Friday, March 3, 2023

Pengaruh Iklim kerja Terhadap Kepuasan Kerja (skripsi, tesis, dan disertasi)

 Iklim kerjamerupakan salah satu komponen dari ethical climate. Menurut Hassani et al (2016)etika adalah ketaatan yang berkaitan dengan baik dan buruk, benar dan salah, atau sesuatu yang berhubungan dengan tanggung jawab moral dan kewajiban. Jaramillo(2006) menawarkan 4 arti etika yang saling berkaitan, yakni; (1) etika merupakan perspektif manusia atau sekelompok manusia terhadap baik dan buruk, (2) etika yaitu ilmu dalam mempertimbangkan perbuatan insan sehingga dapat dimaknai antara baik atau buruknya, (3) etika merupakan ilmu untuk mengkaji berbagai norma yang berlaku dalam masyarakat, dan (4) etika adalah pedoman nilai yang universal atau umum bagi suatu masyarakat. Iklim kerjayang baik maka karyawan diharapkan peduli terhadap orang lain serta memiliki ketulusan terhadap kesejahteraan orang lain, baik itu di dalam atau di luar perusahaan (Gencoglu, 2017). Oleh karena itu, IklimKerjayangbaik akan mendukung karyawan untuk mencapai kepusan kerja yang tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gencoglu (2017); Buyukbese (2017); Desphande (1966); Olayiwola (2016); dan Dinc (2018) menunjukkan bahwa Iklim kerjaberpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Pengaruh Iklim Kerja terhadap Kinerja Karyawan (skripsi, tesis, dan disertasi)

 Kinerja menunjukkan pencapaian target kerja yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Pencapaian kinerja tersebut dipengaruhi oleh kecakapan dan motivasi. Kinerja yang optimum akan tercapai jika organisasi dapat memilih karyawan yang memiliki motivasi dan kecakapan yang sesuai dengan pekerjaannya serta memiliki kondisi yang memungkinkan mereka agar dapat bekerja secara maksimal. Melalui iklim kerjayang baik maka motivasi karyawanakan meningkat, dan selanjutnya akan meningkatkan kinerja karyawan.Penelitian yang dilakukan oleh Hassani et al (2016) dan Briggs et al (2012) menunjukkan bahwa iklim kerjamemiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, artinya, semakin tinggi iklim kerjamaka kinerja karyawan juga akan semakin tinggi.

Kinerja Karyawan (skripsi, tesis, dan disertasi)

 Kinerja adalah semua tindakan atau perilaku yang dikendalikan oleh individu dan memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi (Rotundo dan Saxclett, 2002). Ada tiga komponen besar kinerja yaitu: kinerja tugas (task performance), kinerja keanggotaan (citizenship peerformance) dan kinerja kontra produktif (cuonter productive performance). a.Kinerja tugas diartikan sebagai penyelesaian tugas-tugas dan tanggung jawab yang berhubungan dengan tugas yang diberikan, meliputi perilaku yang menghasilkan barang dan jasa atau pelayanan. Tugas-tugas tersebut adalah tugas-tugas yang diakui secara formal dan berbeda antara satu orgainisasi dengan organisasi yang lain. b.Kinerja keanggotaan adalah perilaku keterlibatan di dalam kehidupan politik organisasi dan mempromosikan citra organisasi yang positif dan menyenangkan. Kinerja keanggotaan memberikan sumbangan bagi tercapainya tujuan-tujuan organisasi dalam bentuk mengusahakan lingkungan sosial dan lingkungan psikologis yang menyenangkan. c.Kinerja kontraproduktif adalah perilaku sukarela yang merugikan kesejahteraan organisasi serta merugikan keanggotaannya sendiri di dalam organisasi.Kinerja menunjukkan pencapaian target kerja yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu (Rotundo dan Saxclett,2002). Kinerja tersebut dipengaruhi oleh kecakapan dan motivasi. Kinerja optimum tercapai jika organisasi dapat memilih karyawan yang memiliki motivasi dan kecakapan

 yang sesuai dengan pekerjaannya serta memiliki kondisi yang memungkinkan mereka agar dapat bekerja secara maksimal. Organisasi perlu memahami bahwa motivasi dan kecakapan karyawan diperlukan bagi keefektifan organisasi melalui tiga buah tipe dasar perilaku, yakni:a.Semua karyawan harus dibujuk untuk masuk dan tetap tinggal di dalam organisasi.b.Semua karyawan harus dipercaya dalam melaksanakan perannya, danc.Semua karyawan hendaknya diberi kesempatan secara spontan dan inovatif di luar deskripsi kerjanya yang formal agar bisa memberikan sumbangan bagi tercapainya tutjuan-tujuan organisasi.Secara umum kinerja merupakan kegiatan yang menghasilkan suatu akibat, pelaksanaan suatu tindakan atau serangkaian tindakan penyelesaian suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Kinerja menunjukkan carapenyelesaian tugas pekerjaan yang diberikan oleh organisasi baik dengan melakukan tugas utamanya maupun dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi

