Monday, March 1, 2021

Variabel Makroekonomi Lain (skripsi dan tesis)

 


1 Inflasi
Menurut Rahardja (2008) Inflasi adalah kenaikan harga
barang-barang yang bersifat umum dan juga terus-menerus.
Berdaasarkan definisi tersebut, kondisi suatu Negara dapat dikatakan
mengalami inflasi apabila memenuhi tiga komponen yaitu kenaikan
harga, bersifat umum dan berlangsung secara terus-menerus.
Terdapat beberapa indikator makroekonomi yang digunakan untuk
mengetahui laju inflasi selama periode tertentu, antara lain:
2.1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen adalah indeks angka yang
menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus
dibeli oleh konsumen pasa satu periode tertentu. Angka IHK
diperoleh dengan menghitung harga barang dan jasa utama
yang dikonsumsi oleh konsumen pada satu periode tertentu,
perhitungan angka IHK dilakukan dengan memerhatikan
perkembangan regional yaitu dengan memperhitungkan
tingkat inflasi di kota-kota besar.
2. 2.   Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
IHPB berbeda dengan IHK, jika IHK melihat inflasi dari sisi
konsumen, IHPB melihat inflasi dari sisi produsen. Indeks
Harga Perdagangan Besar menunjukkan tingkat harga yang
diterima produsen pada berbagai tingkatan produksi.
2. 3 Indeks Harga Implisit
Indeks Harga Implisit atau biasa disebut GDP Deflator
merupakan indeks yang memberikan gamparan inflasi paling
mewakili keadaan sebenarnya jika dibandingkan dengan
Indeks Harga Konsumen dan Indeks Harga Perdagangan
Besar. Keduanya memberikan gambaran inflasi yang
terbatas karena hanya meliputi beberapa jenis barang dan
jasa di beberapa kota besar.
2 Tingkat Suku Bunga (Interest Rate)
Tingkat suku bunga didefinisikan sebagai biaya atas
penggunaan dana yang harus dibayar karena daya beli dana tersebut
pada saat ini. Bagi pengguna dana, tingkat suku bunga adalah biaya
yang harus dibayar untuk penggunanaan dana lebih awal, sedangkan
bagi investor, tingkat suku bunga adalah pendapatan atas penundaan
kesempatan untuk menggunakan dana tersebut.
Peningkatan suku bunga akan menyebabkan penggunaan dana
pada saat itu menjadi lebih mahal sehingga mendorong para investor
untuk menabung. Sebaliknya jika tingkat suku bunga mengalami
penurunan menyebabkan penggunaan dana pada saat ini menjadi
lebih murah dan mendorong peminjam untuk menggunakan dana
tersebut.
3 Jumlah Uang Beredar
Jumlah uang beredar adalah uang yang berada di tangan
masyarakat (Banknews, 2012). Jumlah Uang Beredar (JUB)
merupakan penawaran uang (money supply). Dalam arti sempit
(narrow money) jumlah uang beredar didefinisikan sebagai M1, yang
merupakan jumlah seluruh uang kartal (uang tunai) yang berada di
tangan masyarakat (the non bank public) dan uang giral (demand
deposit) yang dimiliki oleh perseorangan pada bank-bank umum.
Beberapa hal yang memengaruhi permintaan uang antara lain
(1) Pendapatan riil. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka
permintaan akan uang semakin besar, (2) Tingkat suku bunga.
Semakin tinggi suku bunga, maka permintan uang untuk motif
spekulasi akan berkurang, (3) Tingkat harga umum, Semakin tinggi
tingkat harga umum, permintaan akan uang akan semakin bertambah,
(4) Pengeluaran konsumen. Misalnya saja pengeluaran konsumen
pada bulan-bulan menjelang puasa atau Hari Raya lainnya akan
bertambah. Akibatnya permintaan uang juga akan bertambah.
4 GDP (Gross Domestic Product)
Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto
(PDB) merupakan salah satu indikator yang penting dalam
perekonomian. PDB mengukur seluruh pendapatan atas barang dan
jasa yang bersifat final atau akhir yaitu seluruh nilai produksi barang
dan jasa dalam perekonomian pada kurun waktu tertentu yang
dihasilkan dalam batas wilayah negara tertentu. PDB riil memberikan
pengaruh searah terhadap nilai tukar. Sesuai dengan pendekatan

Keynes bahwa peningkatan pendapatan akan meningkatkan impor
yang selanjutnya akan meningkatkan.

Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar (skripsi dan tesis)

  

Keseimbangan nilai tukar mata uang akan mengalami perubahan setiap waktu sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran mata uang tersebut. Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran mata uang tersebut akan berpengaruh pula pada fluktuasi nilai tukar mata uang tersebut. Faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara lain, yaitu (Madura, 2010:99) 
.1 Tingkat Inflasi
 Perubahan tingkat inflasi relatif antara satu negara dengan negara lainnya akan berpengaruh terhadap aktifitas perdagangan internasional. Perubahan aktifitas perdagangan internasional tersebut akan mempengaruhi kondisi permintaan dan penawaran mata uang negara tersebut. Hal ini yang kemudian berpengaruh pada nilai tukar mata uang negara tersebut. 
2 Tingkat Suku Bunga 
Perubahan tingkat suku bunga relatif antara satu negara dengan negara lainnya dapat berpengaruh terhadap investasi asing. Perubahan investassi asing inilah yang mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang negara tersebut yang kemudian berdampak pada fluktuasi nilai tukar mata uang negara tersebut.
3 Tingkat Pendapatan 
Perubahan tingkat pendapatan suatu negara akan berdampak pada perubahan tingkat permintaan ekspor dan impor pada negara tersebut. Perubahan tingkat permintaan ekspor dan impor tersebut akan berpengaruh terhadap kondisi permintaan dan penawaran mata uang negara tersebut yang akan mempengaruhi fluktuasi nilai tukar mata uang negara tersebut. 
4 Pengendalian Pemerintah 
Peran pemerintah dapat mempengaruhi keseimbangan nilai tukar mata uang dengan menggunakan kebijakan-kebijakan, yaitu exchange rate barrier (pembatasan nilai tukar mata uang), foreign trade barrier (pembatasan perdagangan luar negeri), melakukan intervensi pada pasar valas dengan  melakukan penjualan dan pembelian mata uang secara langsung dipasar, mempengaruhi variabel-variabel makro, seperti tingkat inflasi, suku bunga dan tingkat pendapatan. 
.5 Ekspektasi Masa Depan Ekspektasi masa depan pada pasar keuangan dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara karena ekspektasi tersebut didasarkan pada kemungkinan terjadinya perubahan tingkat suku bunga dan juga kondisi perekonomian suatu negara.

Pegged Exchange Rate (skripsi dan tesis)

 Beberapa negara menggunakan sistem nilai tukar yang dipatok, dimana nilai mata uang asal mereka dipatok padanilai satu mata uang asing atau pada indeks mata uang. Beberapa pemerintah menetapkan nilai mata uang mereka dengan mata uang yang stabil, seperti Dollar, karena itu   membuat nilai mata uang mereka menjadi stabil. Karena dolar lebih stabil dari sebagian besar mata uang, itu akan membuat mata uang mereka lebih stabil daripada kebanyakan mata uang lain

Freely Floating Exchange Rate (skripsi dan tesis)

  Dalam sistem nilai tukar mengambang bebas, nilai tukar ditentukan oleh pasar tanpa intervensi oleh pemerintah. Berbeda dengan sistem nilai tukar tetap yang tidak memungkinkan fleksibilitas untuk pergerakan nilai tukar,  sistem nilai tukar mengambang bebas memungkinkan fleksibilitas lengkap. Sistem nilai tukar mengambang bebas menyesuaikan secara terus mengikuti kondisi permintaan dan penawaran untuk mata uang itu.

Fixed Exchange Rate (skripsi dan tesis)

 Dalam sistem nilai tukar tetap, nilai tukar berada dalam keadaan konstan atau dibiarkan berfluktuasi hanya dalam batas yang sangat sempit. Sistem nilai tukar tetap membutuhkan banyak intervensi bank untuk mempertahankan nilai mata uang dalam batas-batas tertentu. Umumnya, bank sentral harus mengimbangi ketidakseimbangan kondisi permintaan dan penawaran untuk mata uangnya agar nilai mata uang tersebut tetap berada pada batasnya. Dalam beberapa situasi, bank sentral dapat mengatur ulang nilai tukar tetap. Artinya, itu akan mendevaluasi atau mengurangi nilai mata uangnya terhadap mata uang lainnya. Tindakan bank sentral untuk mendevaluasi mata uang dalam pertukaran tetap sistem tarif disebut sebagai devaluasi

Sistem Nilai Tukar atau Kurs (skripsi dan tesis)

 Sistem nilai tukar dapat diklasifikasikan menurut tingkat dimana nilai tukar tersebut dikendalikan oleh pemerintah. Sistem nilai tukar biasanya jatuh ke salah satu dari kategori berikut, yaitu fixed exchange rate, freely floating exchange rate, managed float exchange rate, pegged exchange rate (Madura,2010:171)

Nilai Tukar (skripsi dan tesis)

   

Nilai tukar suatu mata uang atau kurs adalah perbandingan nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara asing lainnya (Thobarry, 2009). Definisi lain mengenai nilai tukar mata uang (exchange rate) adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, yaitu perbandingan nilai atau harga mata uang antara kedua mata uang yang berbeda tersebut. Nilai tukar biasanya mengalami perubahan, perubahannya dapat berupa depresiasi maupun apresiasi. Depresiasi mata uang Rupiah terhadap Dollar AS artinya terjadi penurunan harga mata uang Rupiah terhadap Dollar AS, sedangkan apresiasi mata uang Rupiah terhadap Dollar AS adalah kenaikan harga mata uang Rupiah terhadap Dollar AS (Anwary, 2011:17)