Tuesday, April 27, 2021

Teori Durkheim pertentangan struktur sosial (skripsi dan tesis)


Emile Durkheim (1964:64). Memberikan penjelasan pada “normlessness, lessens social control”, bahwa kemerosotan moral yang terjadi sebagai akibat berkurangnya pengawasan dan pengendalian sosial, sehingga menyebabkan individu sulit untuk menyesuaikan diri dalam perubahan norma, bahkan seringkali terjadi konflik norma dalam pergaulan. Menurut Durkheim perilaku individu tidak hanya dipengaruhi oleh diri individu itu sendiri,tetapi juga dipengaruhi oleh kelompok ataupun organisasi sosial lainnya, mempengaruhi perilaku seseorang. Teori Durkheim ini dipandang sebagai kondisi yang mendorong sifat individualistis yang cenderung melepaskan pengendalian sosial. Keadaan ini juga akan diikuti dengan perilaku menyimpang dari individu dalam pergaulan di lingkungan masyarakat. Durkheim memandang bahwa suatu masyarakat yang sederhana atau berada komunitas, suatu ketika berkembang menuju suatu masyarakat modern, maka kedekatan (intimacy) yang diperlukan untuk melanjutkan seperangkat norma-norma umum (common set of rules) juga akan merosot ke perubahan, maka seseorang secara perilaku termotivasi hal-hal yang baru. Dalam sebuah ketentuan dalam masyarakat, tindakan serta harapan individu akan bertentangan dengan harapan dan tindakan individu lainnya. Hal   ini jika terjadi secara berkelanjutan maka tidak mungkin sistem yang dibangun dalam masyarakat akan rusak atau sudah cap, sehingga masyarakat tersebut berada pada kondisi anomi atau ketika anggota komunitas berinteraksi sosial dengan kelompok lain. Kurangnya hubungan suatu masyarakat dengan masyarakat lain, sehinggga ketersingan hidup anggota terpengaruh dengan polah trade kebudayaan. Analisis tentang pemberian cap itu dipusatkan pada reaksi orang lain. Artinya ada orang-orang yang memberi definisi, julukan, atau pemberi label (definers/labelers) pada individu-individu atau tindakan yang menurut penilaian orang tersebut adalah negatif. disebut penipu, pencuri, wanita nakal, orang gila, dan sebagainya, maka si pelaku akan terdorong untuk melakukan penyimpangan sekunder. Misalnya, Sebagai tanggapan terhadap pemberian cap oleh orang lain maka si pelaku penyimpangan primer mendefinisikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi lagi perbuatan menyimpangnya melakukan penyimpangan sekunder sehingga mualai menganut suatu gaya hidup menyimpang (deviant life style) yang menghasilakan suatu karier menyimpang (deviant carieer) dalam kelompok atau komunitas tertentunya.

No comments:

Post a Comment