Showing posts with label Metode Analisa Data. Show all posts
Showing posts with label Metode Analisa Data. Show all posts

Sunday, January 8, 2023

Rancangan FF Tiga-Level (skripsi, tesis, disertasi)

 


Rancangan FF dengan 3 taraf atau level dinotasikan dengan 3
𝑘 − 𝑝
, yang
artinya rancangan ini mencobakan 3
𝑘 − 𝑝
(dimana k adalah banyaknya faktor dan
p adalah banyaknya fraksi) kombinasi perlakuan dari seluruhnya yaitu 3
𝑘
kombinasi perlakuan lengkap (full-factorial design). Fraksi percobaan dapat
diartikan sebagai seberapa besar proporsi total atau jumlah perlakuan yang akan
dicobakan dalam rancangan FF. struktur rancangan FF ditentukan banyaknya
faktor yang dicobakan dan fraksi percobaan yang digunakan. Dengan jumlah
faktor dan fraksi tertentu, dapat dibentuk beberapa struktur rancangan FF yang
berbeda.
Percobaaan dengan tiga taraf, fraksi yang bisa digunakan adalah :
1. Fraksi 𝑝 = 1 dari kombinasi perlakuan lengkap. Bentuknya 3
𝑘 − 1
. Misalkan
percobaan dengan 4 faktor maka rancangan FF dinotasikan 3
4 − 1
, rancangan
ini melakukan 27 kombinasi perlakuan dari 81 kombinasi perlakuan lengkap.
Untuk 3 faktor maka rancangan FF 3
3 − 1
, rancangan ini melakukan 9
kombinasi perlakuan dari 27 kombinasi lengkap.
2. Fraksi 𝑝 = 1 dari kombinasi perlakuan lengkapnya. Bentuknnya 3
𝑘 − 2.
Misalkan percobaan 3
4 − 2
, rancangan ini melakukan 9 kombinasi perlakuan
9
dari 81 kombinasi perlakuan lengkap. Untuk percobaan 3
3 − 2
, rancangan ini
melakukan 3 kombinasi perlakuan dari 27 kombinasi perlakuan lengkap.
Pembentukan struktur rancangan FF 3
𝑘 − 𝑝
juga dipengaruhi oleh
pemilihan fraksi yang digunakan (Sartono, 2008). Hal tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut:
1. Fraksi 𝑝 = 1 untuk 𝑘 = 3 atau 𝑘 = 4. Pertama, Struktur rancangan FF untuk
𝑘 = 3 maka (3 – 1) = 𝐴 dan 𝐵 sebagai rancangan dasar untuk faktor
terakhir dihilangkan karena menjadi generator yaitu faktor 𝐶. Kedua, struktur
rancangan FF untuk 𝑘 = 4 maka (4 – 1) = 𝐴, 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝐶 sebagai rancangan
dasar untuk faktor terakhir dihilangkan karena menjadi generator yaitu faktor
𝐷.
2. Fraksi 𝑝 = 2 untuk 𝑘 = 3 atau 𝑘 = 4. Pertama, Struktur rancangan FF untuk
𝑘 = 3 maka (3 – 2) = 𝐴 sebagai rancangan dasar untuk 2 faktor terakhir
dihilangkan karena menjadi generator yaitu faktor 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝐶. Kedua, struktur
rancangan FF untuk 𝑘 = 4 maka (4 – 2) = 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵 sebagai rancangan dasar
untuk 2 faktor terakhir dihilangkan karena menjadi generator yaitu faktor
𝐶 𝑑𝑎𝑛 �

Rancangan FF (skripsi, tesis, disertasi)

 


