Monday, January 30, 2023

Ciri-Ciri Perilaku Kewirausahaan (skripsi,tesis,disertasi)

 


Beberapa ciri kewirausahaan yang dikemukakan oleh Vernon A.
Musselman (1989 : 155), Wasty Sumanto (1989), dan Geoffey Meredith (1989 : 5)
menurut Suryana (2006 : 26) dalam Abdul Aziz (2014:22) :
1. Memiliki keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri.
2. Memiliki kemauan untuk mengambil resiko.
3. Memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman.
4. Mampu memotivasi diri sendiri.
5. Memiliki semangat untuk bersaing.
6. Memiliki orientasi terhadap kerja keras.
7. Memiliki kepercayaan diri yang besar.
8. Memiliki dorongan untuk berprestasi.
9. Tingkat energi yang tinggi.
10. Tegas .
11. Yakin terhadap kemampuan diri sendiri
12. Tidak suka uluran tangan dari pemerintah/pihak lain dalam masyarakat.
13. Tidak bergantung pada alam dan berusaha untuk tidak mudah menyerah.
14. Kepemimpinan.
15. Keorsinilan.
16. Berorientasi ke masa depan dan penuh gagasan

Karakteristik Utama Perilaku Kewirausahaan (skripsi,tesis,disertasi)

 


Seorang wirausaha merupakan individu yang mempunyai ciri dan watak
untuk berprestasi lebih tinggi dari kebanyakan individu-individu lainnya, hal ini
dapat dilihat menurut Mudjiarto dalam Ahmad dkk(2014:6) dijelaskan bahwa
David Mc Clelland menyatakan ada 9 karakteristik utama yang terdapat dalam diri
seorang wirausaha yang meliputi :
1. Dorongan berprestasi : Semua wirausaha yang berhasil memiliki keinginan besar
untuk mencapai suatu prestasi.
2. Bekerja keras : Sebagian besar wirausahawan “mabuk kerja”, demi mencapai
sasaran yang ingin dicita-citakan.
3. Memperhatikan kualitas : Wirausahawan menangani dan mengawasi sendiri
bisnisnya sampai mandiri, sebelum ia memulai dengan usaha baru lagi.
4. Sangat bertanggung jawab : Wirausahawan sangat bertanggung jawab atas usaha
mereka, baik secara moral, legal, maupun mental.
5. Berorientasi pada imbalan : Wirausahawan mau berprestasi, kerja keras dan
bertanggung jawab, dan mereka mengharapkan imbalan yang sepadan dengan
usahanya. Imbalan itu tidak hanya berupa uang, tetapi juga pengakuan dan
penghormatan.
6. Optimis : Wirausahawan hidup dengan doktrin semua waktu baik untuk bisnis,
dan segala sesuatu mungkin.
7. Berorientasi pada hasil karya yang baik : Seringkali wirausawan ingin mencapai
sukses yang menonjol, dan menuntut segala yang first class.
8. Mampu mengorganisasikan : Kebanyakan wirausahawan mampu memadukan
bagian-bagian dari usahanya dalam usahanya. Mereka umumnya diakui sebagai
“komandan” yang berhasil.
9. Berorientasi pada uang : Uang yang dikerjar oleh para wirausawan tidak sematamata untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan pengembangan usaha saja, tetapi
juga dilihat sebagai ukuran prestasi kerja dan keberhasilan

Pengertian Perilaku Kewirausahaan (skripsi,tesis,disertasi)

 


