Showing posts with label Judul Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Judul Kesehatan. Show all posts

Thursday, February 20, 2020

Edukasi gizi (skripsi dan tesis)

 Edukasi gizi menurut Fasli Jalal (2010) adalah suatu proses yang berkesinambungan untuk menambah pengetahuan tentang gizi, membentuk sikap dan perilaku hidup sehat dengan memperhatikan pola makan sehari-hari dan faktor lain yang mempengaruhi makanan, serta meningkatkan derajat kesehatan dan gizi seseorang. Tujuan dari pemberian edukasi gizi adalah mendorong terjadinya perubahan perilaku yang positif yang berhubungan dengan makanan dan gizi8 . Bentuk dari kegiatan edukasi gizi salah satunya adalah penyuluhan. Langkah-langkah dalam melakukan penyuluhan menurut Maulana (2007)9 adalah: (1) Mengenali masalah, masyarakat dan wilayah; (2) Menentukan prioritas penyuluhan; (3) Menentukan tujuan penyuluhan dengan mempertimbangkan tujuan yang jelas, realistis (dapat dicapai) dan dapat diukur; (4) Menentukan sasaran penyuluhan; (5) Menentukan isi penyuluhan; (6) Menentukan metode penyuluhan yang akan digunakan; (7) Memilih alat peraga atau media penyuluhan;  (8) Menyusun rencana penilaian (evaluasi); (9) Menyusun rencana kerja atau rencana pelaksanaan

Karakteristik Siswa SD Usia 10-12 Tahun (skripsi dan tesis)

 Anak usia SD umur 10-12 tahun merupakan individu yang sangat aktif dalam melakukan aktivitas fisik dan mengisi waktu luangnya. Mereka tidak bisa tinggal diam selalu bergerak setiap rangsangan dari sekelilingnya selalu dijawab dengan gerakan. Mereka selalu ingin mencoba sesuatu yang dilihatnya. Menurut Sukinta (1992: 43) karakteristik siswa MI/SD Usia 10-12 tahun adalah : a) pertumbuhan otot lengan tungkai makin bertambah b) Ada kesegaran mengenai badannya c) Anak laki-laki lebih menguasai permainan kasar d) Pertumbuhan tinggi dan berat tidak baik e) Kekuatan otot tidak menunjang pertumbuhan f) Waktu reaksi makin baik g) Perbedaan akibat jenis kelamin makinnyata h) Koordinasi makin baik i) Badan lebih sehat dan kuat j) Tungkai mengalami masa pertumbuhan yang lebih kuat bila diban dingkan dengan bagian badan atas. Karakteristi usia anak ini membutuhkan energi yang sangat banyak, energi yang dibutuhkan dproses dari zat gizi yang dikonsumsinya. Terpenuhinya sumber energi yang dan makin banyak gerak akan akan membuat pertumbuhan yang baik disamping dukungan faktor gizi.

Keterkaitan Antara Status Gizi dengan Kesegaran Jasmani (skripsi dan tesis)

 Sebagai usaha menunjang pelaksanaan program pemerintah dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dapat dilakukan yang bertiik pangkal pada bermacam bidang, berbagai jalur tetapi tujuannya sama. Salah satu cara adalah melakukan aktifitas fisik melalui latihan jasmani atau olahraga.sehubung dengan itu, maka pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan diberikan melalui SD sampai SLTA. Menurut Moelyono (1999: 35), seseorang yang memiliki kondisi gizi yang baik akan tampil aktif, giat bekerja, gembira, jarang sakit. Anak yang ada dalam kondisi kurang gizi pada umumnya lemas, lekas lelah, tidak bergairah, sering sakit dan biasanya kurang dapat melakukan hobinya kerena keadaan tubuhnya lemah. Dengan kata lain anak yang kondisi gizinya baik akan memiliki kecukupan energi yang dibuthkan untuk melakukan aktivitas termasuk di dalamnya aktivitas fisik

Tes Kesegaran Jasmani (skripsi dan tesis)

 Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Menurut Anne Anastasi dalam karya tulisnya (psychological testing) yang dikutip oleh Anas Sudijono (2005: 66), yang dimaksud tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis dan tingkah laku individu. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tes adalah cara (yang dapat dipergunakan/prosedur yang dapt ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, yang 18 dibentuk pemberian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus di jawab atau perintah, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee. Di mana nilai tersebut dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Dalam mengukur tingkat kesegaran jasmani seseorang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa tes antara lain: 
 a) Tes Kesegaran Jasmani Indonesia dari TK-SMA 
 TKJI meliputi 5 butir yaitu lari cepat, angkat tubuh, angkat tubuh untuk putra dan gantung siku untuk putri, baring duduk, loncat tegak dan lari jauh. Di setiap tingkat jumlah proporsi tes TKJI dari TK-SMA berbeda-beda hal ini disesuaikan berdasarkan jenis tingkatan kelas atau umur. Sumber: TKJI Depdiknas.PPKJ.2010. 
b) Harvard Step Tes Merupakan tes pengukuran dengan naik turun bangku selama 5 menit, digunakan untuk mengukur kardiorespirasi.
 c) Multi State Fitness Tes 
 Merupakan tes yang menggunakan irama musik danpelaksanaannya yaitu iramanya secara bertahap dari tahap satu ketahap berikutnya frekwensinya semakin meningkat.
 d) Tes Cooper 
 Merupakan tes lari selama 12 menit dimana dalam tes  cooper ini manggunakan istilah kapasitas aerobik karena prooogram standar penafsiran hasil tes disusun berdasarkan prediksi langsung terhadap VO2 maks. 
e) Tes A.C.S.P.F.T 
 Merupakan tes yang terdiri dari beberapa item yaitu lari cepat 40 meter, lompat jauh tanpa awalan, bergantuang siku tekuk, lari jauh 600 meter, shutle run 4 x 10 meter,sit up 30 detik tekuk togok ke mika Menurut Suryanto dkk dalam jurnal penelitian. 
f) Tes Lari 1000 meter
 Intrumen dari tes kesegaran jasmani menurut Diknas PPKJ Tahun 2009 yaitu tes lari 1000 meter bagi usia 10-12 tahun dengan menggunakan norma penilaian