Rancangan FF dilakukan peneliti dengan asumsi interaksi orde tinggi
(interaksi yang memuat lebih dari dua faktor) tertentu diabaikan, kemudian efek
utama dan interaksi orde rendah (interaksi yang memuat dua atau tiga faktor)
dapat diperoleh dengan mengerjakan hanya sebagian dari rancangan faktorial
lengkap, akibatnya akan ada faktor-faktor yang mempunyai sifat yang sama
dengan faktor lainya (Montgomery, 2001). Misalkan, untuk suatu percobaan
katakanlah dengan menggunakan taraf 3. Jumlah dari k faktor ini cukup banyak,
maka dari rancangan percobaan ini terdapat 3
𝑘 kombinasi perlakuan. Dengan
bertambahnya faktor maka jumlah kombinasi perlakuan senantiasa bertambah.
Rancangan yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu
rancangan FF.
Struktur rancangan FF ditentukan dari banyak faktor dan fraksi yang
digunakan. Dengan banyaknya faktor dan fraksi tertentu dapat dibentuk struktur
rancangan FF yang berbeda bergantung pada pemilihan generator terbaik,
defining relation (dilambangkan dengan huruf I), alias yaitu dua atau lebih
pengaruh yang memiliki sifat yang sama diperoleh dari perkalian faktor-faktor
utama dengan defining relation dan berdasarkan resolusi yang didapat dari
panjang defining relation. Jika ada faktor utama yang terpaut di dalam alias, untuk
rancangan yang hanya memiliki 1 defining relation maka defining relation
dikuadratkan setelah itu dikalikan dengan faktor utama (Sudjana, 1989). Hal
tersebut dilakukan untuk memperoleh alias lain yang mungkin diduga tidak
terpaut.
Pengertian terpaut atau terbaur sendiri ialah pengaruh utama satu dengan
yang lain tidak dapat dibedakan atau diduga (Sartono, 2008). Hal tersebut dapat
dilihat dari struktur alias yang dibentuk dari rancangan FF. Pada rancangan FF,
karena hanya sebagian perlakuan yang dicoba tidak seluruh kombinasi, maka ada
sesuatu yang harus dikorbankan. Sesuatu tersebut adalah pembauran
(confounding) antar pengaruh karena hal ini membuat faktor utama sulit untuk
diduga

Percobaan faktorial 𝟑 𝒌 (skripsi, tesis, disertasi)

 


Percobaan dengan k = 2 atau k = 3 dapat ditingkatkan untuk k yang lebih
tinggi, misalnya k = 4 atau k = 5 dan seterusnya. Percobaan faktorial 3
5
adalah
percobaan yang menggunakan 5 faktor katakanlah faktor A,B,C,D dan E yang
masing-masing bertaraf 3 maka akan ada 243 kombinasi perlakuan. Dengan
demikian semakin banyak banyak faktor yang digunakan dalam suatu rancangan
percobaan faktorial maka semakin banyak pula unit percobaan yang ada, dan
akan semakin banyak lagi jika dalam percobaan itu dilakukan pengulangan
dalam tiap unit percobaan. Rancangan percobaan faktorial 3 level adalah suatu
rancangan yang terdiri dari 𝑘 faktor dengan setiap faktornya diberikan 3 kategori
level, yaitu level tinggi, level sedang dan level rendah. Level-level tersebut
biasanya dinotasikan dengan angka. Misalnya, untuk level tinggi yaitu 2, untuk
level menengah yaitu 1, dan untuk level rendah yaitu 0.
Percobaan yang dilakukan dengan menggunakan 3 faktor misalnya A,B dan
C yang masing-masing bertaraf 3 maka dalam percobaan tersebut dengan tanpa
pengulangan terdapat 3
3 = 27 kombinasi perlakuan. Kombinasi perlakuan
tersebut, ketiga taraf faktornya dikodekan dengan 0, 1, dan 2. Untuk 0
merupakan taraf rendah, 1 untuk taraf sedang dan 2 untuk taraf tertinggi

Percobaan Faktorial (skripsi, tesis, disertasi)

 


