Friday, June 17, 2022

Persediaan Pengaman (Safety Stock) (skripsi tesis dan disertasi)

 


Berdasarkan uraian (Nafarin, 2004) persediaan
pengaman (safety stock) adalah persediaan inti dari bahan
yang harus dipertahankan untuk menjamin kelangsungan
usaha.Persediaan pengaman tidak boleh dipakai kecuali
dalam keadaan darurat, seperti keadaan bencana alam, alat
pengangkut bahan kecelakaan, bahan dipasaran dalam
keadaan kosong karena huru hara, dan lain-lain. Persediaan
pengaman bersifat permanen, karena itu persediaan bahan
baku minimal (persediaan pengaman) termasuk kelompok
aktiva. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
safety stock bahan baku, antara lain sebagai berikut :
1. Kebiasaan para leveransir menyerahkan bahan baku yang
dipesan apakah tepat waktu atau terlambat. Bila sering
terlambat berarti perlu safety stock yang besar, sebaliknya
bila biasanya tepat waktu maka tidak perlu safety stock
yang besar.
2. Besar kecilnya bahan baku yang dibeli setiap saat. Bila
bahan baku yang dibeli setiap saat jumlahnya besar, maka
tidak perlu safety stock.
3. Kemudahan menduga bahan baku yang diperlukan.
Semakin mudah menduga bahan baku yang diperlukan
maka semakin kecil safety stock.
4. Hubungan biaya penyimpanan (carrying stock) dengan
biaya ekstra kekurangan persediaan (stockout cost).
Stockout stock seperti biaya pesanan darurat, kehilangan
kesempatan mendapat keuntungan karena tidak
terpenuhinya pesanan, kemungkinan kerugian karena
adanya stagnasi produksi, dan lain-lain. Apabila stockout
costlebih besar dari carrying cost, maka perlu safety stock
yang besar.
Berdasarkan paparan diatas, maka dapat disimpulkan
bahawa safety stock adalah persediaan bahan minimum
yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga
terjadinya keterlambatan agar tidak mengganggu
kelancaran produksi

No comments:

Post a Comment