Wednesday, March 17, 2021

Minat Pembelian (skripsi dan tesis)


Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Minat yang muncul dalam melakukan pembelian menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu kegiatan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu. Minat beli dapat diartikan bahwa keinginan seseorang untuk membeli suatu produk atau jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat dari produk atau jasa yang dibeli. Minat beli juga merupakan rasa keterlibatan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang dipengaruhi oleh sikap diluar konsumen itu sendiri. Nurmala (2011;37). 

 Dengan demikian, minat beli akan timbul saat dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Ajay dan Goodstein yang dikutip oleh Yoestini dan Eva (2007;270) jika kita ingin mempengaruhi seseorang, maka cara yang terbaik adalah mempelajari apa yang dipikirkannya, dengan demikian yang akan didapatkan tidak hanya sekedar informasi tentang orang itu tentu lebih bagaimana proses informasi itu dapat berjalan dan bagaimana memanfaatkannya. Hal ini yang dinamakan “The Buying Process” (Proses Pembelian). 

Sedangkan Natalia (2008;45) menyimpulkan aspek-aspek dalam minat beli Produk juga meliputi: 1. Perhatian, adanya perhatian yang besar dari konsumen terhadap suatu produk (barang atau jasa). 2. Ketertarikan yang menunjukkan adanya pemusatan perhatian dan perasaan senang pada produk atau iklan. 3. Keinginan ditunjukkan dengan adanya dorongan untuk ingin memiliki. 4. Keyakinan ditunjukkan dengan adanya perasaan percaya diri individu terhadap kualitas, daya guna dan keuntungan dari produk yang akan dibeli. Sallam (2012;87) melakukan penelitian dengan hipotesis ada pengaruh positif antara Sikap konsumen terhadap Merek dan Purchase Intention (PI). Sedangkan melalui penelitian Rodriguez (2008;287) membuktikan bahwa sikap konsumen berpengaruh positif terhadap Purchase Intention (minat pembelian)

Sikap Konsumen (skripsi dan tesis)

 

 Sikap konsumen merupakan faktor psikologi penting yang perlu dipahami oleh pemasar karena sikap dianggap mempunyai korelasi yang positif dan kuat dengan perilaku. Bahkan sikap dipandang sebagai prediktor yang efektif untuk 23 mengetahui perilaku konsumen. Suryani (2008;159 ) dalam Usman ( 2012;8 ), Menurut Mowen & Minor (2002 ;126) dalam Muthohar dan Triatmadja (2013;7) sikap dapat didefinisikan sebagai afeksi atau perasaan untuk atau terhadap sebuah rangsangan. Dan dibagi menjadi 2 bagian yaitu: 1. Sikap Terhadap Iklan Sedangkan sikap terhadap iklan adalah suatu kecenderungan untuk merespon dengan cara yang baik atau tidak baik suatu stimuli iklan tertentu dan dalam suatu situasi eksposur tertentu. Menurut Mowen dan Minor (2002;125) dalam muthohar dan triatmadja (2013;7), sikap terhadap iklan mempengaruhi sikap terhadap merek. Sikap terhadap iklan mengacu pada kesukaan atau ketidaksukaan konsumen secara umum atas rangsangan iklan-iklan tertentu selama exposure iklan tersebut. 2. Sikap Terhadap Merek Sikap terhadap merek adalah kecenderungan yang akan dipelajari oleh konsumen dalam mengevaluasi merek Rodriguez (2008; 89). Sikap terhadap merek mempresentasikan pengaruh konsumen terhadap suatu merek, yang dapat mengarah pada tindakan nyata, seperti pilihan terhadap suatu merek. Manfaat tertinggi yang melibatkan selebriti dalam iklan adalah untuk menciptakan eksposur dan perhatian dari konsumen. Perbedaan dan persamaan tertentu yang hadir dalam dampak dukungan selebriti dan bagaimana konsumen memandang mereka. Meskipun ada dampak positif dari dukungan selebriti pada perhatian dan eksposur konsumen, hubungannya dengan sikap positif terhadap merek dan keputusan pembelian kurang  dimengerti. konsumen merasa bahwa informasi yang datang dari selebriti, terutama juru bicara terkenal memiliki lebih banyak kesamaan dengan gaya hidup dan kepentingan mereka dibandingkan dengan orang yang tidak dikenal. Kedua, teori dan praktek telah membuktikan bahwa penggunaan selebriti dalam iklan adalah cara yang baik untuk menarik perhatian publik Poturak (2013; 234). Sedangkan Menurut Till dan Baack (2005;125) dalam Kiswati (2010; 26) sikap terhadap merek dapat diukur melalui indikator-indikator berikut : a. Suka b. Percaya c. Berpikir Positif d. Mengevaluasi