Iklim Kerja (skripsi, tesis, dan disertasi)

 Iklim kerjamerupakan bagian dari iklim etika. Banyak ahli yang telah mengemukakan definisi etika. Dalam pandangan Hassani et al (2016)etika adalah ketaatan yang berkaitan dengan baik dan buruk, benar dan salah, atau sesuatu yang berhubungan dengan tanggung jawab moral dan kewajiban. Jaramillo(2006) menawarkan 4 arti etika yang saling berkaitan, yakni; (1) Etika merupakan perspektif manusia atau sekelompok manusia terhadap baik dan buruk, (2) Etika yaitu ilmu dalam mempertimbangkan perbuatan insan sehingga dapat dimaknai antara baik atau buruknya, (3)Etika merupakan ilmu untuk mengkaji berbagai norma yang berlaku dalam masyarakat, dan (4) Etika adalah pedoman nilai yang universal atau umum bagi suatu masyarakat. Menurut Schwepker (2017) etika adalah kerangka kerja untuk perilaku manusia yang berhubungan dengan prinsip-prinsip moral dan berusaha membedakan benar dan salah. Etika dapat didefinisikan sebagai penyelidikan ke dalam sifat dan dasar moralitas, di mana moralitas didefinisikan dalam konteks penilaian moral, standar, dan aturan perilaku (Schwepker, 2017). Kehadiran kode etik menyediakan seperangkat aturan atau prinsip yang harus diikuti, dan ketidakpatuhan dapat mengakibatkan, di antara tindakan lain, pengusiran dari asosiasi (Hussain dan Attiq, 2017). Sejalan dengan konsep etika, etika bisnis digambarkan sebagai seperangkat aturan yang mengatur bagaimana bisnis dan karyawan mereka harus berperilaku (Jaramillo, 2006). Untuk itu, persepsi etika bisnis dalam perusahaan dan implementasi yang dimaksudkan untuk persepsi ini menghasilkan iklim etika

Ciri-ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi (skripsi, tesis, dan disertasi)

Karakater merupakan perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang mempunyai kecenderungan kearah positif maupun negatif. Menurut pandangan Suharjana dalam (Darmiyati Zuchdi, 2011:28) yang dimaksud karakter adalah sebuah cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menjadi ciri khas seseorang yang menjadi kebiasaan yang ditampilkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedang Suyata dalam (Darmiyati Zuchdi, 2011:15) menyatakan bahwa karakter diartikan sebagai tersusun atas ciri-ciri yang akan memandu seseorang melakukan hal-hal yang benar atau tidak mengerjakan hal-hal yang tidak benar. Sedang orang yang memiliki karakter baik menurut Effendie Tanumiharja dalam (Darmiyati Zuchdi, 2011:507) adalah orang yang mampu mengendalikan diri, memiliki antusiasme, fleksibel, rasa humor, memiliki integritas tinggi, selalu merasa bersyukur, berhati tabah, bekerja keras, memiliki cinta kasih tanpa diskriminasi, rendah hati, bijaksana, dan adil.Menurut Lukman, dkk (1995), karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, tabiat, watak, ahlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Tabiat adalah kebiasaankebiasaan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari seseorang ataupun kelompok.Hornby (1974) mengatakan bahwa Character is moral qualities that make one person different from others. Dengan demikian karakter adalah kualitas moral seseorang atau kelompok yang membedakannya dengan orang atau kelompok lain. Moral atau budi pekerti adalah tindakan atau perilaku yang dikaitkan dengan norma dan aturan yang berlaku pada masyarakat. Lukman (1995) mengatakan bahwa moral adalah baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban.Dalam masyarakat berlaku kewajiban untuk mengikuti adat istiadat, etika yang berlaku dimasyarakat. Dengan demikian karakter adalah pemikiran secara kritis untuk memilih dan melakukan hal yang baik dalam masyarakat sesuai dengan norma, hukum, dan nilai-nilai yang sesuai pada masyarakat. Pemikiran kritis menurutSprod (2001) adalah berpikir dengan, (1) menggunakan pertimbangan untuk memutuskan, (2) bersandar pada kriteria, (3) mengadakan koreksi diri, dan (4) peka terhadap konteks.Karakter yang dipandang sebagai pola berpikir, bersikap, dan bertindak bagi pemiliknya dapat dilihat dan dikenali berdasarkan atribut-atributnya. Atribut tersebut merupakan indikator yang dapat lebih dirinci sehingga dapat diukur.Susan Brown dalam McElmeel (2002) menyatakan bahwa karakter menyangkut atribut: keriangan (cheerfulness), kewarganegaraan(cintizenship), kebersihan (cleanliness), kasih sayang (compassion),kerjasama (cooperation), keberanian (courage), kesopanan(courtesy), kreativitas (creativity), ketergantungan (dependability), ketekunan (diligence), keadilan (fairness), kemurahan hati (generosity), menolong (helpfulness), sukacita (joyfulness), kebaikan (kindness), kesetiaan (loyalty), kesabaran (patience), ketekunan (perseverance), ketepatan waktu (punctuality), rasa hormat (respect), penghargaan terhadap lingkungan hidup(respect for the environment), tanggung jawab (responsibility), kebanggaan sekolah (school pride), kendali diri (self control), sportivitas (sportsmanship), toleransi (tolerance), kejujuran (honesty).Mc Elmeel (2002) mengatakan bahwa karakter menyangkut atribut, “caring, confidence, courage, curiosity, flexibility, friendship, goal setting, humility, humor, initiative, integrity, patience, perseverance, positive attitude, problem solving, self discipline, team work”. Seorang yangberkarakter haruslah bersahabat, memiliki rasa humor, memiliki sikap positip, memiliki kemampuan memecahkan masalah, percaya diri, dan berorientasi pada pengaturan tujuan

