Sunday, June 30, 2024

Pengaruh Perceived Quality terhadap keputusan pembelian

 


Perceived Quality (kesan atau persepsi kualitas) menurut Aaker
(1996:24) dalam penelitian Saputro, dkk (2016) kesan kualitas adalah
presepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu
produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan
pelanggan. Kesan kualitas bersifat obyektif, kesan kualitas yang positif
dapat dibangun melalui upaya mengidentifikasi dimensi kualitas yang
dianggap penting oleh pelanggan, apabila kesan kualitas sesuai dengan apa
yang dibutuhkan konsumen, maka keputusan pembelian akan semakin
meningkat.
Kesan kualitas (perceived quality) adalah persepsi dari kualitas
sebuah produk atau keunggulannya berkenaan dengan maksud yang
diharapkan. Ada kalanya seorang konsumen tidak termotivasi untuk
mendapatkan dan menyaring informasi yang mengarah pada kualitas, atau
ketidaktersediaan informasi, ataupun konsumen tidak memiliki
kesanggupan dan sumber daya untuk mendapatkan dan memproses
informasi. Sehingga kesan kualitas menjadi dasar bagi mereka untuk
memutuskan pembelian. Dalam banyak konteks, kesan kualitas sebuah
merek memberikan alasan yang penting untuk membeli, mempengaruhi
merek-merek mana yang mesti dipertimbangkan dan pada gilirannya
mempengaruhi merek apa yang bakal dipilih.
Kotler (2000) dalam (Simamora, 2004) mengatakan bahwa “Quality
is the totality of feature and characteristic of a product or service that
bear on its ability to satisfy stated or implited needs”. Artinya, kualitas
adalah totalitas fitur dan karakteristik yang memampukan produk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan mampu tidak di nyatakan.
Hasil penelitian oleh saputro, dkk (2016) dan Hngau, dkk (2012)
menunjukan bahwa perceived quality berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian.

No comments:

Post a Comment