Sunday, February 18, 2024

Aspek Work-Life Balance

 


Menurut Hudson (2005), terdapat tiga aspek work-life balance
yaitu sebagai berikut:

  1. Time balance (Keseimbangan waktu)
    Keseimbangan waktu mengacu pada kesetaraan antara waktu yang
    diberikan seseorang untuk karirnya dengan waktu yang diberikan untuk
    keluarga atau aspek kehidupan selain karir. Waktu yang dibutuhkan dalam
    melaksanakan tugas dalam organisasi dan perannya dalam kehidupan
    individu tersebut, misalnya seorang karyawan di samping bekerja juga
    membutuhkan waktu untuk rekreasi, berkumpul bersama teman juga
    menyediakan waktu untuk keluarga.
  2. Involvement balance (Keseimbangan keterlibatan)
    Keseimbangan keterlibatan psikologis individu dalam memenuhi tuntutan
    peran dalam pekerjaan dan keluarga. Keseimbangan yang melibatkan
    individu dalam diri individu seperti tingkat stres dan keterlibatan individu
    dalam bekerja dan dalam kehidupan pribadinya.
  3. Statisfaction balance (Keseimbangan kepuasan)
    Tingkat kepuasan dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Kepuasan
    yang dirasakan, individu memiliki kenyamanan dalam keterlibatan di
    dalam pekerjaannya maupun dalam kehidupan diri individu tersebut.
    Sedangkan menurut Fisher (2009), aspek-aspek work-life balance
    adalah sebagai berikut:
    a. Waktu.Perbandingan antara waktu yang dihabiskan untuk bekerja dan
    waktu yang digunakan untuk aktivitas lain.
    b. Perilaku. Perbandingan antara perilaku individu dalam bekerja dan
    dalam aspek kehidupan yang lain.
    c. Ketegangan. Ketegangan yang dialami baik dalam pekerjaan maupun
    aspek kehidupan yang lain dapat menimbulkan konflik peran dalam
    diri individu.
    d. Energi. Perbandingan antara energi yang digunakan individu untuk
    menyelesaikan pekerjaannya dan energi yang digunakan dalam aspek
    kehidupan selain karir.

No comments:

Post a Comment