Ruang Lingkup Psikologi (skripsi, tesis, dan disertasi)

 KomunikasiTelah banyak dibuat definisi komunikasi. Hovland, Janis, dan Kelly, mendefinisikan komunikasi sebagai “the process by whicth an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience)”(1953:12). Dance (1967) mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha “menimbulkan respons melalui lambanglabang verbal”, ketika lambang-lambang verbal bertindak sebagai stimuli. Raymond S. Ross (1974: b7) mendefinisikan komunikasi sebagai “a transactional process involving cognitive sorting, selecting, and sharing of symbol in such a way as to help another elicit from his own experiences a meaning or responses similar to that intended by the source.”(proses transaksional yang meliputi pemisahan,dan pemilihan bersama lambang secara kongnitif begitu, sehingga

 membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respon yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber).Dari pengertian di atas menunjukkan rentangan makna komunikasi sebagaimana digunakan dalam dunia psikologi. Bila diperhatikan, dalam psikologi, komunikasi mempunyai makna yang luas, meliputi segala penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat, sistem atau organisme. Kata komunikasi sendiri dipergunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai pengaruh, atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi.Jadi psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-alat indra ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses saling pengaruh di antara berbagai sistem dalam diri organisme dan di antara organism. Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikasi psikologi memberikan karakteristik manusia konunikan serta faktor-faktor internal maupun ekternal yang mempengaruhi komunikasi.Psikologi juga tertarik antra individu: bagaimana pesan dari seseorang individu menjadi stimulus yang menimbulkan respons pada individu yang lain. Psikologi bahkan meneliti lambang-lambang yang disampaikan. Psikologi meneliti proses mengungkapkan pikiran menjadi lambang, bentuk-bentuk lambang, dan pengaruh lambang terhadap prilaku manusia. Penelitian ini melahirkan ilmu blasteran antara psikologi dan linguistik, psikolinguistik. Pada saat pesan sampai pada diri komunikator, psikologi melihat kedalam proses penerimaan pesan, menganalisa faktor-faktor personaldan situasional yang mempengaruhinadan menjelaskan berbagai corak komunikanketika sendiri atau didalam kelompok.Komunikasi boleh ditunjukan untuk memberikan informasi, menghibur atau mempengaruhi. Yang ketiga, lazim disebut komunikasi persuasif, amat erat kaitanya dengan psikologi. Persuasif sendiri dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan prilaku orang lain melalui pendekatan psikologis. Ketika komunikasi dikenal sebagai proses mempengaruhi orang lain, disiplin-disiplin yang menambah perhatian yang sama bersarnya seperti psikologi. Para ilmuan dengan berbagai latar belakang ilmunya, dilukiskan George A. Miller sebagai “participating in and contributing to one of the graet intellectual adventure of the twentieth century”(ikut serta dalam dan bersama-sama memberikan sumbangan pada salah satu petualangan intelektual Bersama pada abad ke dua puluh). Komunikasi, begitu ujar George A. Miller selanjutnya, telah menjadi “one of the principal preoccupation of our time”(salah satu kesibukan utama pada jaman ini)

Definisi Psikologi Komunikasi (skripsi, tesis, dan disertasi)