Faktor Yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani (skripsi dan tesis)

.
 Kesegaran jasmani yang baik sangat diperlukan oleh setiap orang. Dari komponen-komponen kesegaran jasmani menunjukkan bahwa kesegaran jasmani ternyata memiliki pengertian yang luas dan kompleks. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan setiap orang berbeda, tergantung dari sifat tantangan sifat fisik yang dihadapi. Menurut http/www.afand.cybermq.com faktor-faktor yang mempengaruhi  kesegaran jasmani adalah: 1. Umur. Kebugaran jasmani anak-anak meningkat sampaimencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akanterjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh,kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajinberolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya. 2. Jenis Kelamin. Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas anak-anak laki-laki biasanya mempunyai nilai yang jauh lebih besar. 3. Genetik. Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, haemoglobin/sel darah dan serat otot. Makanan.Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat(60- 70%).Diet tinggi protein terutama untuk memperbesar otot dan untuk olahraga yang memerlukan kekuatan otot yang besar. 4. Rokok. Kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO2 maksimal, yang berpengaruh terhadap daya tahan, selain itu menurut penelitian Perkins dan Sexton, nicotine yang ada,dapat memperbesar pengeluaran energi dan mengurangi nafsu makan

Komponen Kesegaran Jasmani (skripsi dan tesis)

Ada beberapa komponen kesegaran jasmani dan itu sangat penting untuk diketahui karena komponen-komponen tersebut merupakan penentu baik buruknya tingkat kesegaran jasmani seseorang. Menurut Endang Rini S dkk (2008: 2) komponen kesegaran jasmani dikelompokkan menjadi: a. Komponen yang berhubungan dengan kesehatan, meliputi daya tahan paru dan jantung, kekuatan, daya tahan otot, kelentukan dan komposisi tubuh. b. Kesegaran yang berhubungan dengan ketrampilan, meliputi kecepatan, koordinasi, power, kelincahan, perasaan gerak. Menurut Djoko Pekik Irianto (2000: 40) kesegaran yang berhubungan dengan kesehatan memiliki empat komponen dasar, meliputi: a) Daya tahan paru jantung. b) Kekuatan dan daya tahan otot. c) Kelentukan. d) Komposisi tubuh.
 Menurut Abdul Kadir Ateng (1992: 66) komponen kebugaran jasmani terdiri atas kekuatan dan daya tahan otot, daya tahan respirasikardiovaskuler, tenaga otot, kelentukan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, dan ketepatan. Mengacu pada batasan kesegaran jasmani dan pendapat para pakar mengenai unsur yang terdapat dalam kesegaran jasmani maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komponen kesegaran jasmani adalah unsur-unsur yang dimiliki oleh jasmani dan mampu berfungsi dengan baik pula.Komponenkomponen tersebut bersifat saling melengkapi dan untuk meningkatkan kesegaran jasmani kita harus melatihnya. Dapat dikemukakan bahwa ada empat komponen penting yang minimal dapat meningkatkan kesegaran jasmani yaitu: a) Dayatahan kardiorespirasi Dayatahan kardiorespirasi adalah kapasitas system jantung, parudan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Daya tahan jantung paru sangat penting untuk menunjang kerja otot dengan mengambil oksigen dan menyalurkannya keseluruh jaringan otot yang sedang aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh. b) Daya tahan otot. Menurut Djoko Pekik Irianto (2000: 47) daya tahan otot adalah : “ kemampuan otot untuk melakukan serangkaian kerja dalam waktu lama”. c) Kekuatan otot. Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Seseorang mungkin memiliki kekuatan pada bagian otot tertentu namun belum tentu memiliki pada bagian otot lainnya. 16 d) Kecepatan. Kecepatan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. 
Menurut Abdul Kadir Ateng (1992: 66) kecepatan adalah kemampuan individu untuk melakukan gerakan-gerakan yang berulang-ulang dalam waktu yang sesingkatsingkatnya. e) Power/ daya ledak. Power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, denganusaha yang dikerahkan dalam waktu yang sependekpendeknya. Menurut Suharno dalam skripsi Murdiman(1995: 37) menyatakan daya ledak adalah kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh. Jadi dapat disimpulkan daya ledak merupakan kemampuan otot untuk melakukan usaha dalam waktu yang cepat. 

