Friday, June 17, 2022

Biaya Persediaan (skripsi tesis dan disertasi)

 


Menurut Zulfikarijah (2005), biaya persediaan adalah segala biaya
yang di keluarkan dan kerugian yang di sebabkan adanya persediaan. Biaya
bagi perusahaan adalah hal yang paling utama. Tingkat kebutuhan yang
diperlukan perusahaan untuk mencapai tujuannya adalah hal yang
mempengaruhi besar kecilnya pengeluaran biaya.
Biaya dalam sistem persediaan terdiri atas biaya pemesanan, biaya
pembelian, biaya simpan, dan biaya kekurangan persediaan. Berikut ini adalah
beberapa biaya yang ada dalam sistem persediaan menurut Nasution, A.H.,
dan Yudha, P (2008).
1. Purchasing Cost (Biaya pembelian)
Biaya pembelian merupakan cost yang dikeluarkan untuk keperluan
membeli barang. Jumlah barang yang dibeli dan harga satuan barang
akan berpengaruh pada biaya pembelian. Saat harga barang yang dibeli
bergantung pada ukuran pembelian, biaya pembelian menjadi factor
yang penting. Kondisi tersebut adalah price break atau quantity
discount, jika kuantitas barang yang dibeli semakin besar jumlahnya
maka harga barang per unit akan turun karena diskon. Dalam
kebanyakan teori, biaya pembelian tidak di cantumkan kedalam total
biaya sistem persediaan karena diasumsikan bahwa harga barang per
unit tidak terpengaruh oleh kuantitas barang yang akan di beli sehingga
komponen biaya pembelian untuk periode waktu tertentu konstan.
2. Procurement Cost (Biaya pengadaan)
Sesuai dengan asal barang, biaya pengadaan dibedakan menjadi 2
jenis. Yaitu ordering cost (biaya pemesanan) jika barang yang di
butuhkan berasal dari pihak luar (supplier) dan setup cost (biaya
pembuatan) jika barang di produksi sendiri.
a) Ordering cost (biaya pemesanan)
Semua biaya yang timbul dikarenakan perusahaan mendatangkan
barang dari pihak luar. Biaya ini meliputi biaya-biaya untuk
penentuan pemasok (supplier), administrasi pesanan, biaya angkut,
biaya pengiriman pesanan, serta biaya penerimaan, dll. Biaya ini di
asumsikan tetap (konstan) dalam setiap kali pemesanan.
b) Setup cost (biaya pembuatan)
Semua biaya pengeluaran yang muncul di sebabkan untuk
persiapan produksi suatu barang atau produk. Biaya ini muncul di
dalam pabrik antara lain, biaya untuk menyetel mesin, biaya
menyusun peralatan produksi, serta mempersiapkan gambar kerja,
dll.
Karena kedua jenis biaya tersebut memiliki peran yang sama, yaitu
untuk pengadaan suatu barang maka disebut sebagai procurement cost
(biaya pengadaan).
3. Holding cost / carrying cost (biaya penyimpanan)
Biaya penyimpanan adalah semua biaya yang di keluarkan akibat
perusahaan menyimpan barang. Yang tergolong kedalam biaya simpan
adalah:
a) Biaya modal (memiliki persediaan)
Biaya yang muncul karena memiliki persediaan juga harus di
perhitungkan kedalam biaya sistem persediaan karena adanya
penumpukan barang digudang, hal ini berarti adanya penumpukan
modal. Biaya memiliki persediaan (modal) di ukur sebagai
presentase nilai persediaan untuk suatu periode di waktu tertentu.
b) Biaya gudang
Barang yang telah di simpan oleh perusahaan perlu tempat untuk
meyimpannya sehingga muncul biaya gudang. Jika perusahaan
mempunyai gudang pribadi maka biaya gudang termasuk dalam
biaya depresiasi sedangkan jika gudang dan peralata lainnya bukan
milik sendiri melainkan di sewa, maka biaya gudangnya termasuk
kedalam biaya sewa.
c) Biaya kerusakan dan penyusutan
Barang yang telah di simpan dapat mengalami penyusutan karena
jumlah barang yang ada di gudang sudah berkurang karena hilang
dan dapat jugadikarenakan mengalami kerusakan.
d) Biaya kadaluarsa (absolence)
Biaya kadaluarsa dapat di ukur dengan besarnya penurunan nilai
jual barang tersebut. Barang yang di simpan tersebut bisa
mengalami penurunan nilai dikarenakan kemajuan teknologi dan
model seperti saat ini.
e) Biaya asuransi
Biaya yang di simpan di asuransikan untuk menjaga jika terjadi
hal-hal yang tidak di inginkan seperti kebakaran. Biaya asuransi
tergantung pada perjanjian yang sudah di sepakati dengan
perusahaan asuransi dan jenis barang yang di asuransikan.
f) Biaya administrasi dan pemindahan
Biaya ini di keluarkan untuk administrasi dalam persediaan barang
yang sudah ada, baik di saat melakukan pemesanan, penerimaan
barang maupun penyimpanan barang dan biaya untuk pemindahan
barang-barang dari dan ke tempat penyimpanan, termasuk juga
biaya untuk upah buruh dan biaya peralatan handling.
4. Shortage cost (Biaya kekurangan persediaan)
Apabila perusahaan mengalami stock out pada saat ada permintaan,
maka akan terjadi kekurangan persediaan. Keadaan ini akan
mengakibatkan kerugian pada perusahaan karena proses produksinya
akan terganggu dan akan kehilangan kesempatan mendapat
keuntungan akibat kehilangan konsumen. Biaya kekurangan
persediaan bisa di ukur dari hal berikut:
a) Kuantitas permintaan yang tidak dapat di penuhi
Di ukur dari laba yang hilang disebabkan karena tidak mampu
memenuhi permintaan atau kerugian akibat terhentinya proses
produksi.
b) Waktu pemenuhan
Lamanya gudang penyimpanan kosong berarti proses produksi
juga terhenti sesuai dengan lamanya gudang kosong, sehingga
lamanya waktu menganggur tersebut dapat di artikan sebagi uang
yang hilang. Biaya waktu pemenuhan di ukur berdasarkan dengan
waktu yang di butuhkan untuk memenuhi gudang.
c) Biaya pengadaan darurat
Kelebihan biaya di bandingkan pengadaan normal agar konsumen
tidak mengalami kekecewaan, maka dapat di lakukan pengadaan
darurat yang nilainya lebih besar.

No comments:

Post a Comment