Percobaan faktorial adalah suatu percobaan mengenai sekumpulan
perlakuan yang terdiri atas semua kombinasi yang mungkin dari taraf beberapa
faktor. Sekumpulan kombinasi perlakuan tersebut yang dinyatakan dengan kata
faktorial (Gasperz, 1991:181). Secara umum, dapat dikatakan percobaan faktorial
adalah suatu percobaan untuk meneliti suatu hal yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor.
Menurut Montgomery (2001), keuntungan percobaan faktorial yaitu
percobaan ini lebih efisien dibandingkan percobaan faktor tunggal. Keuntungan
lainya yaitu dapat mendeteksi respon dari taraf masing-masing pengaruh utama
serta interaksi antar 2 faktor atau lebih. Ada tidaknya interaksi 2 faktor dapat
diketahui dari perilaku respon suatu faktor pada berbagai kondisi faktor yang
lain. Jika hasil respon suatu faktor berubah pola dari kondisi tertentu ke kondisi
lainya untuk faktor yang lain, maka kedua faktor dikatakan berinteraksi. Jika pola
respon dari suatu faktor tidak berubah pada berbagai kondisi faktor lain, maka
dapat dikatakan kedua faktor tersebut tidak berinteraksi.
Berdasarkan adanya banyak taraf dalam setiap faktor, percobaan ini sering
dilakukan dengan menambah perkalian antara banyak taraf faktor yang satu
dengan yang lainya. Misal, ada 𝑎 level dari faktor A dan 𝑏 level dari faktor B,
maka terdapat 𝑎𝑏 kombinasi perlakuan. Sebagai contoh, dalam suatu percobaan
dengan 4 faktor yaitu A,B,C dan D yang masing-masing terdiri atas 3 taraf, 𝑎
level dari faktor A, 𝑏 level dari faktor B, 𝑐 level dari faktorl C dan 𝑑 level dari
faktor D, maka diperoleh percobaan faktorial 𝑎 x 𝑏 x 𝑐 x 𝑑 = 3 x 3 x 3 x 3 =
81 kombinasi perlakuan

Rancangan Percobaan (skripsi, tesis, disertasi)

 


Rancangan percobaan dapat diartikan sebagai serangkaian uji dimana
perubahan yang berarti dilakukan pada variabel dari suatu proses atau sistem
sehingga dapat diamati dan diidentifikasi alasan-alasan perubahan yang terjadi
pada respon output dari percobaan tersebut (Montgomery, 2001:1). Rancangan
percobaan banyak dimanfaatkan dalam bidang industri atau penelitian yang
berkaitan dengan rancangan produk, perbaikan produk dan lain sebagainya. Tidak
hanya dalam bidang industri, rancangan percobaan juga banyak dimanfaatkan
dalam bidang pertanian, bidang kesehatan dan lain sebagainya.
Menurut Montgomery (2001) menjelaskan Beberapa istilah dalam
rancangan percobaan yang perlu diketahui antara lain :
1. Perlakuan (Treatment)
Perlakuan ialah prosedur atau metode yang diharapkan pada unit
percobaan, misalnya bahan pembuatan mesin yang berbeda dan lain
sebagainya.
2. Faktor
Faktor ialah variabel yang dapat berupa variabel kualitatif maupun
variabel kuantitatif yang dicobakan dalam percobaan sebagai penyusun
struktur
3. Taraf atau Level
Taraf ialah nilai-nilai dari faktor yang dicobakan daam percobaan,
misalkan tingkatan temperatur yang berbeda, jenis bahan cetakan yang
berbeda dan lain sebagainya.
4. Pengamatan berulang
Pengamatan berulang ialah pengamatan yang dilakukan berulang kali
dalam waktu yang berbeda pada suatu objek atau satuan amatan yang sama
untuk mengetahui keragaman yang muncul pada respon.

Saturday, November 26, 2022

Metode penelitian Kualitatif (skripsi, tesis, disertasi)

Metode penelitian kualitatif disebut metode baru, karena popularitasnya baru-baru ini, itu disebut metode postpositivistik karena didasarkan pada filosofi pospositivistisme. Metode ini juga disebut sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih artistik (kurang berpola), dan disebut metode interpretatif karena hasil penelitian lebih mementingkan interpretasi data yang ditemukan di lapangan. Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan bola salju, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna generalisasi (Sugiono, 2015[3]).

Metode penelitian Kuantitatif (skripsi, tesis, disertasi)


Metode kuantitatif juga bisa disebut metode tradisional, ini karena metode ini telah digunakan cukup lama sehingga telah ditransmisikan sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut metode positivistik karena didasarkan pada filsafat positivisme. Metode ini adalah metode ilmiah karena telah memenuhi prinsip-prinsip ilmiah yang konkret / empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisis menggunakan statistik. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode yang digunakan untuk memeriksa populasi atau sampel tertentu, pengambilan sampel secara teknis umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data umumnya menggunakan instrumen penelitian, analisis data kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiono, 2015[3]).

