kinerja misalnya:
ketergantungan penuh, ketergantungan sebagian, ketergantungan situasional,
dan tidak ada ketergantungan.
c. Hubungan persahabatan dapat mempengaruhi efektivitas kinerja misalnya:
kaku, longgar, situasional, berpusat pada seseorang, dan berpusat secara
kombinasi.
d. Kultur dapat mempengaruhi efektivitas kinerja seperti: menghambat dan
menunjang.
e. Kemampuan dasar setiap orang untuk berinteraksi misalnya ada yang cepat
dan ada yang lambat, situasional, dan tidak berinteraksi sama sekali.
f. Sistem nilai dapat mempengaruhi efektivitas nilai misalnya: terbuka, tertutup,
dan prasangka.
Soeprihanto (2001) mengatakan efektivitas kinerja berkaitan erat dengan
prestasi kerja seseorang. Efektivitas kinerja dan prestasi tidak hanya dinilai dari
hasil secara fisik tetapi juga mencakup pelaksanaan kerja secara keseluruhan
yang meliputi kemampuan kerja, hubungan kerja, disiplin kerja, prakarsa dan
kepemimpinan. Kemampuan individu untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang ditetapkan merupakan salah satu indikator kinerja yang
efektif dan prestasi yang tinggi. Perencanaan efektivitas kinerja dan prestasi
didahului dengan perencanaan cara mencapainya dan menetapkan tujuan yang
akan dicapai. Fungsi pengorganisasian menjelaskan tanggung jawab dan
wewenang individu dalam organisasi sedangkan fungsi pengarahan menjelaskan
panduan pencapaian hasil dalam bentuk interaksi yang lebih berorientasi pada
psikologi individu dalam organisasi. Sementara fungsi pengendalian
menjelaskan kemampuan individu untuk menjamin konsistensi hasil aktual
dengan yang telah direncanakan.
Gibson (1996) menambahkan kemampuan mengelola individu dalam
organisasi secara efektif merupakan kunci peningkatan efektivitas kinerja.
Pendapat lain dikemukakan Kuswadi (2004) yang mengatakan
efektivitas kinerja merupakan kesesuaian antara kompetensi individu dengan
persyaratan kerja atau kebutuhan tugas yang diharapkan organisasi
(competencies and job demands). Keterbatasan kompetensi individu dapat
menghambat pelaksanaan pekerjaan atau tugas-tugas seseorang.
Ketidakmampuan seseorang mencapai sasaran atau tujuan yang ditetapkan
mencerminkan kinerja individu yang kurang baik.

No comments:

Post a Comment