Tuesday, March 16, 2021

Minat Beli (skripsi dan tesis)


Minat beli merupakan kecenderungan untuk membeli sebuah merek atau produk tertentu. Minat beli secara umum biasanya berdasarkan kesesuaian antara motif pembelian dengan atribut atau karakteristik dari merek yang dapat dipertimbangkan (Belch dan Belch, 2009:127). 14 Minat beli timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di dalam proses evaluasi, seseorang akan membuat suatu rangkaian pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar merek maupun minat (Kotler Bowen dan Makens, 2014). Sebelum melakukan pembelian calon konsumen hendak mencari informasi mengenai produk yang hendak dibeli dan dan dengan adanya informasi tersebut akan menimbulkan minat. Simamora (2002:131) mendefinisikan minat beli sebagai sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. Minat beli merupakan kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak kelanjutan timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan. Minat muncul akibat adanya stimulus positif yang menimbulkan motivasi. 

Lidyawati (2000) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli, yaitu : a. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.  b. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah. c. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya. d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja. e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang. Durianto (2013) mengungkapkan bahwa minat beli merupakan keinginan untuk memiliki produk. Minat beli akan timbul apabila seorang calon konsumen sudah terpengruh terhadap mutu dan kualitas dari suatu produk, dan informasi seputar produk. Sedangkan menurut Assael (2001) minat beli merupakan kecenderungan calon konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan calon konsumen melakukan pembelian. Thamrin (2003) berpendapat bahwa minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. 

Minat beli menurut Ferdinand (2002) merupakan pernyataan mental dari diri calon konsumen yang  merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Minat yang muncul dalam melakukan pembelian menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu kegiatan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika calon konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu. Jika kita ingin mempengaruhi seseorang, maka cara yang terbaik adalah mempelajari apa yang dipikirkannya, dengan demikian akan didapatkan tidak hanya sekedar informasi tentang orang itu tentu lebih bagaimana proses informasi itu dapat berjalan dan bagaimana memanfaatkannya. Hal ini yang dinamakan “The Buying Process” (Proses Pembelian). Menurutnya proses pembelian meliputi lima hal yaitu: Need (kebutuhan), Recognition (Pengenalan), Search (Pencarian), Evaluation (Evaluasi), Decision (Keputusan). Minat beli akan akan menimbulkan keputusan pembelian jika di dukung dengan keinginan yang kuat. (Ajay dan Goodstein, 1998).] Menurut Ferdinand (2006), minat beli di identifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut: a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.   c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat digantikan jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. Dapat diartikan bahwa minat beli calon konsumen merupakan proses pemikiran calon konsumen yang membentuk suatu persepsi, dimana persepsi tersebut nantinya akan diwujudkan dalam bentuk pembelian atau sebaliknya. Jika calon konsumen mampu dipengaruhi oleh produk yang dipromosikan maka minat tersebut akan berubah menjadi keputusan pembelian.

No comments:

Post a Comment