Alasan Menggunakan Nvivo (skripsi, tesis, disertasi)

  

  1. Membantu analisis dan mengurutkan data berupa teks, gambar, video, atau audio yang tidak berurutan (tidak terstruktur).
  1. Dapat melakukan pemutaran file berupa video maupun audio, sehingga data wawancara dari penelitian dapat secara mudah ditranskripsikan melalui NVIVO.
  1. Memiliki kemampuan untuk mengambil data dari media sosial seperti Twitter, Facebook dan LinkedIn dengan menggunakan plug-in pada browser NCapture.
  1. Kemampuan untuk menyaring catatan dan hasil tangkapan data dari Evernote. Data ini biasanya didapat dari hasil penelitian lapangan.
  1. Kemampuan untuk menyaring atau impor data berupa kutipan dari Zotero, EndNote dan Mendeley atau software manajemen bibliografi yang lainnya. Data ini biasanya diambil dari hasil penelitian pustaka.
  1. Membantu memisahkan data yang sumbernya berasal dari peneliti, informa dan secondary sources atau sumber data pendukung penelitian seperti buku, jurnal, artikel, dokumen sejarah, berita online, isi website, catatan lapangan, memos, bibliografi, prosiding konferensi, hingga jurnal harian miliki peneliti yang telah tersimpan di dalam NVIVO.
  1. Mempresentasikan hasil dari analisis data dalam tampilan model diagram serta grafik.
  1. Mampu menunjukkan kredibilitas, keabsahan dan subjektifitas atas data penelitian yang menggunakan metode kualitatif.
  1. Antarmuka pengguna (windows) dan analisis data berupa teks tersedia dalam beberapa bahasa yakni  Perancis, Inggris, Jerman, Jepang, Cina (sederhana) dan Portugis. Selain itu, NVIVO for Mac tersedia juga dalam bahasa Perancis, Inggris, Spanyol, Jepang dan Jerman

Pengolahan Data Kualitatif (skripsi, tesis, disertasi)

 1. Reduksi Data 

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis. Pilihan-pilihan peneliti tentang bagian data mana yang dikode, mana yang dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebar, cerita-cerita apa yang sedang berkembang, semuanya itu merupakan pilihan-pilihan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian Data / Display Data 

Menurut Miles dan Huberman, alur terpenting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data. “penyajian” maksudnya sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang paling sering digunakan pada data kualitatif pada masa yang lalu adalah bentuk teks naratif. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti yakin bahwapenyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih, dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikiaskan oleh penyaji sebagai sesuatu yang mungkin berguna.

 3. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi 

Dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai mencari makna dari data-data yang diperoleh di lapangan, mencatat keteraturan atau pola penjelasan dan konfigurasi yang mungkin ada. Setiap kesimpulan yang ditetatpkan terus-menerus di verifikasi hingga diperoleh kesimpulan yang valid.  Telah dikemukakan tiga hal utama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan / verifikasi sebagai sesuatu yang jalinmenjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut “analisis”

Penelitian kualitatif (skripsi, tesis, disertasi)

 Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai kegiatan terencana untuk

menangkap praktik penafsiran responden dan informan terhadap dunia. Perlu
disadari bahwa orang bertindak sejalan dengan tafsirnya terhadap benda,
fenomena, atau masalah yang dihadapinya. Fakta dan kenyataan yang ada
belumlah dapat kita percaya, melainkan berguna hanya sejauh tafsir seseorang
yang menggunakannya. Istilah kualitatif menunjukkan penekanan terhadap
proses-proses dan makna-makna yang tidak diuji atau diukur dari segi
kuantitas, intensitas, atau frekuensi. 
Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, ktivitas social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun kelompok.53
Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif yang
bertolak dari pandangan positivisme. Penelitian kualitatif berangkat dari
filasafat konstruktivisme, yang memandang kenyataan itu berdimensi jamak,
interaktif, dan menuntut interpretasi berdasarkan pengalaman sosial. Menurut
MC Millan dan Schumacker (2001) dalam buku karya Ariesto Hadi Sutopo &
Adrianus Arief “ Reality is multilayer, interactive and a shared social
experience interpretation by individuals”. Peneliti kualitatif memandang
kenyataan sebagai konstruksi sosial, individu atau kelompok menarik atau
member makna kepada suatu kenyataan dengan mengkonstruksinya. Dengan
perkataan lain, persepsi seseorang adalah apa yang ia yakini bahwa “nyata”
baginya, dan terhadap hal itulah tindakan, pemikiran, dan perasaannya
diarahkan. 
Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama
menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua
menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Kebanyakan
penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan eksplanatori. Beberapa penelitian
memberikan deskripsi tentang situasi yang kompleks, dan arah bagi penelitian
selanjutnya. Penelitian lain memberikan eksplanasi (kejelasan) tentanghubungan antara peristiwa dengan makna terutama menurut partisipasi
partisipan. 
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif, berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang tingkah laku manusia
yang dapat diamati. Data kualitatif itu berwujud uraian terperinci, kutipan
langsung, dan dokumentasi kasus. Data kualitatif adalah tangkapan atas
perkataan subjek penelitian dalam bahasanya sendiri. Pengalaman orang
diterangkan secara mendalam, menurut makna kehidupan, pengalaman, dan
interaksi sosial dari subjek penelitian sendiri. 56 Disini peneliti melakukan
penelitian dengan terjun langsung ke lapangan, mendeskripsikan dan
mengkonstruksi realitas yang ada dan melakukan pendekatan terhadap sumber
informasi, sehingga diharapkan data yang didapatkan akan lebih akurat dan
maksimal

Software Nvivo (skripsi, tesis, disertasi)

 Software NVivo 11 merupakan sebuah perangkat lunak Qualitative Data Analysis (QDA) yang diproduksi oleh QSR international. Software NVivo 11 di desain dengan berbagai macam set fitur inti dan digunakan untuk mengerjakan sebuah proyek-proyek penelitian kualitatif dengan sumber berbasis teks (QSR Internasional, 2015: 6). Software NVivo 11 pertama kali dikembangkan oleh Tom Richards pada tahun 1999, yang mencangkup analisis perinci dan pemodelan kualitatif. Software NVivo 11 dirancang untuk penelitian kualitatif yang bekerja dengan data teks dan multimedia untuk skala kecil maupun besar. Software NVivo 11 paling sering digunakan pada bidang pendidikan, pemerintahan, sosial sains, psikologi, pemasaran dan lain sebagainya. Melalui aplikasi NVivo, peneliti dapat mengatur dan menganalisis data berupa teks, melakukan coding data teks, menentukan tema dan sub tema berdasarkan data teks, serta membuat keterangan terhadap semua data demografis partisipan, melakukan analisis isi teks dengan teks search. Mengetahui dengan cepat kata-kata utama yang paling sering muncul dalam data word frequency querries, mempersentasikan hasil analisa data dalam bentuk grafik, diagram pohon, diagram-diagram perbandingan tema berdasarkan latar belakang partisipan (Bandur, 2016:2). Dengan adanya software NVivo 11 ini peneliti dapat membuat sebuah analisis atas dasar hasil pengkodean dan juga peneliti dapat mencari hubungan antara tema-tema yang satu dengan tema lainnya serta mengvisualisasikan hubungan-hubangan tersebut, seperti dengan mengvisualisasikan hubungan  asosiatif, one way (satu arah), dan hubungan simetrikal. Software NVivo 11 akan terus digunakan oleh peneliti hingga pada tahap akhir penelitian peneliti nantinya

Penelitian Bersifat Studi Kasus (skripsi, tesis, disertasi)

