Tuesday, April 27, 2021

Kecakapan Manajerial (skripsi dan tesis)

Kecakapan Manajerial Kecakapan manajerial merupakan kemampuan manajer untuk mengambil dan menerapkan keputusan-keputusan yang dapat membawa perusahaan kepada efisiensi yang lebih baik (P. Demerjian, Lev, & McVay, 2012). Manajer yang cakap dan professional memiliki pengetahuan yang lebih banyak dan luas terkait dengan perusahaan, sehingga memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih baik dan menunjukkan pemahaman serta penerapan standar akuntansi yang lebih fleksibel (W. Chen & Tai, 2015). Kemampuan manajerial adalah salah satu faktor yang mendorong efisiensi operasional perusahaan. Li (2015), kecakapan manajerial  dapat diukur melalui seberapa efisien manajer dalam menggunakan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan keluaran yang optimal dan menciptakan dampak positif pada kualitas pelaporan keuangan yang mempengaruhi masa depan perusahaan. Perusahaan memiliki sumber daya berupa modal, tenaga kerja, dan aset untuk menghasilkan keluaran berupa pendapatan dan laba. Demerjian, Lewis, & Mcvay (2012b) mengungkapkan manajer yang cakap akan mampu mengambil keputusan-keputusan ekonomi yang tepat dan mampu mencapai tingkat efisiensi yang tinggi dalam mengelola sumber daya perusahaan karena mereka memiliki pengalaman, tingkat intelegensia, dan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Manajer memiliki kewajiban untuk memberikan informasi perusahaan kepada stakeholders untuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan. Wadah yang tepat bagi manajer untuk mengkomunikasikan kinerja tersebut adalah laporan keuangan yang disusun pada setiap periode pelaporan. Isnugrahadi & Kusuma (2009) mengatakan ada dua hal prasyarat yang harus ada agar manajemen selalu jujur dalam melaksanakan tugasnya. Pertama, kultur organisasional harus mendukung pengambilan keputusan yang etis. Kedua, manajemen harus memiliki pemotivator untuk selalu bertindak jujur. Manajer menggunakan judgment untuk membuat laporan keuangan. (Kirana & Hasan, 2016), dalam penerapan akuntansi akrual, prinsip akuntansi berterima umum memperbolehkan manajer memilih metode akuntansi yang diperbolehkan seperti penggunaan metode garis lurus atau akselerasi, ataupun memilih FIFO atau LIFO dalam menilai persediaan. Manajer juga harus memilih 28 untuk membebankan atau menangguhkan pengeluaran. Agar semua kebijakan tersebut dapat dilakukan dengan baik, maka manajer dituntut untuk memiliki kemampuan dan keahlian atau kecakapan yang cukup, dan keahlian tersebut biasanya dimilik oleh manajer yang memiliki tingkat intelegensi dan pendidikan yang cukup tinggi serta pengalaman yang dimiliki oleh seorang manajer. P. R. Demerjian, Lev, Lewis, & McVay (2013), memperkenalkan perhitungan kecakapan manajerial dengan menggunakan data-data laporan keuangan melalui Data Envelopment Analysis (DEA). DEA merupakan alat yang digunakan untuk mengukur efisiensi relatif suatu organisasi. DEA biasanya dinyatakan dalam Decision Making Unit atau Unit Kegiatan Ekonomi (UKE). Efisiensi UKE dapat diketahui dengan membandingkan efisiensi UKE suatu perusahaan dengan UKE dari perusahaan lainnya dalam suatu satuan populasi atau sampel dengan syarat bahwa jenis input dan outputnya sama. UKE dinilai efisien apabila rasio perbandingan input/output sama dengan 1 atau 100%, yang artinya UKE tersebut mampu memanfaatkan inputnya secara maksimal untuk menghasilkan output tertentu dan tidak lagi melakukan pemborosan. Sedangkan UKE yang tidak efisien apabila rasio perbandingan antara input/output adalah antara 0 ≤ input/output < 1 atau nilainya kurang dari 100% berarti perusahaan belum mampu mengelola input-input yang dimilikinya untuk menghasilkan output yang optimal atau masih melakukan pemborosan. 

No comments:

Post a Comment