Pengertian Kesegaran Jasmani (skripsi dan tesis)

Pendidikan jasmani memiliki peranan yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah, dan terencana. Melalui pendidikan jasmani diharapkan dapat membantu siswa memiliki kesegaran jasmani yang baik. Tingkat kesegaran jasmani yang dimiliki seseorang menjadi peranan penting dalam melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Tingkat kesegaran jasmani yang tinggi diperlukan oleh semua orang, termasuk anak usia sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA/sederajat). Dengan memiliki tingkat kesegaran jasmani yang tinggi, siswa mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan waktu lebih lama dibanding siswa yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang rendah. 
Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2-3) kesegaran jasmani adalah “ Kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkankelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktuluangnya.” Kesegaran digolongkan menjadi 3 kelompok  yaitu: 1. Kesegaran statis: keadaan seseorang yang bebas dari penyakit dan cacat atau disebut sehat. 2. Kesegaran dinamis: kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisien yang tidak memerlukan ketrampilan khusus. Misalnya berjalan, berlari, melompat. 3. Kesegaran motorik: kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisien yang menuntut ketrampilan khusus. Misalnya seorang pelari dituntut memiliki teknik berlari yang benar untuk memenangkan perlombaan. Menurut Mochamad Sajoto (1988: 43) menyatakan bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dengan pengeluaran energi yang cukup besar, guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu diperlukan.
 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan tugas serta pekerjaan sehari-hari secara efisien dan efektif tanpa mengalami kelelahan yang berlebih, sehingga masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggang dan keperluan mendadak. Dengan demikian kesegaran jasmani yang diperlukan setiap individu tidak sama tergantung pada kebutuhan dan tugas fisik yang dilakukannya. Semakin berat tugasnya semakin tinggi kesegaran jasmani yang harus dimiliki. 

Pemeriksaan status gizi (skripsi dan tesis)

 Status gizi adalah ekperesi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk fariabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik buruknya penyediaan makanan sehari-hari. Status gizi yang baik diperlukan untuk mempertahankan kebugaran dan kesehatan. Menurut Djoko Pekik Iriyanto (2007: 65-66) pemeriksaan status gizi dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Pemeriksaan langsung Untuk mengetahui status gizi seseorang dapat dilakukan pemeriksaan langsung. 2) Pemeriksaan tidak langsung Selain pemeriksaan gizi secara langsung juga juga dilakukan pemeriksaan secara tidak langsung. Pengukuran untuk anak menggunakn indek berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) pada usia 6-17 tahun. Pengukuran status gizi dalam penelitian ini dihitung dengan membagi berat badan dalam gram dan tinggi badan dengan centi meter dikuadratkan. Hasil penghitungan tersebut kemudian dikonsultasikan pada tabel penelitian status gizi berdasarkan BB/TB (Winarto dalam Djoko Pekik Iriyanto, 2006: 19). Cara penghitungan ini dibedakan antara anak laki-laki dan perempuan. Adapun 12 cara penelitiannya adalah dengan menghitung perosentase pencapaian BB standar berdasarkan tinggi badan

Macam-macam zat gizi dan pentingnya gizi lengkap bagi anak (skripsi dan tesis)

 Anak sekolah dasar kelas atas khususnya kelas V, VI berkisar pada usia 10-12 tahun. Pada usia ini, jika kesehatan tidak terganggu maka pertumbuhan badan sangat cepat. Agar kesehatan anak tetap terjaga maka anak diharuskan mengkonsumsi makanan yang lengka. Dalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh anak untuk pertumbuhan yaitu berupa: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air dan serat makanan. Menurut Djoko Pekik Iriyanto(2007)
 1. Karbohidrat 
Karbohidrat adalah satu atau beberapa senyawa kimia termasuk gula, pati dan serat. 2. Lemak Dalam tubuh
 lemak bermanfaat sebagai. • Sebagai sumber energi, 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. • Melarutkan fitamin sehingga dapat diserap oleh usus. • Memperlama rasa kenyang. 
3. Protein
 Tubuh manusia memerlukan protein untuk menjalankan berbagai fungsi antara lain: • Membangun sel tubuh, ssemakin bertambahnya usia semakin bertambahnya jaringan baru seperti tulang dan otot. • Mengganti sel tubuh, sering jaringan atau sel rusak misalnya akibat cidra sehingga perlu protein sebagai pengganti sel-sel yangrusak tersebut. • Membuat air susu enzim dan hormon • Membuat protein darah. • Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh. 
4. Vitamin Dalam tubuh, vitamin bekerja sebagai,biokatalisator yaitu bekerja sebagai pelancar reaksi-reaksi dalam tubuh.
 5. Mineral 
Secara umum fungsi mineral dalam tubuh sebagai berikut: • Menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang dan gigi. • Membantu fungsi organ, memelihara irama jantung, kontraksi otot. • Memelihara keteraturan metabolisme seluler
. 6. Air 
Air merupakan komponen besar dalam setruktur tubuh manusia kurang lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air, sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh. Sebagai komponen yang paling besar air memiliki peranan yang sangat penting yaitu  • Sebagai transportasi zat-zat gizi, membuang sisa-sisa meta bolisme, hormon kesasaran. • Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktifitas fisik • Mempertahankan keseimbangan volume darah