Menurut Hamdani dalam Shandra dkk (2018:6) perilaku kewirausahaan
merupakan karakter seorang wirausaha dalam menjalankan roda bisnisnya.
Kemudian Mc Clelland dalam Suryana (2013:52) perilaku kewirausahaan
merupakan konsep tingkah laku wirausahawan sebagai pengambil resiko yang
moderat.
Shandra, Tri, dan Novi (2018:6) berpendapat bahwa :
“Perilaku kewirausahaan dapat didefinisikan merupakan sikap, tingkah laku
wirausahawan dalam mengelola usahanya, sikap dan tingkah laku tersebut
diharapkan mampu memberikan pertumbuhan dan perkembangan bagi
usaha yang sedang dikeloanya”.
Menurut Fadiati dalam Ahmad dkk (2014:4) menyatakan bahwa perilaku
kewirausahaan seseorang adalah hasil dari sebuah kerja yang bertumpu pada
konsep dan teori bukan karena sifat kepribadian seseorang atau berdasarkan intuisi.
Teori perilaku dalam Fadiati (2011), menyatakan bahwa perilaku
kewirausahaan seseorang adalah hasil dari sebuah kerja yang bertumpu pada
konsep dan teori bukan karena sifat kepribadian seseorang atau berdasarkan intuisi.
Jadi menurut teori ini kewirausahaan dapat dipelajari dan dikuasai secara sistematik
dan terencana.
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2009) dalam Trustorini Handayani &
Yusuf Tanjung (2017:36) Wirausaha adalah orang yang berjiwa kreatif dan inovatif
yang mampu mendirikan, membangun, mengembangkan, memajukan, dan
menjadikan perusahaanya unggul. Seorang wirausahawan haruslah yang mampu
melihat ke depan. Melihat kedepan bukan melamun kosong, tetapi melihat, berfikir
dengan perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternative masalah dan
pemecahanya.
Menurut Ahmad dalam Trustorini Handayani (2013:34) Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat proses dan hasil bisnis.

Indikator Kemampuan Manajerial (skripsi,tesis,disertasi)

 


Seseorang akan mampu mengelola organisasi apabila ia memiliki
kecakapan manajerial (manajerial competency) yaitu suatu keterampilan atau
karakteristik personal yang membantu tercapainya kinerja yang tinggi dalam tugas
manajemen.
Imam dkk (2020 : 134) kemampuan manajerial sesorang dapat dilihat dari
tiga (3) kemampuan :
1. Keahlian Teknis
Keahlian teknis berkaitan dengan apa yang dilakukan dan bekerja dengan
sesuatu, terdiri dari kemampuan menggunakan teknologi untuk mengerjakan tugastugas organisasional.
2. Keahlian Manusia
Keahlian manusia berkaitan dengan bagaimana sesuatu dilakukan dengan
bekerja dengan orang terdiri dari kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain
untuk mencapai tujuan atau sasaran.
3. Keahlian Konseptual
Keahlian konseptual berkaitan dengan sesuatu dilakukan dengan cara
pandang orang terhadap organisasi secara keseluruhan, terdiri dari kemampuan
untuk memahami kompleksitas perusahaan karena kompleksitas itu dipengaruhi
dan mempengaruhi lingkungan

Tugas Pokok Manajerial dalam Organisasi (skripsi,tesis,disertasi)

 


Dalam formulasi lain Stoner (dalam Wahyosumidjo, 2011: 96-99)
mengemukakan terdapat 8 (delapan) macam tugas pokok yang harus dikerjakan
oleh setiap manajer dalam organisasi. Tugas-tugas pokok tersebut meliputi;
1. Managers work with and through other people; tiap manajer mempunyai
tanggung jawab untuk bekerja sama dengan orang lain. Pengertian orang lain
tidak hanya bawahan dan atasan melainkan juga para manajer lain yang ada di
dalam organisasi.
2. Managers are responsible and accountable; manajer bertanggung jawab atas
tugas-tugas serta berkewajiban untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan
berhasil.
3. Managers competing goals and set priority; tiap manajer akan menghadapi
sejumlah tujuan organisasi, permasalahan dan berbagai macam kebutuhan.
4. Managers must think leadership and conceptually; manajer harus berpikir secara
analitis dan konseptual. Untuk menjadi seorang analitis, seorang manajer harus
mampu menjabarkan persoalan-persoalan ke dalam komponen-komponen atau
bagian, kemudian menganalitis bagian-bagian tersebut dan akhirnya sampai
kepada pemecahan yang tepat.
5. Managers are mediators; manajer adalah seorang penengah. Dalam kehidupan
organisasi adakalanya terjadi perselisihan pendapat antar perseorangan, antar
kelompok maupun antar organisasi, sehingga diperlukan penengah.
6. Managers are politicans; manajer adalah seorang politisi. Sebagai politisi,
seorang manajer harus mampu bertindak persuasif dan berkompromi demi
pengembangan tujuan organisasi dan perlu adanya penyebaran jaringan kerja
yang lebih luas dengan manajer lain.
7. Managers are diplomat; manajer adalah seorang diplomat. Dalam peranannya
sebagai seorang diplomat, manajer adalah wakil resmi pada berbagai macam
tingkat pertemuan.
8. Managers makes dfficult decisions; manajer membuat berbagai macam
keputusan. Tidak ada organisasi yang berjalan mulus tanpa tantangan sepanjang
waktu, banyak berbagai macam jenis tantangan yang terjadi, seperti: dana,
masalah sumber daya rnanusia, dan berbagai masalah yang berkaitan dengan
kebijaksanaan organisasi.

