Friday, June 17, 2022

Pengendalian Persediaan (skripsi tesis dan disertasi)

Menurut Wahyu dan Aftoni (2012) pengendalian persediaan adalah

fungsi menejerial yang berpengaruh besar pada perusahaan, karena investasi
yang beasar pada perusahaan akan berdampak pada persediaan fisik
perusahaan tersebut. Sedangkan menurut Indrajit dan Djoko (2003)
pengendalian persediaan adalah sebuah kegiatan dalam perusahaan
mengenai perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan pengadaan bahan
produksi sehingga proses produksi tepat waktu dan persediaan bisa
diturunkan secara optimal.
Peneliti menyimpulkan bahwa pengendalian persediaan adalah
kegiatan dalam perusahaan yang diawali dari perencanaan guna untuk
mengendalikan dan mengontrol persediaan yang tersedia dalam perusahaan,
yang berdampak pada persediaan yang seimbang sehingga kelancaran
proses produksi baik.

Biaya – Biaya Persediaan (skripsi tesis dan disertasi)

 


Bagi perusahaan biaya yang dikeluarkan tidak hanya biaya
persediaan saja, melainkan harus dihitung juga biaya yang digunakan dari
awal pemesanan kemudian masuk proses prduksi dan yang terakhir menjadi
barang jadi.
Menurut Agus Ristono (2009:22) biaya persediaan terdiri atas :
a. Ongkos Pemesanan ( Order Cost )
Ongkos pemesanan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
pemesanan barang ke supplier. Besar kecilnya biaya pemesanan
tergantung seberapa banyak jumlah bang yang dipesan, semakin sering
memesan barang maka semakin besar pula biaya yang dkeluarkan dan
sebaliknya. Pemesanan secara terperinci adalah :
a) Biaya persiapan pemesanan, antara lain
 Biaya Telepon
 Pengeluara administrasi atau surat menyurat
b) Biaya penerimaan barang, anatara lain :
 Biaya pembongkaran untuk memasukan ke gudang
 Biaya laporan penerimaan barang
 Biaya pengecekan
c) Biaya pengangkutan barang sampai tujuan
d) Biaya proses pembayaran ( biaya pembuatan cek, biaya transfer
uang ke pemasok, dsb )
Biaya pemesanan tidak naik apabila perusahaan memesan barang
dengan jumlah besar dalam sekali pesan atau mendapat potongan harga.
Semakin sedikit barang yang dipesan maka semakin besar biaya yang
dikeluarkan.
b. Ongkos Pembelian ( Purchase Cost )
Ongkos pembelian ialah harga per satuan jika barang dibeli dari supplier
luar, atau biaya produksi per satuan jika diproduksi di perusahaan
tersebut atau dapat diartikan biaya pembelian adalah semua biaya yang
dikeluarkan untuk membeli perlengkapan atau suku cadang. Penentuan
biaya pembelian ini berdasarkan dari pihak supplier sehingga pembeli
hanya bisa mengikuti perubahan harga yang ditetapkan oleh supplier itu.
c. Ongkos Simpan ( Carrying cost/holding cost/Storage cost )
Ongkos simpan adalah biaya yang dianggarkan perusahaan untuk
keuntungan jangka panjang dalam persediaan dan pemeliharaan atau bisa
disebut juga semua biaya yang muncul dari penyimpanan barang atau
bahan, antara lain fasilitas penyimpanan, keusangan, pajak, sewa gudang,
asuransi, dan lain-lain. Jumlah biaya simpan dpengaruhi pada jumlah
barang yang disimpan perusahaan tersebut. Biaya simpan itu meliputi
antara lain :
a) Biaya penggunaan gudang
b) Biaya perawatan barang
c) Biaya untuk menjaga ketahanan barang ( pemanasan dan
pendinginan )
d) Biaya untuk menimbang barang, dan sebagainya.
d. Biaya kekurangan persediaan ( Stockout Cost )
Biaya kekurangan persediaan ini timbul akibat kekurangan dari pihak
luar ataupun dari pihak dalam perusahaan. Kekurangan dari luar ini
terjadi karena pesanan konsumen tidak terpenuhi oleh perusahaan.
Sedangkan dari dalam terjadi karena bagian-bagian dalam perusahaan
tidak memenuhi kebutuhan bagian lainya atau dalam arti yang lain biaya
yang muncul akibat persediaan di perusahaan tidak dapat memenuhi
permintaan bahan.
Biaya yang muncul akibat biaya kekurangan persediaan ini ialah :
a) Kehilangan pendapatan
b) Selisih harga komponen
c) Terganggunya operasi