Hakikat gizi (skripsi dan tesis)

Zat gizi adalah zat yang di peroleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari yang berfungsi untuk proses-proses didalam tubuh. Menurut Asmira (1980: 9), zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh oleh tubuh dan berasal dari makanan, dikatakan bahwa kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi tidak dapat dipenuhi hanya satu atau dua makanan saja, karena pada umunya tidak ada satu bahan makanan yang mengandung gizi yang sangat lengkap. (Rizqie 2001: 1), Mengatakan zat gizi adalah setiap zat yang dicerna, diresap dan digunakan mendorong kelangsungan faal tubuh. Beberapa zat gizi dapat dibuat oleh tubuh sendiri dan sebagian besar lainnya harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi setiap hari melalui makanan

Status Gizi Remaja (skripsi dan tesis)

 Analisis darah dari NDNS tahun 1997 menemukan bahwa: a. 13 % anak laki-laki dan 27% anak perempuan mempunyai kadar ferritin serum rendah, yang menunjukkan cadangan zat besi yang rendah. b. Kadar darah vitamin C, folat, riboflavin, dan tiamin rendah. c. 8% anak laki-laki dan 11, 5% anak perempuan mempunyai kolesterol plasma di atas 5,2 mmol/L. d. Penggunaan garam meja berhubungan dengan peningkatan tekanan darah sistolik e. 10-25% mempunyai kadar plasma vitamin D rendah

Pola Makan Remaja (skripsi dan tesis)

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa dan melibatkan perubahan fisik dan emosionalnya, seiring bertambahnya kemandirian dan banyaknya pilihan pribadi. Makanan yang menjadi pilihan remaja berakibat pada asupan dan status gizi mereka. Remaja memilih makanan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : a. Kenyamanan, terutama saat makan di luar rumah b. Preferensi c. Selera d. Merek e. Mode dan tekanan atau pengaruh dari kelompok sebaya f. Ideologi pribadi, seperti pilihan untuk diet vegetarian g. Sibuk dengan pengendalian berat badan h. Memilih makanan yang kurang sehat sebagai perilaku untuk menentang orang tua dan solidaritas dengan teman sebaya i. Mengikuti diet tertentu untuk meningkatkan kemampuan olahraga (More, 2013: 389-392). Kebutuhan gizi pada remaja harus tercukupi, apabila tidak cukup maka akan menghambat perkembangan tulang, sehingga berdampak pada kekerdilan. Kekurangan gizi pada masa remaja juga dapat menghambat pubertas. Beberapa komponen gizi bagi remaja adalah sebagai berikut (More, 2013: 393-394): a. Vitamin Referensi vitamin untuk remaja pada dasarnya sama dengan orang dewasa, namun untuk niasin dan vitamin B6 harus lebih tinggi daripada kebutuhan orang dewasa. 
Untuk remaja putri disarankan untuk mengkomsumsi makanan sebagai berikut : 1) ekstrak ragi 2) Biji-bijian, kacang buncis dan kacang polong 3) Jeruk dan jus jeruk 4) Sayur berwarna hijau b. Mineral Referensi untuk kalsium, fosfor dan zat besi lebih tinggi daripada untuk orang dewasa, sedangkan untuk magnesium pada remaja putri harus lebih tinggi dibanding untuk orang dewasa yang digunakan untuk masa pertumbuhan dan perkembangan remaja. c. Kalsium dan fosfor Kalsium dan fosfor dibutuhkan untuk pertambahan jaringan tulang. Asupan kalsium yang adekuat pada masa remaja dapat mencegah osteoporosis. Kepadatan tulang yang rendah dan tulang retak pada remaja putri mungkin bisa disebabkan karena kandungan fosfat yang 47 tinggi dalam minuman karbonasi yang diminum bersama diet rendah kalsium yang umumnya dilakukan remaja tanpa mengkonsumsi tiga porsi susu, keju dan/atau yogurt. d. Zat besi Zat besi merupakan nutrisi pokok selama pertumbuhan. Zat besi untuk anak laki-laki yang berumur 11-18 tahun disarankan sebanyak 11,3 mg/hari lebih tinggi daripada laki-laki yang berusia lebih mudah atau laki-laki dewasa. Sedangkan untuk anak perempuan yang berumur 11-18 tahun kadar zat besi lebih tinggi yaitu 14,8 mg/hari yang digunakan untuk menutupi kehilangan terkait saat menstruasi. 
The National Diet and Nutrition Surveys (NDNS) menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan nutrisi pada remaja yaitu (More, 213: 400-401) : a. Ngemil, yaitu salah satu pola makan yang biasa ditemui pada remaja, dimana biasanya remaja lebih banyak mengkonsumsi makanan berupa camilan kering sederhana daripada buah segar. b. Tingginya konsumsi makanan dan minuman ringan yang mengandung gula berlebih. c. Buruknya konsumsi buah dan sayuran, dimana banyak remaja makan di bawah porsi dalam satu hari d. Asupan makanan yang berbasis susu tidak adekuat, sejak usia 11 tahun dan hanya minum susu sedikit.  e. Diet teratur f. Tidak sarapan Selain faktor-faktor di atas, kurang gizi pada remaja juga disebabkan oleh (More, 2013:402-406): a. Obesitas, yaitu kelebihan berat badan di atas berat badan normal. b. Vegetarianisme. Pada dasarnya diet vegetarian tidak masalah, namun apabila tidak direncanakan dengan baik dan tidak seimbang, hasilnya malah tidak adekuat. c. Pelangsingan yang tidak semestinya. Pelangsingan yang tidak diawasi dan tidak perlu dilakukan bisa menyebabkan asupan mikronutrien yang rendah. d. Gangguan makan, seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa dan gangguan makan yang tidak tergolongkan e. Alkohol. Mengkonsumsi alcohol yang tinggi merupakan salah satu penyebab kekhawatiran kesehatan dan sosial remaja. Remaja belum mempunyai kemampuan yang tinggi dalam metabolism alcohol dibanding orang dewasa. Meminum alcohol secara regular dapat menyebabkan konsumsi energy yang tinggi, karena alcohol mempunyai kepadatan energy yang tinggi sehingga tidak menimbulkan nafsu makan