Daya Tarik (Attractiveness) (skripsi dan tesis)


Daya tarik (Attractiveness) adalah elemen-elemen yang terdapat dalam diri selebriti yang meliputi sejumlah karakteristik selebriti dan dapat dilihat khalayak dalam diri selebriti, seperti daya tarik fisik, kecerdasan, sifat kepribadian dan gaya hidup selebriti tersebut Heruwati (2010:26). Konsep daya tarik tidak hanya memerlukan daya tarik fisik saja. Akan tetapi daya tarik juga mencakup konsepkonsep seperti keterampilan intelektual, sifat kepribadian, dan cara hidup. Sebuah badan riset dalam periklanan dan komunikasi menyatakan bahwa daya tarik adalah suatu isyarat penting di dalam suatu pertimbangan awal yang dilakukan oleh orang.  Ada dua hal penting dalam penggunaan selebriti endorser jika dihubungkan dengan daya tarik, pertama adalah tingkat kesukaan audience terhadap selebriti (likeability). Yang kedua adalah tingkat kesamaan personality yang diinginkan oleh pengguna produk (similarity), dimana keduanya tidak dapat dipisahkan dan selalu berdampingan Royan (2004;77). Zafar and Rafique (2012;87) menyatakan juga daya tarik selebriti merupakan hal yang penting dalam menentukan efektivitas iklan sebagai akibat dari konsumen yang ingin menjadi seperti endorser dan ingin mengidentifikasi diri mereka dengan endorser. Daya tarik yang dimiliki endorser cenderung mempengaruhi sikap konsumen dari pada minat untuk melakukan pembelian. ditemukan bahwa daya tarik berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap konsumen Sallam (2011;208), sementara studi lain Khan telah membuktikan dengan penelitiannya bahwa daya tarik berpengaruh terhadap minat pembelian. Indikator variabel dari daya tarik menurut Shimp (2003;468) Heruwati (2010;59) yaitu : 1. Tingkat disukai audience (likeability) 2. Tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan oleh pengguna produk (similarity) 3. Tingkat pengenalan dengan audience (familiarity)

Kepercayaan (Trustworthiness) (skripsi dan tesis)


Menurut Hoekman (2013;98) Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai sejauh mana endorser yang dianggap dipercaya, jujur dan dapat diandalkan. Besar proporsi aspek ini, lebih tinggi akan kemungkinan endorser yang akan dipilih oleh pemasang iklan. Kepercayaan mengacu pada integritas dan kepercayaan dari endorser. Perusahaan mencoba untuk menemukan endorser yang secara luas dilihat sebagai amanah dan yang dianggap sebagai orang yang jujur, dapat dipercaya dan diandalkan Jika konsumen percaya Selebriti endorser dalam menyampaikan iklan, sikap konsumen pada produk dan iklan yang diperankannya akan meningkat, dan sebaliknya ketika seorang selebriti membawa aura negatif ke dalam berita, hal ini kepercayaan dari endorser tersebu juga akan berdampak negatif dalam mempengaruhi penjualan produk. Dampak kepercayaan pada persuasibilitas dari komunikasi. Hasil menunjukkan bahwa ketika komunikator dirasa menjadi sangat terpercaya oleh orang lain, suatu pesan menjadi lebih efektif dalam membangun sikap konsumen. Namun, ketika kepercayaan rendah, hubungan ini tidaklah penting. 21 Kepercayaan dalam studi empiris menunjukan terdapat pengaruh singnifikan terhadap sikap konsumen Sallam (2011; 103). Sedangkan Khan (2008;95) menyatakan jika kepercayaan yang dimiliki endorser juga mempunyai peran penting dalam mempengaruhi minat pembelian. Sedangkan indikator menurut Doney dan Cannon (1997;37) serta Liu dan Leach (2001; 152) dalam Paramitha ( 2010 ; 66 ) kepercayaan terhadap endorser mencakup : 1. Kemampuan pengetahuan produk (keahlian endorser) 2. Kemampuan menyediakan informasi 3. Kemampuan menyelesaikan masalah (keandalan endorser) 4. Interaksi berulang 5. Kepedulian endorser

Keahlian (Expertise) (skripsi dan tesis)