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persediaan (skripsi tesis dan disertasi)

 


Dalam mengadakan persediaan tentunya perusahaan akan
dihadapkan dengan berbagai factor-faktor yang mempengaruhi persediaan
dan factor tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainya kemudian
akan berdampak kepada keberlangsungan proses produksi dalam
perusahaan. Menurut Ahyari (2003:11), factor tersebut adalah :
a. Perkiraan Penggunaan Bahan Baku
Sebelum perusahaan merencanakan untuk membeli bahan baku,
manajemen prusahaan harus menyusun perkiraan penggunaan bahan
baku yang diperlukan untuk melakukan kegiatan produksi agar
pembelian sesuai dengan kebutuhan. Untuk menyusun perkiraan ini
manajemen perusahaan dapat mengacu dari perencanaan produksi yang
telah dibuat sebelumnya. Jumlah bahan baku yang diperlukan bisa
dihitung dengan data jumlah keperluan bahan baku produksi ditambah
rencana persedian akhir bahan baku, lalu dikurangi dengan persediaan
awal perusahaan.
b. Harga Bahan Baku
Harga bahan baku untuk proses produksi adalah salah satu factor untuk
menentukan berapa biaya yang perlu dianggarkan perusahaan apabila
perusahaan itu mengadakan persediaan bahan baku dengan jumlah yang
direncanakan. Apabila harga bahan baku semakin tinggi, maka untuk
mengadakan persediaan dengan jumlah tertentu akan memakan dana
yang semakin besar.
c. Biaya-Biaya Persediaan
Ada tiga macam biaya persediaan yang harus disediakan perusahan,
biaya itu antara lain biaya penyimpanan, biaya pemesanan dan biaya
persediaan tetap. Biaya penyimpanan ini akan semakin besar apabila
jumlah barang yang disimpan di gudang semakin banyak. Biaya
pemesanan akan besar jika perusahaan melakukan pembeliaan bahan
baku yang kuantitasnya besar juga. Sedangkan biaya persediaan tetap
adalah biaya yang tidak terpengaruh dengan berapa banyak
penyimpanan barang di perusahaan atau jumlah bahan baku yang
dipesan perusahaan itu.
d. Kebijakan Pembelanjaan
Kebijakan pembelanjaan dalam perusahaan ini tergantung kepada
manajer perusahaan, hal ini sangat berpengaruh dalam pengadaan
persediaan bahan baku perusahaan itu sendiri. Besarnya biaya yang
digunakan untuk mengadakan persediaan bahan baku ini tergantung
dari kebijakan perusahaan juga, apakah biaya pengadaan bahan baku ini
dinomor satukan atau bahkan ditempatkan di akhir.
e. Pemakaian Bahan
Dalam perusahaan harus mengadakan analisis secara berkala atau
teratur agar perkiraan penggunaan bahan baku dengan penerapan
pemakaianya dalam keberlangsungan proses produksi berjalan dengan
baik. Dengan adanya anlisis tentunya perusahaan akan tahu dasar
perkiraan penggunaan bahan sesuai dengan kenyataan atau tidak,
sehingga akan terjadi perbaikan-perbaikan dalam pemakaian bahan dan
akan bermanfaat bagi perusahaan tersebut.
f. Waktu Tunggu
Waktu tunggu adalah jarak waktu antara pemesanan bahan baku dengan
datangnya pesanan tersebut. Jika perusahaan tidak memperkirakan
waktu tunggu dalam pemesanan bahan baku maka akan terjadi
kekurangan bahan dalam proses produksi walaupun bahan tersebut
sudah dipesan. Namun apabila perusahaan menentukan waktu tunggu
secara berlebihan akan terjadi pula penumpukan bahan baku,.
g. Model Pembelian Bahan Baku
Pemilihan model pembelian ini tentunya berbeda anatara perusahaan
satu dengan perusahaan lainya. Untuk menentukan model pembelian di
perusahaan harus sesuai dengan kondisi atau keadaan persediaan bahan
baku masing-masing perusahaan. Dalam era ini model yang paling
banyak digunakan perusahaan adalah model pembelian EOQ, yang
didalamnya sudah ada perhitungan persediaan pengaman dan pembelian
kembali.