Karakteristik Siswa SMP (skripsi dan tesis)

Anak usia sekolah menengah pertama, berada pada tahap perkembangan pubertas (10-14 tahun). Menurut Desmita (2010: 36) terdapat beberapa karakteristik siswa usia Sekolah Menengah Pertama yaitu: a. Terjadinya ketidakseimbangan proporsi tinggi dan berat badan b. Mulai timbulnya cirri-ciri seks sekunder c. Kecenderungan ambivalensi, serta keinginan menyendiri dengan keinginan bergaul,serta keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua. d. Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa. e. Mulai mempertanyakan secara skeptic mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan f. Reaksi dan ekspresi emosi masih labil g. Mulai mengembangkan standard dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai dengan dunia sosial h. Kecenderungan minat dan pilihan karir relative sudah lebih jelas. 
 Menurut Yusuf (2004: 26-27), masa usia Sekolah Menengah bertepatan dengan masa remaja. Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena mempunyai sifat-sifat yang khas dan perannya yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa. Masa remaja terbagi lagi menjadi: a. Masa praremaja (remaja awal) Masa ini berlangsung dalam waktu yang relative singkat. Ditandai dengan sifat-sifat negatif dengan gejala seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pemisitik, dan lain sebagainya. Secara garis besar, sifat negatif tersebut terbagi menjadi negatif dalam berprestasi (jasmani maupun prestasi mental) dan negatif dalam sikap sosial, baik dalam bentuk menarik diri dalam masyarakat maupun dalam bentuk agresif. b. Masa remaja (remaja madya) Pada masa ini mulai timbul dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang mampu memahami dan menolongnya, teman yang bisa merasakan suka dan dukanya. Pada masa ini, juga mulai terbentuknya proses pendirian atau pandangan hidup. Selain itu, pada anak laki-laki sering aktif meniru, sedangkan pada anak perempuan kebanyakan pasif, mengagumi dan memujanya dalam khayalan. c. Masa remaja akhir Selanjutnya adalah masa remaja akhir, pada masa ini sudah mampu menentukan pendirian hidupnya dan terpenuhi tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup dan mulai memasuki masa dewasa

Gaya Hidup Sehat (skripsi dan tesis)