Agar lebih memfokuskan lagi pemahaman tentang makna dari penelitian kualitatif ini, peneliti memilih jenis penelitian yang bersifat studi kasus. Menurut Creswell (2014:14) studi kasus merupakan strategi penelitian yang di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat dan hati-hati suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dalam strategi studi kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulann data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Yin (2018) studi kasus merupakan sebuah mode penyelidikan yang tidak jelas, dan tidak dapat dipahami dengan mudah selama bertahun-tahun. Serta adanya sebuah kesadaran praktik yang telah dilakukan dan dapat berubah-ubah. Definisi lain pun diungkapkan oleh Yin (2018:45) tentang studi kasus sebagai metode penelitian bahwa studi kasus adalah metode empiris yang menyelidiki fenomena kontemporer “kasus” secara mendalam dan dalam konteks dunia nyata, terutama ada batasan antara fenomena dan konteks yang kemungkinan tidak adanya kejelasan yang secara jelas. Studi kasus dapat mengatasi situasi yang secara teknis berbeda-beda, dimana banyaknya variabel yang menarik pada titik data tertentu. Sebagai hasil dari metode tersebut didapatkan manfaat pengembangan pernyataan yang proposisi secara teoritis dengan menggunakan panduan rancangan, pengumpulan data, dan pendekatan analisis data, serta bergantung pada berbagai sumber bukti yang jelas dengan data yang diperlukan, hal ini dimaksudkan agar data yang diperlukan dapat konvergen secara triagulasi

Penelitian Kualitatif (skripsi, tesis, disertasi)

 Penelitian kualitatif dikatakan oleh Bandur, (2016:18) bahwa inti utama dari penelitian kualitatif ialah terdapat pada tujuan eksplorasi dan pemahaman data secara lebih mendalam. Data dalam konteks ini berkaitan dengan makna setiap ungkapan mengenai masalah-masalah penelitian yang disampaikan secara langsung oleh informan, terutama informan- informan tersebut merupakan kunci dari penelitian yang dilakukan. Penelitian kualitatif menurut Strauss dan Corbin 117 (2017) penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang hasil temuanya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Lebih lanjut dijelaskan oleh Oun dan Bach (2014) menurut mereka penelitian kualitatif merupakan metode untuk menguji dan menjawab pertanyaan tentang bagaimana, dimana, apa, kapan, dan mengapa seseorang bertindak dengan cara-cara tertentu pada permasalahan yang spesifik. Metode kualitatif dapat juga diartikan sebagai metode penelitian dalam mendiskripsikan fenomena berdasarkan sudut pandang para informan, menemukan realita yang beragam dan mengembangkan pemahaman secara holistik tentang sebuah fenomena dalam konteks tertentu (Hilal dan Alabri, 2013). Berdasarkan ungkapan dari Creswell, (2014:258) menjelaskan bahwa jenis penelitian kualitatif merupakan sebuah pendekatan penelitian yang lebih beragam dibandingkan dengan metode-metode kuantitatif. Penelitian kualitatif juga memiliki asumsi-asumsi filosofis, strategi-strategi penelitian dan metode-metode pengumpulan, analisis dan interpretasi data yang beragam

Visualisasi Hasil dalam NVivo (skripsi, tesis, disertasi)


 Setelah seluruh langkah dalam analisis nodes, cases, dan relationship dilakukan, selanjutnya NVivo dapat memvisualisasikan seluruh hasil yang telah dilakukan dengan menggunakan project map dengan cara menggunakan comparative diagram. Menurut Bandur (2019) “Istilah project map sebenarnya mengacu pada tema-tema hasil koding sehingga kita dapat memvisualisasikan hasil koding”. Untuk hasil analisis di dalam penelitian ini, analisis data dengan menggunakan comparative diagram atau diagram perbandingan. Menurut Bandur (2019) “Nvivo 12 Plus for windows telah membantu peneliti untuk langsung menampilkan hasil analisis data melalui koding dengan diagram perbandingan”. Untuk prosedur analisis dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Klik Comparasion Diagram, lalu pilih Compare nodes. 2) Pilih tema-tema yang hendak dibandingkan, lalu klik OK. 3) Menampilkan hasil output NVivo

Relationship dalam NVivo dan Visualisasi Hasil Relationship (skripsi, tesis, disertasi)