Fungsi persediaan (skripsi tesis dan disertasi)

 


Secara umum fungsi persediaan adalah untuk berjaga-jaga pada
periode tertentu perusahaan akan kehabisan barang/bahan baku tertentu.
Dengan adanya persediaan maka perusahaan tidak terhambat proses
produksinya ketika stok barang habis.
Berdasarkan penjelasan Freddy Rangkuti (2002:15), apabila dilihat
dari fungsinya maka persediaan dibagi menjadi :
a. Fungsi Decoupling, adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan
dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung supplier.
Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan
sepenuhnya tergantung pada pengadaanya dalam hal kuantitas dan waktu
pengiriman. Persediaan barang dalam proses diadakan agar proses-proses
individual perusahaan terjaga kebebasanya. Persediaan barang jadi
diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari
langganan ( fluctuation stock ).
b. Fungsi Economic Lot Sizing, ini perlu mempertimbangkan
penghematan-penghematan atau potongan pembelian, biaya
pengangkutan per unit menjadi lebh murah. Hal ini disebabkan karena
perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar,
dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya biaya
persediaan (biaya sewa gudang, investasi, risiko dan sebagainya).
c. Fungsi Antisipasi, apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan
yang dapat diperkirakan dan dapat diramalkan berdasarkan pengalaman
atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini
perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman (seasional
inventories). Disamping itu perusahaan juga sering menghadapi
ketidapastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barangbarang selama periode tertentu. Dalam hal ini perusahaan memerlukan
persediaan ekstra yang disebut persediaan pengaman ( safety stock /
inventories ).

Jenis-jenis persediaan (skripsi tesis dan disertasi)

 


Menurut Agus Ristono (2009:7) jenis-jenis persediaan yaitu:
Pembagian jenis pesediaan dapat berdasarkan proses manufaktur
yang dijalani dan berdasarkan tujuan. Berdasarkan proses manufaktur
adalah :
a. Persdiaan bahan baku dan penolong.
b. Persediaan bahan setengah jadi.
c. Persediaan barang jadi.
Pembagian jenis persediaan berdasarkan tujuanya, terdiri dari :
1) Persediaan pengaman (Safety Stock)
Persediaan pengaman atau sering pula disebut sebagai safety stock adalah
persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian
permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak mampu
mengantisipasi ketidakpastian tersebut, akan terjadi kekurangan persediaan
(stockout).
Faktor-faktor yang menentukan besarnya Safety Stock :
a) Penggunaan bahan baku rata-rata
Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku
selama periode tertentu, khususnya selama periode pemesanan
adalah rata-rata penggunaan bahan baku pada masa sebelumnya.
Hal ini perlu diperhatikan karena peramalan permintaan langganan
memiliki risiko yang tidak dapat dihindarkan bahwa persediaan
yang telah ditetapkan sebelumnya atas dasar taksiran tersebut habis
sama sekali sebelum penggantian bahan/barang dari pesanan
datang.
b) Faktor waktu atau lead time (procurement time)
Lead time adalah lamanya waktu antara mulai dilakukanya
pemesanan bahan-bahan sampai dengan kedatangan bahan-bahan
yang dipesan tersebut dan diterima di gudang persediaan. Lamanya
waktu tersebut tidaklah sama antara satu pesanan dengan pesanan
yang lain, tetapi bervariasi.
2) Persediaan Antisipasi
Persediaan antisipasi disebut sebagai stabilization stock merupakan
persediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang
sudah dapat diperkirakan sebelumnya.
3) Persediaan dalam pengiriman (transit stock)
Persediaan dalam pengiriman disebut work in process stock adalah
persediaan yang masih dalam pengiriman, yaitu :
- Eksternal transit stock adalah persediaan yang masih berada dalam
transportasi.
- Internal transit stock adalah persediaan yang masih menunggu
untuk diproses atau menunggu sebelum dipindahkan.

