Saturday, February 29, 2020

Jenis Dalam Teknik sampling random (Skripsi dan tesis)

Teknik sampling random terdiri atas empat macam dengan uraian seperti berikut ini (Husaini, Usman,1995):
1. Sampling Random Sederhana Ciri utama sampling ini ialah setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Caranya ialah dengan menggunakan undian, ordinal, tabel bilangan random, atau komputer. Keuntungannya ialah anggota sampel mudah dan cepat didapat. Kelemahannya ialah kadang-kadang tidak mendapatkan data yang lengkap dari populasinya.
 2. Sampling Bertingkat Sampling ini disebut juga dengan istilah teknik sampling berlapis, berjenjang. Teknik ini digunakan apabila populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok-kelompok yang bertingkat. Penentuan tingkat berdasarkan karakteristik tertentu. Misalnya menurut usia, pendidikan, golongan dan sebagainya. Keuntungan menggunakan cara ini adalah anggota sampel yang diambil lebih representatif. Kelemahannya ialah lebih banyak memerlukan usaha pengenalan terhadap karakteristik populasinya.
 3. Sampling Kluster Sampling ini disebut juga sebagai teknik sampling daerah. Teknik sampling ini digunakan apabila populasi tersebar dalam beberapa daerah, propinsi, kabupaten, kecamatan dan seterusnya. Keuntungan menggunakan teknik ini ialah dapat mengambil populasi besar yang tersebar di berbagai daerah, pelaksanaannya lebih murah dan mudah dibandingkan dengan yang lainnya. Kelemahannya adalah jumlah setiap individu pada setiap pilihan tidak sama, ada kemungkinan penduduk suatu daerah berpindah ke daerah lain tanpa sepengetahuan peneliti, sehingga penduuduk tersebut mungkin menjadi anggota rangkap sampel penelitian.
 4. Sampling Sistematis Teknik ini sebenarnya adalah teknik random sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal. Artinya anggota sampel dipilih berdasarkan urutan tertentu. Misalnya setiap kelipatan 5 atau 10 dari daftar pegawai di suatu kantor. Keuntungannya adalah  sangat mudah dan cepat. Kelemahannya adalah kadang-kadang kurang mewakili populasinya. 5. Sampling Proporsional Sampling proporsional yaitu sampel yang dihitung berdasarkan perbandingan.

Pemilihan Sampel dari Populasi Secara Acak (Random atau Probability Sampling) (skripsi dan tesis)


Dalam probability sampling, pemilihan sampel tidak dilakukan secara subyektif, dalam arti sampel yang terpilih tidak didasarkan semata-mata pada keinginan si peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama (acak) untuk terpilih sebagai sampel. Dengan demikian diharapkan sampel yang terpilih dapat digunakan untuk menduga karakteristik populasi secara obyektif. Di samping itu, teori-teori probabilitas (peluang) yang dipakai dalam probability sampling memungkinkan peneliti untuk mengetahui bias yang muncul dan sejauh mana bias yang muncul tersebut menyimpang dari perkiraan. Selain itu untuk dapat menggunakan probability sampling, kita membutuhkan kerangka sampel yaitu suatu daftar dari unit-unit Universitas Sumatera Utara sampling dalam rangka untuk mendapatkan responden dengan peluang yang telah diketahui sebelumnya.

Teknik Pengumpulan Data (skripsi dan tesis)

 Teknik-teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya (Husaini, Usman, 2006):
 1. Wawancara 
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitianPada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian
 2. Pengamatan 
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian  
3. Angket 
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket yaitu suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaanpertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya
. 4. Dokumentasi
 Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna

Data Menurut Sumbernya (skripsi dan tesis)

Berdasarkan sumbernya, data dapat digolongkan menjadi: a. Data Internal dan data eksternal. Data internal adalah data yang bersumber dari suatu organisasi. Data eksternal adalah data yang bersumber dari luar organisasi. b. Data Primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui suatu survey lapangan dengan menggunakan metode pengumpulan data tertentu. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh suatu lembaga pengumpul data dan dipublikassikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder akan mempermudah dan mempercepat jalannya penelitian.

Data Menurut Dimensi Waktu (skripsi dan tesis)

Menurut dimensi waktu, data dapat digolongkan menjadi: a. Data runtut waktu (time-series), yaitu data yang secara kronologis disusun menurut waktu. Data runtut waktu digunakan untuk melihat perubahan dalam rentang waktu tertentu. Data runtut waktu dibedakan menjadi: data harian, data mingguan, data bulanan, data tahunan. b. Data silang tempat (cross-section), yaitu data yang dikumpulkan pada suatu titik waktu. Data silang tempat digunakan untuk mengamati perilaku dalam periode yang sama. Contoh: data sensus yang diterbitkan setiap 10 tahun sekali, data jumlah penduduk miskin pada setiap desa pada tahun tertentu.  c. Data pooling, yaitu kombinasi antara data runtut waktu dengan data silang tempat.

Data Menurut Jenisnya (skripsi dan tesis)

Menurut jenisnya, data terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif
a. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Data kuantitatif dapat dibedakan menjadi: 1. Data interval, yaitu data yang diukur dengan jarak diantara 2 titik pada skala yang sudah diketahui. Sebagai contoh: IPK mahasiswa (interval 0 hingga 4). 2. Data rasio, yaitu data yang diukur dengan suatu proporsi. Sebagai contoh: persentase jumlah pengangguran di propinsi Sumatera Utara, tingkat inflasi Indonesia pada tahun 2000. 
 b. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dengan skala numerik. Namun karena dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikuantifikasi agar dapat diproses. Kuantifikasi dapat dilakukan dengan mengklasifikasikan data dalam bentuk kategori. Data kualitatif dapat dibedakan menjadi 1. Data nominal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori. Sebagai contoh, industri di Indonesia oleh BPS digolongkan menjadi a. Industri rumah tangga, dengan jumlah tenaga kerjanya 1-4 orang, diberi kategori 1. b. Industri kecil dengan jumlah tenaga kerja 5-19 orang, diberi kategori 2. Angka yang menyatakan kategori ini menunjukkan bahwa posisi data sama derajatnya. Angka ini sekedar menunjukkan kode kategori yang berbeda. 2. Data ordinal yaitu, data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun posisi data tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam skala peringkat. Sebagi contoh, tingkat kosmopolitan petani suatu daerah dikategorikan: a. Sangat rendah diberi kode 1 b. Rendah diberi kode 2 c. Sedang diberi kode 3 d. Tinggi diberi kode 4 e. Sangat tinggi diberi kode 5

Data (skripsi dan tesis)

Data adalah suatu bahan mentah yang jika diolah dengan benar melalui berbagai analisis dapat memberikan berbagai informasi sehingga dengan informasi tersebut kita dapat mengambil suatu keputusan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi (Husaini, Usman, 2006).