Setelah menganalisis nodes dan cases, selanjutnya dari hasil kedua analisis tersebut adalah mencari hubungan atau relationship antar tema-tema yang telah dianalisis. Perlu dipahami bahwa kekuatan relationship antar tema-tema tersebut tidak dapat diukur tingkat signifikansinya, karena NVivo hanya memberikan gambaran relationship hasil analisis data kualitatif yang ada. Prosedur untuk mencari relationship menurut Bandur (2019) dapat ditempuh dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Klik Create pada Navigation View, klik Relationship pada ribbon Create 2) Menampilkan lembar kerja baru. 3) Pilih From, klik Select, lalu pilih nodes/cases yang akan digunakan, lalu OK. 4) Pilih To, klik Select, lalu pilih nodes/cases yang akan digunakan, lalu OK. 5) Klik OK. 6) Menampilkan hasil output NVivo untuk Relationship

Cases dalam NVivo dan Visualisasi Hasil Cases (skripsi, tesis, disertasi)


Sama halnya dengan nodes, cases merupakan bentuk klarifikasi yang digunakan berdasarkan hasil yang ditemukan dilapangan. Cases dapat dikatakan juga dengan node classification atau sering disebut juga case classification. Cara untuk menganalisis cases sama halnya dengan tata cara melakukan nodes, tetapi ini dilakukan pada bagian cases.

Nodes dalam NVivo dan Visualisasi Hasil Nodes (skripsi, tesis, disertasi)

  Selain koding dalam melakukan analisis data dengan menggunakan NVivo juga perlu menganalisis nodes. Menurut Bandur (2019) untuk membuat klarifikasi nodes dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pilih Nodes pada Navigation View. 2) Klik Create. 3) Kilk Node. 4) Menampilkan lembar kerja New Code. 5) Beri nama Code. 6) Deskripsikan code tersebut dengan penjelasan tentang tema tersebut. 7) Klik OK, sehingga muncul kode identifikasi tema baru dalam List View. 8) Ulangi prosedur untuk memberikan tema-tema baru yang di ambil.

Setelah melakukan klarifikasi terhadap nodes. Selanjutnya, klasifikasi nodes tersebut dilakukan analisis perbadingan (comparative analysis) dengan menggunakan matrix coding. Prosedur matrix coding menurut Bandur (2019) dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Klik Queries pada Navigation View, klik Query pada ribbon menu, lalu pilih matrix coding. 2) Menampilkan lembar kerja baru. 3) pilih Node Classification, pilih atribut, lalu nilai atribut, lalu OK. 4) Menampilkan lembar kerja baru, lalu klik Add to List. 5) Selanjutnya pada label Columns, pilih Select untuk memasukan hasil koding yang dianalisis. 6) Menampilkan lembar kerja baru, lalu pilih Nodes, pilih hasil koding yang telah disimpan pada nodes yang akan digunakan, lalu klik yang akan dianalisis, lalu klik OK. 7) Klik Add to List. 8) Pada label Node Matrix, pilih AND sehingga menghasilkan hasil sesuai node. 9) Klik Run. 10) Menampilkan hasil output NVivo 11) Hasil dapat berupa Chart Tools, Grouped Bar, dll

Koding dalam NVivo (skripsi, tesis, disertasi)

 Dalam melakukan analisis data dengan menggunakan NVivo berkaitan dengan cara membuat koding menurut Bandur (2019) dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pilih Source, lalu klik pada transkrip yang hendak dianalisis. 2) Klik kanan file transkrip yang dinalisis sehingga memperlihatkan lembar kerja baru. 3) Klik Next dan klik Auto code using source structure or style. 4) Pilih Paragraph Style, klik Next. 5) Pilih New Nodes agar hasil koding otomatis tersimpan dalam node baru, lalu pilih lokasi node baru tersebut, dan beri nama node baru tersebut, lalu klik Finish. 6) Hasil prosedur

Tahapan Analisis Dalam Nvivo (skripsi, tesis, disertasi)