Menurut Kotler seperti yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2009: 210), gaya hidup didefinisikan sebagai berikut: “Secara luas, gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya”. Menurut Silvy menyebutkan gaya hidup menunjukkan bagaimana seseorang hidup, bagaimana orang tersebut mengelola keuangannya dan bagaimana mengelola waktu yang mereka miliki. Definisi lain menyebutkan bahwa gaya hidup sering dideskripsikan sebagai suatu kegiatan, minat dan pendapat seseorang serta lebih keperilaku seseorang yaitu bagaimana orang tersebut memanfaatkan uang dan waktunya serta bagaimana mengisi kehidupannya (Listyorini, 2012: 14). 
 Mowen dalam Syaifulloh dan Sri (2013: 1167) menyebutkan bahwa gaya hidup adalah suatu pola yang menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana dia membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktunya. Bloch seperti yang dikutip oleh Wijaya (2013: 151) menyebutkan bahwa gaya hidup sehat merupakan orientasi pencegahan masalah kesehatan dan memaksimalkan kesejahteraan pribadi melalui pola konsumsi. Seseorang yang mempunyai gaya hidup sehat, cenderung untuk melakukan usaha-usaha yang sehat bagi tubuhnya misalnya dengan berolahraga, mengkonsumsi makanan natural dan menerapkan pola hidup yang seimbang. Selain itu, seseorang yang mempunyai gaya hidup sehat cenderung lebih mempertimbangkan semua kegiatan yang menunjang kesehatan (Wijaya, 2013: 151-152). Definisi lain menyebutkan bahwa gaya hidup sehat sebagai tindakan seseorang yang berkaitan dengan kesehatan yang diukur dengan indikator konsumsi makanan organic, perawatan kesehatan dan keseimbangan hidup. Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaya hidup sehat adalah gambaran mengenai perilaku seseorang yang meliputi bagaimana orang tersebut memanfaatkan waktu dan uang yang dimilikinya serta bagaimana cara ia menggunakan hidupnya dalam menjaga kesehatan tubuhnya. Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi alcohol dan aktivitas fisik yang rendah. Penelitian ini akan memfokuskan pada aktivitas fisik.
 Irianto (2006: 7-10) menyebutkan bahwa untuk memperoleh tubuh yang bugar dan sehat harus memahami pola hidup sehat, yaitu: a. Makan Makanan merupakan setiap sustrat yang bisa diproses di dalam tubuh, terutama untuk membangun dan mendapatkan tenaga untuk kesehatan sel di dalam tubuh. Tidak semua makanan dapat memberikan kesehatan, terdapat beberapa kriteria makanan yang sehat, yaitu: 1) Mempunyai kuantitas yang cukup 2) Seimbang 3) Mempunyai kualitas yang cukup 4) Sehat/bersih 5) Makanan harus segar alami 6) Diutamakan kategori nabati 7) Memasak dengan tidak berlebihan 8) Penyajiannya yang teratur 9) Makanan disajikan sebanyak 5 kali (3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan) 10) Minum air putih sebanyak 18 Liter setiap hari b. Istirahat Tubuh manusia mempunyai kemampuan kerja yang terbatas, sehingga tidak akan mampu bekerja sepanjang waktu tiada henti. Salah satu indikator keterbatasan fungsi tubuh adalah kelelahan. Oleh karena 43 itu, istirahat sangat diperlukan agar tubuh mempunyai waktu melakukan pemulihan, sehingga dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan nyaman. c. Berolahraga Olahraga adalah salah satu alternatif untuk memperoleh kebugaran tubuh, karena dengan berolahraga tubuh akan memperoleh manafaat seperti fisik, psikis dan sosial. Saat ini masyarakat sudah banyak yang menyadari pentingnya berolahraga, sehingga banyak ditemukan cara berolahraga yang dilakukan baik secara individual maupun berkelompok

Pengukuran Kebugaran Jasmani (skripsi dan tesis)

Tingkat kebugaran jasmani dalam penelitian ini diukur dengan indikator tes kesegaran jasmani Indonesia (TKJI) untuk anak sekolah, yang terdiri atas: 1) Lari 50/60 meter   2) Tes gantung angkat tubuh untuk putra, tes gantung siku tekuk untuk putri 3) Tes baring duduk selama 60 detik 4) Tes loncat tegak 5) Tes lari 1000 meter untuk putra dan 800 meter untuk putri (Ulfa dkk, 2017: 716)

Faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani (skripsi dan tesis)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang adalah (Shomoro & Mondal, 2014) : 1) Umur 
Tingkat kebugaran jasmani maksimal akan tercapai pada saat seseorang berusia 30 tahun. 
2) Jenis Kelamin 
Kebugaran jasmani laki-laki setelah mengalami pubertas akan lebih baik bila dibandingkan dengan perempuan, yang disebabkan perkembangan otot dan kekuatan otot yang semakin baik.
3) Merokok 
Nikotin yang terdapat di dalam rokok akan meningkatkan pengeluaran energy dalam tubuh dan kadar karbondioksida, sehingga mempengaruhi daya tahan tubuh. 
 4) Status Kesehatan 
Gangguan fungsi pada tubuh seseorang akan mempengaruhi kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas. Oleh karena itu kesehatan seseorang juga akan mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani. 
5) Aktivitas fisik 
Olahraga adalah salah satu aktivitas fisik yang dapat mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani karena energi yang digunakan dan dikeluarkan selama melakukan kegiatan sangat bermanfaat untuk tubuh.
 6) Obesitas 
Penggunaan tenaga yang lebih banyak akan membuat kebutuhan oksigen jauh lebih besar yang akan memacu jantung untuk bekerja lebih keras. 

Aspek-Aspek Kebugaran Jasmani (skrispi dan tesis)

