Sunday, February 18, 2024

Work-life balance

 


Work-life balance atau keseimbangan kehidupan kerja merupakan salah
satu faktor penting dalam terciptanya kualitas hidup yang seimbang antara
kehidupan kerja dan kehidupan keluarga atau pribadinya. Work-life balance sangat
penting bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Work-life balance merupakan
konsep luas yang berkaitan dengan penetapan prioritas secara tepat antara pekerjaan
(karier serta ambisi) pada satu sisi dan juga kehidupan (kebahagiaan, keluarga,
waktu luang, dan pengembangan spiritual) pada sisi lainnya (Singh & Khanna,
2013). Work-life balance merupakan suatu kondisi dimana seseorang telah masuk
pada masa dewasa dan harus menempatkan kondisi dimana pilihan-pilihan yang
sangat berat serta akan berakibat pada di masa mendatang, hal ini meliputi dilema
di dalam kehidupan berkeluarga hingga dilema ketika sedang bekerja. Di dalam
penerapannya seseorang perlu menempatkan posisi, situasi, dan kondisi baik ketika
berada di dalam keluarga maupun di pekerjaannya. Work-life balance meliputi
kemampuan individu di dalam mengelola beban dan tanggung jawab hidup secara
bersamaan, seseorang karyawan dikatakan dapat menyeimbangkan kehidupan
kerjanya ketika berhasil dalam melakukan dan menjalani kehidupan berkeluarga
maupun kehidupan di dalam pekerjaannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi work-life balance seorang karyawan
menurut Pouluse & Sudarsan (2014) yaitu:
1) Jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan hal yang sering sekali dipertimbangkan dalam
perusahaan untuk menentukan pembagian tugas di lingkungan keluarga
secara tradisional. Hal ini yang membuat jenis kelamin menjadi faktor yang
rentan mengalami konflik peran ketika terjun di dalam dunia pekerjaan.
2) Perencanaan kerja
Perencanaan jam kerja yang baik dan kebijakan-kebijakan kerja juga
membantu karyawan untuk dapat menyeimbangkan perannya baik dalam
dunia kerja dan dunia di luar pekerjaannya.
3) Dukungan organisasi
Dukungan dari atasan atau rekan kerja memberikan pengaruh bagi seorang
karyawan untuk dapat menyeimbangkan kehidupan kerjanya. Semakin tinggi
dukungan yang diberikan dan didapat di tempat kerja semakin tinggi pula
work-life balance.
4) Dukungan keluarga
Mendapatkan dukungan dari keluarga memberikan dampak energi positif
untuk bekerja dengan baik sehingga semakin tinggi juga work-life balance.
5) Stres kerja
Suasana kerja yang tidak nyaman di dalam tempat kerja membuat karyawan
cenderung tertekan dan mempengaruhi kehidupan baik pada pekerjaan
maupun di luar pekerjaan.

No comments:

Post a Comment