Tiga Keterampilan Manajerial (skripsi,tesis,disertasi)

 


Engkoswara dan Komariah (2010) dalam Ronny (2017:12)
mengelompokkan keterampilan manajerial menjadi tiga bagian utama, yaitu:
1) Technical skills (keterampilan teknis) yang diperlukan manajer agar ia mampu
mengawasi dan menilai pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Robbins dalam
Hasna (2018:17), keterampilan teknis yang harus dimiliki seorang pewirausaha
adalah :
a) Menguasai pengetahuan tentang metode, proses, prosedur, dan tehnik untuk
melaksanakan kegiatan khusus.
b) Kemampuan untuk memanfaatkan serta mendaya gunakan sarana, peralatan
yang diperlukan dalam mendukung kegiatan yang bersifat khusus.
2) Human skills (keterampilan manusiawi). Keterampilan ini merujuk pada
kemampuan dalam membangun relasi dan dapat bekerja sama dengan orang lain.
Robbins dalam Hasna (2017:18) menyatakan bahwa keterampilan manusiawi
seorang pewirausaha meliputi :
a) Kemampuan memahami perilaku manusia dan proses kerjasama.
b) Kemampuan untuk memahami isi hati, sikap, dan motif orang lain, mengapa
mereka berkata dan berperilaku.
c) Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif.
d) Kemampuan menciptakan kerja sama yang efektif, kooperatif, praktid, dan
diplomatis.
e) Mampu berperilaku yang dapat diterima.
3) Conceptual skills (keterampilan konseptual). Keterampilan ini menunjukkan
kemampuan manajer dalam berfikir dan menganalisis suatu persoalan serta
memutuskan dan memecahkan masalah. Masih dalam Hasna (2018:16), menurut
Robbins Dalam hal ini seorang pewirausaha herus memiliki keterampilan
konseptual dalam hal :
a) Kemampuan analisis
b) Kemampuan berfikir rasional
c) Ahli atau cakap dalam berbagai macam konsepsi
d) Mampu menganalisis berbagai kejadian dan mampu memahami berbagai
kecenderungan
e) Mampu mengantisipasi perintah
f) Mampu menganalisis macam-macam kesempatan dan problem-problem sosial

Pengertian Kemampuan Manajerial (skripsi,tesis,disertasi)

 


Menurut Setyamusa dalam Shandra dkk (2018:7) kemampuan manajerial
merupakan kesanggupan mengambil tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk mencapai
sasaran yang telah ditentukan.
Menurut Sutarno (2012:26) kemampuan manajerial adalah kemampuan dari
seorang manajer atau wirausaha dalam mengelola usahanya, dimana perusahaan
tersebut akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur dalam menjalankan
fungsi manajemen.
Menurut Hasibuan dalam Nurhasmansyah dkk (2014:49) Kemampuan
manajerial adalah kemampuan atau keahlian pimpinan untuk menjalankan fungsi
manajemen. Dalam bidang manajemen, faktor kemampuan manajerial sangat
penting dan menentukan, karena faktor tersebut berkaitan dengan aktivitas pokok
suatu organisasi yaitu memimpin organisasi yang bersangkutan dalam usahanya
mencapai tujuan. Lalu Menurut Tangkilisan dalam Nurhasmansyah dkk (2014:50)
kemampuan manajerial yaitu kemampuan untuk memanfaatkan dan menggerakkan
sumber daya agar dapat digerakkan dan diarahkan bagi tercapainya tujuan melalui
kegiatan orang lain.
Menurut Winardi (2007) dalam Ronny (2017:13) mengemukakan bahwa
kemampuan manajerial adalah kesanggupan mengambil tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan, pengawasan yang dilakukan untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Menurut Karweti dalam Rina Irawati (2012: 4), Kemampuan Manajerial
adalah seperangkat keterampilan teknis dalam melaksanakan tugas sebagai manajer
untuk mendayagunakan segala sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan usaha
secara efektif dan efisien.