Monday, February 27, 2023

E-commerce(Elektronik Commerce) (skripsi, tesis, dan disertasi)

 Kotler dan Amstrong (2012) menjelaskan bahwa e-commerce adalah saluran dalam bentuk online yang dapat dijangkau melalui computer, yang dipergunakan oleh para pebisnis dalam melakukan aktifitas bisnis mereka dan dipergunakan konsumen umumdalam mendapatkan informasi dengan bantuan computer yang diawali dalam prosesnya memberi jasa informasi pada konsumen dalam penentuan sebuah pilihan. Pada hal ini McLeod (2008) mendefinisikan e-commerce penerapanjaringan komunikasi dan komputer untuk

 melakukan proses sebuah bisnis atau pemakaian internet dan komputer melalui browser web dengan tujuan membeli dan menjual produk/jasa

Goodness of Fit Model Regresi

 

Dilakukan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual secra statistik, setidaknya hal ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t (Ghozali,2006)

  1. Pengujian secara parsial (Uji t)

Uji t untuk membuktikan dan mengetahui pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Kriteria :

  • Apabila probabilitas signifikan kurang 5%, maka hipotesis diterima
  • Apabila probabilitas signifikan lebih 5%, maka hipotesis ditolak
  1. Uji F

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Kriteria pengujian :

  • Apabila probabilitas signifikan kurang 5%, maka hipotesis diterima
  • Apabila probabilitas signifikan lebih 5%, maka hipotesis ditolak
  1. Koefisien Determinasi

Koefisien determinan (R²) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi, dimana hal yang ditunjukkan oleh besarnya koefisiensi determinasi (R²) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien determinasi (R²) nol variabel independent sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependent, apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent, selain itu koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui presentase perubahan variabel terikat (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X). Besaran R2 yang didefinisikan dikenal sebagai koefisien determinasi (sampel) dan merupakan besaran yang paling lazim digunakan untuk mengukur kebaikan sesuai (goodness of  fit) garis regresi. Secara verbal, R2 mengukur proporsi (bagian) atau prosentase total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi.

E-Marketing(Electronic Marketing) (skripsi, tesis, dan disertasi)

 E-marketing(electronic marketing) menurut (Tjiptono, 2016)adalah proses strategik, mengembangkan, mendistribusikan, mempromosikan, danmenetapkan harga barang atau jasa kepada pasar sasaran melalui internet atau alat-alatdigital seperti smartphone. Pada saat ini e-marketingmenjadi salah satu pilihan made of entryyang dinilai efektif dan efisien, terutama untuk produk digital, seperti perangkat lunak, video, musikdan sejenisnya. adalah proses strategik, mengembangkan, mendistribusikan, mempromosikan, dan menetapkan harga barang atau jasa kepada pasar sasaran melalui internet atau alat-alatdigital seperti smartphone. Pada saat ini e-marketingmenjadi salah satu pilihan made of entryatau cara dimana sebuah perusahaan atau negara memperluas jangkauan pasar yang dinilai efektif dan efisien, terutama untuk produk digital, seperti perangkat lunak, video, music dan sejenisnya.2.2E-commerce(Elektronik Commerce)Kotler dan Amstrong (2012) menjelaskan bahwa e-commerce adalah saluran dalam bentuk online yang dapat dijangkau melalui computer, yang dipergunakan oleh para pebisnis dalam melakukan aktifitas bisnis mereka dan dipergunakan konsumen umumdalam mendapatkan informasi dengan bantuan computer yang diawali dalam prosesnya memberi jasa informasi pada konsumen dalam penentuan sebuah pilihan. Pada hal ini McLeod (2008) mendefinisikan e-commerce penerapanjaringan komunikasi dan komputer untuk

 melakukan proses sebuah bisnis atau pemakaian internet dan komputer melalui browser web dengan tujuan membeli dan menjual produk/jasa.

Uji Normalitas

 Uji normalitas data bertujuan untuk menguji salah satu asumsi dasar analisis regresi berganda, yaitu variabel-variabel independent dan depenent harus didistribusikan normal atau mendekati normal, untuk menguji apakah data-data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut :

  1. Metode Grafik

Metode grafik yang handal untuk menguji normalitas data adalah dengan melihat normal probability plot, sehingga hampir semua aplikasi komputer statistic menyediakan fasilitas ini. Normal probability plot adalah membandingkan distribusi komulatif data yang sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal (hypotheeical distribution). Proses uji normalitas data dilakukan dengan meperhatikan penyebaran data (titik) pada Norma P-Plot of Regression Standardized dari variabel terikat (Singgih Santoso, 2000) dimana :

  • Jika data menyebar di sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
  • Jika data menyebar jauh dari diagonal atau mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
  1. Metode Statistik

Uji statistik sederhana yang sering digunakan untuk menguji asumsi normalitas adalah dengan menggunakan uji normalitas dari Kolmogorov Smirnov. Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel, jika signifikan lebih besar dari alpha 5% maka menunjukkan distribusi data normal.