 Lutan (2001: 63) seperti yang dikutip oleh Rismayanthi (2012: 32) menyebutkan bahwa terdapat dua aspek dalam kebugaran jasmani seseorang, yaitu
: 1) Kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan  Kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan ini mengandung empat unsur pokok, yaitu: a) Kekuatan otot dan daya tahan otot b) Daya tahan aerobic c) Fleksibilitas d) Komposisi tubuh 
2) Kebugaran yang berkaitan dengan performa, mengandung unsurunsur sebagai berikut: a) Koordinasi b) Agility c) Kecepatan gerak d) Power e) Keseimbangan
 c. Komponen Kebugaran Jasmani 
Menurut Irianto dalam Rismayanthi (2012: 32) mengelompokkan komponen kebugaran jasmani menjadi empat komponen, yaitu: 1) Daya tahan kardio respirasi adalah sanggup tidaknya sistem jantung, paru-paru dan pembuluh darah dalam menjalankan fungsinya secara optimal ketika melakukan kegiatan sehari-hari dalam waktu yang lama dan tidak disertai rasa lelah yang berarti. 2) Daya tahan jantung paru sangat penting dalam menunjang kerja otot, yaitu dengan cara mengambil oksigen dan menyalurkannya ke otot yang aktif.  3) Daya tahan otot dan kekuatan otot, daya tahan otot merupakan kemampuan otot dalam melaksanakan aktivitas kerja dalam waktu yang lama. Kekuatan otot merupakan kemampuan otot dalam melawan beban suatu usaha. 4) Kelenteruan, yaitu kemampuan persendian untuk bergerak melawan beban dalam suatu usaha. 5) Komposisi tubuh adalah perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan tubuh tanpa lemak yang dinyatakan dalam persentase. Kumar dan Sudhakara (2018: 908) menjelaskan bahwa kebugaran jasmani meliputi beberapa komponen yaitu derajat kesehatan yang memadai, postur tubuh, fungsi organ vital yang baik, nutrisi dan kebiasaan kesehatan yang baik, yang didukung oleh daya tahan, kekuatan, stamina dan fleksibilitas. Guta (2017: 35) menyebutkan bahwa kebugaran jasmani meliputi kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan kardiovaskular, kekuatan, keseimbangan dan koordinasi.
 d. Macam-Macam Kebugaran Jasmani Menurut Irianto dalam Rismayanthi (2012: 32) menyebutkan bahwa kebugaran jasmani dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: 1) Kebugaran statis, yaitu kondisi seseorang yang bebas dari penyakit dan cacat fisik. 2) Kebugaran dinamis, yaitu kemampuan seseorang untuk bekerja dengan efisien dan tidak membutuhkan keterampilan khusus. 3) Kebugaran motoris, yaitu kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisien yang menuntut keterampilan khusus. 

Definisi Kebugaran Jasmani

 Secara umum, kebugaran adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan kerja sehari-hari dengan efisien, dimana tidak menimbulkan kelelahan yang berlebihan sehingga masih bisa mengisi waktu luangnya dengan kegiatan lain (Irianto, 2004: 2). Rusli Lutan dalam kutipan Rismayanthi (2012: 31) menyebutkan bahwa kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan adalah mampu tidaknya seseorang dalam melakukan aktivitas fisik yang membutuhkan daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto seperti yang dikutip oleh Rismayanthi (2012: 31) menyebutkan secara umum kebugaran jasmani yaitu kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas sehari-hari dengan efisien tanpa adanya kelelahan yang berlebihan, sehingga bisa menikmati waktu luang yang dimilikinya. 
Definisi lain menyebutkan kebugaran jasmani adalah mampu tidaknya seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya tanpa diikuti kelelahan dan masih bisa menikmati waktu luangnya serta masih bisa melaksanakan tugas yang tidak terduga (Sumarjo, dalam Rismayanthi, 2012: 31). 34 Guta (2017: 35) mendefinisikan kebugaran jasmani sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan semangat dan kewaspadaan tanpa merasa lelah dan masih mempunyai waktu luang dan energi untuk mengerjakan tugas yang tidak biasa dan keadaan darurat yang tidak bisa diduga. Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan tidak menimbulkan kelelahan yang berarti, sheingga tubuh masih mempunyai tenaga untuk mengatasi beban kerja tambahan atau berikutnya. Kumar dan Sudhakara (2018: 908) menyebutkan bahwa kebugaran jasmani pada umumnya diperoleh melalui latihan, nutrisi yang baik, dan istirahat yang cukup. Pada awalnya, istilah kebugaran jasmani diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanda adanya rasa lelah yang berarti. Kebugaran jasmani sebagai bagian dari kebugaran secara umum, diartikan sebagai sarana untuk mengembangkan kepribadian seseorang secara keseluruhan

Definisi Status Gizi (skripsi dan tesis)

Gizi adalah suatu proses menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari oragn-organ serta menghasilkan energi. Status gizi adalah keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan gizi dan penggunaan zat gizi tersebut atau bentuk dari nutriture variabel tertentu (Supariasa, 2016: 20). Status gizi adalah suatu keadaan dimana ekspresi dari keadaan tersebut menimbulkan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan faktor indikator baikburuknya asupan makanan sehari-hari (Rismayanthi, 2012: 31). Menurut Almatsier (2010: 3), status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat mengkonsumsi makanan dan menggunakan zat-zat yang bergizi. 
 Teori Habict, seperti yang dikutip oleh Waspadji dkk (2010: 92) mendefinisikan bahwa status gizi adalah sebagai berikut: Status gizi adalah tanda-tanda atau penampilan fisik yang diakibatkan karena adanya keseimbangan antara pemasukan gizi di satu pihak, serta pengeluaran oleh organisme di lain pihak yang terlihat melalui variabel-variabel tertentu, yaitu melalui suatu indikator status gizi. Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan status gizi adalah suatu keadaan atau kondisi yang menunjukkan kondisi tubuh seseorang berdasarkan asupan makanan yang dikonsumsinya, apakah memenuhi zat-gizi atau tidak. Seseorang yang mempunyai status gizi optimal adalah kondisi seseorang dimana antara asupan zat gizi di dalam tubuhnya dengan kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya seimbang (Waspadji dkk, 2010: 92). Seseorang yang mengalami kekurangan gizi atau kelebihan gizi disebut dengan malnutrisi. Supariasa (2016: 20) membagi malnutri menjadi empat bentuk, yaitu: 1) Undernutrition, yaitu suatu kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan pangan secara relative atau absolute selama periode tertentu. 2) Specific deficiency, yaitu suatu kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan zat gizi tertentu. 3) Overnutrition, yaitu suatu kondisi dimana seseorang mengalami kelebihan konsumsi pangan selama periode tertentu. 11 4) Imbalance, yaitu suatu kondisi dimana seseorang mengalami malnutrisi karena disproporsi zat gizi. 

