Friday, February 2, 2024

Rasio Keuangan

 


Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan analisis memerlukan
beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks yang
menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Rasio menggambarkan
suatu hubugan atau pertimbangan antara satu jumlah tertentu dengan jumlah yang lainnya,
dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan dijelaskan atau memberi
gambaran kepada penganalisis tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu
perusahaan. Mengadakan analisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan
adalah merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi
suatu perusahaan.
Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki
tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil dari rasio yang diukur
diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Rasio keuangan
memiliki keunggulan dibandingkan teknik analisis lainnya, yaitu sebagai berikut :
a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
b. Rasio merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan
keuangan yang sangat rinci dan rumit.
c. Analisis rasio mengetahui posisi keuangan di tengah industri lain.
d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan
model prediksi.
e. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat
perkembangan perusahaan secara periodik.
f. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan
datang
Menurut Hanafi dan Halim (2012:76), ada lima jenis rasio keuangan yang sering
digunakan yaitu antara lain :

  1. Rasio Likuiditas
  2. Rasio Utang/Leverage/Solvabilitas
  3. Rasio Aktiva
  4. Rasio Profitabilitas
  5. Rasio Nilai Pasar

No comments:

Post a Comment