Heterokedastisitas

 Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain, jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Singgih Santoso, 2000). Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variable terikat (z PRED) dan nilai residualnya (s RESID)

Perilaku Kerja (skripsi, tesis, dan disertasi)

 Menurut Gilang dan Muhammad (2017:195)Perilaku adalah sebuah respon dari diri sendiri terhadap suatu obyek atau benda yang ada disekitarnya. Seperti halnya dengan tenaga kerja, mereka melakukan suatu perilaku safetydi kantor karena adanya suatu obyek/ alat pelindung diri yang mempengaruhi mereka bahwa apabila mereka memakainya mereka akan aman dan selamat sehingga terhindar dari kecelakaan kerja yang dapat membuat kerugian seperti penderitaan fisik (perasaan trauma, cacat, kematian dan rasa bersalah), kerusakan benda seperti mesin produksi, perlengkapan produksi, terjadi keributan dan kepanikan, produksi tidak sesuai target dan lain-lain nya.Perilaku dalam bekerja dibagi menjadi dua yaitu, perilaku safetydan perilaku unsafety. perilaku safetyadalah sebuah perilaku yang mempunyai risiko terjadinya kecelakaan kerja yang sangat rendah, dimana para tenaga kerja sudah menggunakan alat pelindung diri seperti helm safety, sepatu safety,dan earplug.

 Sehingga tenaga kerja dapat bekerja dengan aman dan selamat. Perilaku unsafetyadalah suatu perilaku dimana risiko terjadinya kecelakaan kerja pada tenaga kerja sangattinggi, hal ini dikarenakan tenaga kerja tidak menggunakan alat pelindung diri yang sudah diatur ditempat kerja oleh perusahaan Ayu dkk.2017dalam Gilang dan Muhammad(2017:195)Beberapa penelitian berhasil membuktikan bahwa variabel keperilakuan berpengaruh pada kinerja organisasi. Seorang pemimpin yang memiliki karakteristik safetydengan gaya kepemimpinannya akan berupaya memberikan motivasi kepada bawahannya untuk mau berperilaku selama dalam bekerja Hafizah 2014 Dalam Huda, dkk (2016:54).Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas Antara lain berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilakumanusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.Menurut Hafizah 2014 dalam Usep, dkk (2016:54)Perilaku manusia merupakan refleksi dari berbagai kejiwaan, seperti pengetahuan, keinginan, minat, emosi, kehendak, berfikir, motivasi, persepsi, sikap, reaksi dan sebagainya. Perilaku dapat diartikan suatu respon seseorang terhadap rangsangan dari luar kemudian dinyatakan bahwa respon yang diberikan berbentuk dua macam yaitu bentuk pasif atau tanpa tindakan dan bentuk aktif dengan suatu tindakan, sedangkan perubahan perilaku mengikuti tahap-tahap, yaitu proses perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku, pengetahuan dan sikap adalah faktor internal. Perilaku pekerja juga bias diartikan sebagai tindakan yang dapat berupa kesalahan-kesalahan atau kelainan yang dilakukan oleh manusia.Faktor-faktor yang memegang peranan dalam pembentukan perilaku dapat dibedakan menjadi dua faktor, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi kebijakan manajerial (disain reaktor dan petunjuk reaksi reaktor), ketersedian alat pelindung diri (APD), yaitu sepatu khusus, jas lab, masker, personal dosimetri, survey meter, alat dekontaminasi, dan lain-lain. Faktor internal
 meliputi kebiasaanpekerja dalam bekerja seperti ketertiban dalammengenakan film badge, tidak makan, minum dan merokok pada daerah radiasi, tidak bersenda gurau dalam menjalankan reaktor, kebiasaan membersihkan diri dan lain-lain.

Uji Multikolinearitas

 Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent, jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Uji multikolinearitas pada penelitian dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan meperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya, apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari gejala multikolinearitas, kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai Tolerance mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinearitas (Singgih Santoso, 2000).