Pengertian Persedian (skripsi tesis dan disertasi)

 


Setiap perusahaan, walaupun perusahaan perdagangan atau
perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu memiliki/mengadakan
persediaan tanpa adanya persediaan, para pegusaha akan dihadakan pada
resiko bahwa perusahaanya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi
keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang/jasa.
Persediaan diadakan apabila kentungan yang diharapkan dari persedian
tersebut hendaknya lebih besar daripada biaya-biaya yang ditimbulkanya.
Beberapa pendapat dari para ahli agar lebih memahami tentang apa
itu pengertian dari persediaan.
a. Menurut Freddy Rangkuti (2002:1) menyatakan bahwa persediaan adalah
sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan
dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau
persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi,
ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam
proses produksi.
b. Menurut Sartono (2001:443) persediaan adalah aktiva yang dimaksudkan
untuk dijual dalam kegiatan usaha normal serta sangat menentukan dalam
kelancaran operasi perusahaan. Persediaan merupakan jenis aktiva lancar
yang kuantitasnya cukup besar dalam suatu perusahaan dagang dan
manufaktur.
c. Menurut Agus Ristono (2009:1) persediaan dapat diartikan sebagai
barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa
yang akan datang.
Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah
sumber daya menganggur milik perusahaan yang belum digunakan karena
menunggu proses produksi yang tahapnya adalah diperoleh, diubah, yang
akan dijual kembali.

Fungsi Perencanaan dan Pengendalian Operasional (skripsi tesis dan disertasi)

 


Untuk mencapai tujuan Manajemen Operasi haruslah dilakukan
fungsi-fungsi atau perencanaan dan pengendalian terhadap kegiatan
Operasional. Oleh karena itu fungsi tersebut berhubungan dengan
pengaturan informasi agar manajer operasi dapat melakuka pengawasan atas
kelancaran proses produksi.
Menurut Indriyo Gitosudarmo (2002:5) manajer operasi harus
melakukan tiga fungsi, antara lain :
a. Forecasting ( peramalan )
Peramalan adalah perkiraan apa yang terjadi di masa yang akan datang.
Dalam bidang operasional yang dimaksud peramalan adalah permalan
dalam hal permintaan ( demand forecasting ), peramalan dalam
penawaran dan peramalan tentang perkembangan teknologi di masa
depan.
b. Perencanaan ( Planing )
Jika kegiatan operasional tidak sesuai dengan keadaan di masa depan
maka dapat dipastikan peruahaan akan mengalami kerugian-kerugian
bahkan mungkin mengalami kebangkrutan. Maka dari itu perlu
diadakan peraencanaan yang sesuai dengan keadaan masa depan. Ada
tiga macam perencanaan dalam bidang produksi yaitu :
1. Factory Planning, perncanaan yang berhungan dengan pabrik
atau tempat pabrik. Terdiri dari :
- Letak Pabrik
- Lay Out Pabrik
- Luas Pabrik
- Bentuk Pabrik
- Jenis Mesin yang dipakai
- Lingkungan Kerja
2. Manufacturing Planing, perencanaan tentang produksi
pembuatan barang. Antara lain :
- Rute Aliran Proses Produksi
- Metode Kerja
- Alat Pembantu
- Waktu yang dipakai
- Jumlah Bahan
3. Production Planing, lebih berfokus dalam merencanakan
masalah produksi dalam hal software, terdiri dari :
- Desain Baru
- Metode Penyediaan Bahan
- Metode Penyediaan Barang Jadi
- Pola Produksi
- Skedul Produksi
- Pengaturan Tenaga Kerja
c. Pengawasan ( Control )
Pengawasan pada hakikatnya adalah pengamatan terhadap kegiatan
yang dilakukan apakah telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau
tidak. Informasi tentang terjadinya penyimpangan-penyimpangan rencana
harus disampaikan secara visual atau non visual. Jadi manajer harus selalu
memiliki catatan-catatan yang dapat dipakai sebagai bahan evaluasi.
Berdasarkan beberapa ruang lingkup tentang Manajemen
Operasioanal yang sudah dijelaskan, maka peneliti akan lebih focus pada
“manajemen persediaan” yang sama dengan tema penelitian ini.
Selanjutnya peneliti akan membahas tentang persediaan.