Tahapan-tahapan analisis yang dilakukan oleh peneliti melalui software Nvivo, sebagai berikut: 1) Dari data yang dihasilkan lewat pengamatan yang berulang terus menerus dan berkesinambungan dan wawancara kemudian diketik dengan rapih sehingga mudah terbaca, dapat membantu peneliti dalam membuat deskripsi untuk menggambarkan masalah. Ini dilakukan dengan sistem pengkodean pada data mentah, dengan tujuan untuk dapat ditransformasikan secara sistematis dan digolong-golongkan sesuai dengan karakteristiknya yang terkait pada fokus penelitian. Identifikasi data yang dilakukan dengan model penggolongan tadi, diharapkan dapat menghampiri peneliti dalam memiliki wawasan untuk melakukan analisis untuk melakukan rekonstruksi. Selanjutnya akan mampu membuat katagori dan konsep, melakukan interpretasi, dan menjelaskan proporsi antar konsep yang dibentuk oleh hubungan yang terbina selama proses pengambilan data berlangsung. Analisa dan rekonstruksi data yang berulang kali dilakukan menghasilkan bangunan relasi sistem antar berbagai konsep yang berkaitan. 2) Setelah pembuatan kategori lewat penggolongan data pada tahap pertama, selanjutnya upaya analisa data bergerak pada menjelaskan secara tertulis agar tiap kategori tadi dapat dipahami sejalan dengan pencarian penggolongan data lain yang relevan. Menjadi sulit dalam melakukan pekerjaan pada tahap kedua ini, karena sering diganggu oleh pemikiran yang ada saat melakukan analisis saja, padahal kondisi pengambilan data sering diwarnai oleh atmosfir yang bervariasi. Untuk mengatasi hal itu rekaman audio visual dicermati kembali. Hal yang paling penting adalah membuka kembali field notes yang dibuat sesaat ketika tiap pengamatan selesai dilakukan. 3) Tahapan yang ketiga membuat tafsiran dengan menggambarkan perspektif peneliti dalam memberikan makna dari tiap pengelompokan data dan menjelaskan makna hubungan tiap unit.

TIngkat Kepercayaan Data Dalam Kualitatif (skripsi, tesis, disertasi)

 1. Credibility 

Tingkat credibility atau kredibilitas sangat berkaitan dengan persoalan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya, artinya apakah data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara telah mengungkapkan hal-hal yang sesungguhnya dimiliki informan. Dalam kredibilitas terdapat beberapa cara yang dapat digunakan menurut (Sugiyono, 2013, hlm. 270) seperti perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck. Dalam kredibilitas peneliti menggunakan triangulasi. Triangulasi diatikan sebagai pengecekan data dari berbagi sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2013, hlm. 273). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2013, hlm. 274).

2) Transferability 

Transferability atau transferabilitas merupakan kriteria yang berhubungan dengan apa adanya nilai transfer dari hasil penelitian. Untuk pengujian nilai transfer terletak pada pengungkapan jawaban dari pertanyaan yang berkaitan dengan sejauh mana hasil penelitian ini dapat digunakan atau diaplikasikan dalam situasi lain.

3) Dependability 

Dependability atau reliabilitas di dalam penelitian ini. Peneliti bertanggung jawab untuk menjelaskan perubahan yang terjadi dalam pengaturan dan bagaimana perubahan ini mempengaruhi cara penelitian mendekati penelitian. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara terbuka atau wawancara tidak berstruktur hal ini diharapkan penulis dapat secara leluasa menggali data selengkap mungkin dan sedalam mungkin sehingga pemahaman peneliti terhadap fenomena yang ada sesuai dengan pemahaman para pelaku itu sendiri. Jadi peneliti langsung menanyakan permasalah aktivitas fisik kepada narasumber dengan menggunakan wawancara dan observasi. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 277) untuk itu pengujian dependability dilakukan dengan cara audit terhadap keseluruhan penelitian.

4) Confirmability 

Pengujian konfirmability dapat dikatan objektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Hasil peneliti ini akan di publish keberbagi jurnal sehingga peneliti ini dapat memenuhi pengujian konfirmability. Selain itu peneliti juga agar dapat memenuhi konfirmability dengan melihat berbagai sumber sesuai dengan apa yang didapat di dalam penelitian ini, sehingga penelitian ini data lebih bermakna dan diakui. Kemudian untuk dapat memenuhi konfirmability yang berhubungan dengan triangulasi dengan menggunakan peneliti, peserta, dan pembimbing penelitian