Nutrisi dan Kognitif (skripsi dan tesis)

Hubungan antara nutrisi dengan otak telah menjadi fokus dari banyak penelitian. Penelitian telah menunjukkan dampak asupan nutrisi terhadap fungsi otak. Pembawa pesan kimia dalam otak yang disebut neurotransmitter telah dipelajari   dalam hubungannya dengan gizi. Growden dan Wurtman (1980) mengemukakan bahwa otak tidak bisa lagi dipandang sebagai organ otonom, bebas dari proses metabolisme lainnya di dalam tubuh; sebaliknya, otak perlu dipengaruhi oleh asupan nutrisi, konsentrasi asam amino dan kolin (dalam darah) yang merangsang otak untuk membentuk banyak neurotransmiter seperti serotonin, asetilkolin, dopamin, dan norepinefrin. Asupan nutrisi sangat penting untuk otak, yang fungsinya untuk membentuk asam amino dan kolin dalam jumlah yang tepat. Asam amino dan kolin merupakan dua molekul prekursor yang diperoleh dari darah yang dibutuhkan bagi otak untuk berfungsi secara normal. Hal ini tidak mengherankan jika apa yang kita makan langsung mempengaruhi otak (Colby-Morley,1981).
 Wood didalam Kretsch et al. (2001) menunjukkan kemungkinan lebih lanjut bahwa nutrisi memiliki peran dalam mempengaruhi fungsi kognitif. Penelitian telah dilakukan pada anak usia sekolah untuk melihat korelasi langsung antara gizi buruk dan prestasi sekolah yang menurun. Zat besi memainkan peranan penting dalam fungsi otak. Kretsch et al. mengutip hasil penelitian yang dilakukan pada pria berusia 27-47 dan terbukti bahwa zat besi mempengaruhi konsentrasi. Skor yang rendah pada tes konsentrasi sejalan dengan rendahnya zat besi yang ada dalam tubuh. Penelitian dilakukan untuk melihat hubungan antara zat besi dengan konsentrasi anak; anak-anak dengan anemia defisiensi besi terbukti memiliki konsentrasi yang rendah. Kretsch et al. juga menemukan bahwa zinc adalah zat nutrisi lain yang ikut berperan dalam fungsi kognitif, khususnya memori. Dalam tes fungsi mental, peneliti menemukan bahwa kemampuan responden untuk mengingat kata - kata sehari - hari melambat secara signifikan setelah tiga minggu mengurangi konsumsi zinc (Wood, 2001). Erickson (2006) menyebutkan lima zat nutrisi kunci, berdasarkan penelitian, diperlukan untuk menjaga agar otak berfungsi dengan baik. Keseluruhan zat ini dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Protein dapat ditemukan dalam daging, ikan, susu, dan keju. Protein digunakan untuk membentuk sebagian besar jaringan  tubuh, termasuk neurotransmitter pembawa pesan kimia yang membawa informasi dari satu sel otak ke sel-sel otak lainnya. Kurangnya protein, menyebabkan performa sekolah yang buruk dan menyebabkan anak-anak menjadi lesu, dan pasif, yang semuanya membantu mempengaruhi perkembangan sosial dan emosi anak. Karbohidrat biasanya ditemukan dalam biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Karbohidrat dipecah menjadi glukosa (gula) sehingga dapat digunakan otak sebagai sumber energi. Mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan seseorang merasa lebih tenang dan santai karena zat kimia otak yang disebut serotonin. Serotonin dibuat dalam otak melalui penyerapan dan konversi triptofan. Tryptophan diserap dalam darah dan penyerapan ini ditingkatkan dengan karbohidrat (Erickson, 2006). 
Erickson juga menyebutkan bahwa lemak membentuk lebih dari 60% dari bagian otak dan bertindak sebagai kontrol aspek parsial contohnya suasana hati. Asam lemak omega-3 sangat penting untuk meningkatkan kinerja otak dan kurangnya lemak ini dapat menyebabkan depresi, memori lemah, IQ rendah, ketidakmampuan belajar, dan disleksia. Makanan penting untuk memastikan asupan asam lemak Omega-3 adalah ikan tertentu dan kacang-kacangan (Erickson,2006). Erickson (2006) menyebut vitamin dan mineral sebagai zat penting untuk fungsi otak optimal. Yang paling penting adalah vitamin A, C, E, dan vitamin B kompleks. Mangan dan magnesium adalah dua mineral penting untuk fungsi otak; natrium, kalium dan kalsium berperan dalam transmisi pesan dan proses berpikir.