Sedangkan menurut Stevenson (2005; 386) bahwa dimensi
dalam kualitas produk adalah sebagai berikut :
a.
Performance,
hal ini berkaitan dengan aspek
fungsional suatu barang
dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli
barang tersebut.
b.
Aesthetics,
merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai – nilai
estetika yang berkaitan dengan pertimbangan
pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
c.
Special
features, yaitu aspek performansi yang berguna
untuk menambah
fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan – pilihan produk dan
pengembangannnya.
d.
Conformance,
hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi
yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
e.
Reliability,
hal yang berkaitan dengan probabilitas
atau kemungkinan
suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan
dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
f.
Durability,
yaitu suatu refleksi umur ekonomis
berupa ukuran daya
tahan atau masa pakai barang.
g.
Perceived
quality, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan
produk tersebut sebagai produk yang berkualitas.
h.
Serviceability,
berkaitan dengan penanganan pelayanan purna jual, seperti
penanganan keluhan yang ditujukan oleh pelanggan.
Sedangkan menurut pendapat Lupioyadi dan Hamdani (2006:76) bahwa aspek- aspek yang
menentukan dimensi
kualitas produk adalah sebagai berikut:
a. Kinerja
(performance)
Kinerja
disini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek, atribut-atribut yang
dapat diukur dan aspek-aspek kinerja individu. Kinerja beberapa produk
biasanya didasari oleh perbaikan dari produk tersebut yang pada dasarnya bersifat
umum (universal).
b. Keragaman
Produk (feature)
Dapat
berbentuk produk tambahan dari suatu produk inti yang dapat menambah nilai suatu
produk. Feature suatu produk biasanya diukur secara subjektif oleh
masing-masing individu (konsumen) yang menunjukan adanya perbedaan
kualitas suatu produk menuntut karakter agar dapat menyesuaikan diri
dengan permintaan pasar.
c. Keandalan
( Realiability)
Dimensi
ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami keadaan tidak
berfungsi pada suatu periode. Keandalan suatu produk yang menandakan
tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk.
Hal ini semakin penting mengingat besarnya penggantian dan pemeliharaan yang
harus dikeluarkan apabila produk yang dianggap tidak bagus mengalami
kerusakan.
d. Kesesuaian
(Conformance)
Dimensi
ini berkaitan dengan mengetahui sejauh mana karakteristik desain
dan
operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Daya
tahan atau ketahanan produk ( Durability)
Ukuran
ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun teknis. Secara teknis,
ketahanan suatu produk didefinisikan sebagai sejumlah kegunaan yang diperoleh
oleh seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas. Secara
ekonomis, ketahanan diartikan sebagai usia ekonomis suatu produk dilihat melalui
jumlah kegunaan yang diperoleh sebelum terjadi kerusakan dan keputusan
untuk mengganti produk.
f. Estetika
(Aeshetics)
Merupakan
dimensi pengukuran yang paling diutamakan. Estetika suatu produk dilihat melalui
bagaimana suatu produk terdengar oleh konsumen, bagaimana tampak dari
luar suatu produk, rasa, maupun bau dari produk tersebut. Jadi estetika
jelas merupakan penilaian dan refleksi yang dirasakan oleh konsumen.
g. Kualitas
yang dipersepsikan (Perceived Quality)
Konsumen
tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut-atribut produk. Namun demikian,
biasanya konsumen memiliki informasi tentang produk secara tidak langsung,
misalkan melalui merek, nama, dan negara
produsen. Ketahanan produk misalnya, dapat menjadi sangat kritis dalam pengukuran
kualitas produk.
No comments:
Post a Comment