 Dilihat dari sejarah perkembangannya, komunikasi memang dibesarkan oleh para peneliti psikologi. Tiga di antaranya empat orang Bapak Ilmu Komunikasi yang disebut Wilbur Schramm (1980: 73-82) adalah sarjana-sarjana psikologi. Kurt Lewinadalah ahli psikologi dinamika kelompok. Ia memperoleh gelar doktornya dalam asuhan Koffka, Kohler, dan Wet theimer, tokoh-tokoh psikologi Gestalt. Paul Lazarsfeld, pendiri ilmu komunikasi lainnya, adalah psikolog yang banyak dipengaruhi Sigmund Freud, bapak psikoanalisis. Carl I. Hovland, yang defisini komunikasinya banyak dihafal mahasiswa komunikasi di Indonesia, adalah seorang yang dididik dalam psikologi, dan selama hidupnya memilih karir psikologi.Psikologi dan komunikasi merupakan bidang yang saling berkaitan satu samalain, terlebih sama-sama melibatkan manusia. Psikologi juga meneliti kesadaran dan juga pengalaman manusia. Psikologi mengarahkan pengertiannya kepada perilakumanusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilakumanusia itu.Psikologi juga tertarik pada komunikasi diantara individu, bagaimana pesan dari seorang individu menjadi stimulus yang menimbulkan respon pada individu yang lain. Psikologi bahkan meneliti lambang-lambang yang

 disampaikan, bentuk-bentuk lambang, dan pengaruh lambang terhadap prilaku manusia.Psikologi komunikasi melihat bagaimana respon yang terjadi pada manusia lalu juga dapat meramalkan respon yang akan datang. Kita harus mengetahui sejarah respon sebelum meramalkan respon individu masa ini. Dari sini lah timbul perhatian pada gudang memori (memory storage)dan set (penghubung masa lalu dan masa sekarang) salah satu unsursejarah respon ialah peneguhan. Peneguhan adalah respon lingkungan (atau orang lain pada respon organism yang asli). Bergera dan Lambret menyebutnya Feedback(umpan balik). Fitsher tetap menyebut peneguhan saja. (Fisher, 1978: 136-142).Pada saat pesan disampaikan dari komunikator, psikologi melihat kedalam proses penerimaan pesan, menganalisa faktor-faktor personal dan stimulasi yang mempengaruhinya, dan menjelaskan berbagai corak ketika sendiri atau dalam kelompok.Dilihat dari sejarah perkembangannya, komunikasi memang dibesarkan oleh para peneliti psikologi. Tiga di antaranya empat orang Bapak Ilmu Komunikasi yang disebut Wilbur Schramm (1980: 73-82) adalah sarjana-sarjana psikologi. Kurt Lewinadalah ahli psikologi dinamika kelompok. Ia memperoleh gelar doktornya dalam asuhan Koffka, Kohler, dan Wet theimer, tokoh-tokoh psikologi Gestalt. Paul Lazarsfeld, pendiri ilmu komunikasi lainnya, adalah psikolog yang banyak dipengaruhi Sigmund Freud, bapak psikoanalisis. Carl I. Hovland, yang defisini komunikasinya banyak dihafal mahasiswa komunikasi di Indonesia, adalah seorang yang dididik dalam psikologi, dan selama hidupnya memilih karir psikologi.Psikologi dan komunikasi merupakan bidang yang saling berkaitan satu samalain, terlebih sama-sama melibatkan manusia. Psikologi juga meneliti kesadaran dan juga pengalaman manusia. Psikologi mengarahkan pengertiannya kepada perilakumanusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilakumanusia itu.Psikologi juga tertarik pada komunikasi diantara individu, bagaimana pesan dari seorang individu menjadi stimulus yang menimbulkan respon pada individu yang lain. Psikologi bahkan meneliti lambang-lambang yang
 disampaikan, bentuk-bentuk lambang, dan pengaruh lambang terhadap prilaku manusia.Psikologi komunikasi melihat bagaimana respon yang terjadi pada manusia lalu juga dapat meramalkan respon yang akan datang. Kita harus mengetahui sejarah respon sebelum meramalkan respon individu masa ini. Dari sini lah timbul perhatian pada gudang memori (memory storage)dan set (penghubung masa lalu dan masa sekarang) salah satu unsursejarah respon ialah peneguhan. Peneguhan adalah respon lingkungan (atau orang lain pada respon organism yang asli). Bergera dan Lambret menyebutnya Feedback(umpan balik). Fitsher tetap menyebut peneguhan saja. (Fisher, 1978: 136-142).Pada saat pesan disampaikan dari komunikator, psikologi melihat kedalam proses penerimaan pesan, menganalisa faktor-faktor personal dan stimulasi yang mempengaruhinya, dan menjelaskan berbagai corak ketika sendiri atau dalam kelompok.