Keahlian (expertise) adalah sejauh mana endorser yang dianggap memiliki cukup pengetahuan, pengalaman atau keterampilan untuk mempromosikan produk lewat iklan, dan keahlian juga mengambarkan sejauh mana seorang endorser dianggap menjadi sumber yang valid dalam menyampaikan pesan Ermec dkk (2014 : 84). Karena Endorser biasanya didukung oleh pengetahuan lebih dan keterampilan sehingga mereka dapat menjadi faktor yang penting dalam mempengaruhi sikap konsumen. Beberapa peneliti juga percaya bahwa endorser dengan keahlian akan lebih kuat daripada endorser yang memiliki daya tarik fisik saja. Seorang pendukung iklan yang dianggap sebagai seorang yang ahli dalam subjek tertentu akan lebih perseuasif di dalam merubah sikap konsumen Hoekman (2013:198). Dari berbagai penelitian, Utami (2011:21) telah membuktikan bahwa keahlian yang dimiliki selebriti endorser berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen baik pada merek dan iklan.. Studi lain juga menemukan bahwa hanya keahlian yang memiliki pengaruh positif pada minat pembelian Ermec (2014: 175). 20 Indikator variabel dari keahlian menurut Shimp (2003: 470) dalam Heruwati ( 2010 : 59 ) yaitu : 1. Keahlian menyampaikan pesan kepada konsumen. 2. Pengalaman yang terkait dengan produk atau merek. 3. Keterampilan yang berhubungan dengan topik iklan

Kredibilitas Endorser (skripsi dan tesis)

 

Menurut Schiffman dan Kanuk dialihbahasakan oleh Kasip (2006;340), dari semua karakteristik positif yang dimiliki oleh seorang selebriti bagi kampanye program iklan suatu perusahaan; ketenaran, talenta, karisma; kredibilitas endorser adalah yang paling penting. Dengan kredibilitas yang dimaksudkan adalah keahlian (expertise), sejauh mana selebriti mengetahui produk atau jasa yang diiklankannya. Kelayakan untuk dipercaya (trustworthiness), seberapa jujur yang dikatakan oleh selebriti tersebut mengenai produk yang diiklankannya. Setelah celebrity endorser menyampaikan pesan iklan tersebut, maka yang diharapkan perusahaan adalah mendapatkan tanggapan atau respon yang maksimal dari khalayak sasaran. Sedangkan Choi (2005:34) menambahkan bahwa selebriti seperti yang dikenal secara mendunia juga dikatakan dapat membantu mengurangi berbagai kesulitan budaya dalam komunikasi pemasaran global. kredibilitas yang 19 dimiliki endorser dapat dikonseptualisasikan sebagai alat untuk meningkatkan nilai informasi dalam pesan. Dukungan selebriti akan dieksplorasi lebih jauh dengan penggunaan beberapa faktor penentu. Bagian ini menjelaskan faktorfaktor selebriti harus menjadi endorser solid. Selain itu, model kredibilitas akan digunakan sebagai dasar untuk memilih faktor-faktor penentu. Faktor penentu yang dijelaskan meliputi keahlian, kepercayaan, daya tarik, dan kesesuaian selebriti dengan produk Amos dkk (2008 ; 134).

Selebriti Endorser (skripsi dan tesis)

 

Selebriti adalah orang-orang yang menikmati pengakuan publik tertentu dengan sejumlah besar kelompok orang tertentu. Disamping itu Selebriti memiliki beberapa atribut karakteristik seperti kredibilitas, daya tarik, gaya hidup yang luar biasa atau keterampilan khusus yang tidak biasa terlihat Hoekman (2013;74). Endorser menurut Terence A. Shimp terjemahan Revyani Sjahrial (2007:329) adalah pendukung iklan atau yang dikenal juga sebagai bintang iklan dalam mendukung iklan produknya. Shimp juga membagi endorser dalam 2 (dua) jenis, yaitu: 1. Typical-person Endorser, adalah orang-orang biasa yang tidak terkenal untuk mengiklankan suatu produk.   2. Celebrity Endorser, adalah orang terkenal dan dapat mempengaruhi karena prestasinya. Kedua jenis endorser diatas memiliki atribut dan karakteristik yang sama tetapi dibedakan hanya dalam penggunaan orang sebagai pendukungnya, apakah tokoh yang digunakan seorang tokoh terkenal atau tidak. Amos dkk (2008; 87) menjelaskan penelitian yang menunjukkan selebriti berpengaruh secara singnifikan terhadap ukuran utama keefektifan iklan, seperti tingkah laku terhadap iklan, merek, dan keinginan untuk membeli. Selain itu, selebriti juga diketahui dapat memposisikan merek produk sehingga akan mendongkrak penjualan produk