Monday, October 30, 2023

Teori Motivasi

 


Salah satu teori kebutuhan yang berhubungan dengan motivasi kerja
pegawai adalah teori yang dikembangkan oleh Maslow. Abraham
Maslow dalam Ariyanto (2020) mengemukakan teori motivasi yang
dinamakan Maslow’s Need Hierarchy Theory atau Teori Hierarki
Kebutuhan dari Maslow. Dalam teori Maslow kebutuhan dasar seorang
pegawai adalah kebutuhan fisiologis. Terpenuhinya kebutuhan
fisiologis sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya. Satu hal
mendasar dalam pemberian motivasi kepada pegawai adalah pemberian
imbalan berupa uang. Sebaik mungkin pengkondisian suasana kerja,
faktor pendapatan Needs or Exspectation Goals Behavior Feedback
memegang peranan paling mendasar dalam memotivasi pegawai. Uang
menyangkut kebutuhan mendasar setiap orang. Menurut Maslow,
kebutuhan yang diinginkan seorang pegawai itu berjenjang. Artinya,
jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, maka kebutuhan tingkat
kedua akan muncul yang menjadi utama. Selanjutnya jika kebutuhan
tingkat kedua telah terpenuhi, maka muncul kebutuhan tingkat ketiga
dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan kelima.
Waruwu (2017) bahwa seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor motivasional dan faktor
hygiene. Faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong
berprestasi yang sifatnya intrinsik sedangkan faktor hygiene adalah
faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik

Indikator Knowledge Sharing

 Azizi (2020) dimensi yang dapat mengukur Knowledge Sharing adalah: 1. Knowledge donating, Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mengkomunikasikan model intelektual yang mereka miliki dalam rangka mentransfer modal intelektual tersebut kepada individu lainnya.   2. Knowledge collecting, Merupakan sebuah aktivitas seseorang dengan individu lain untuk memperoleh model intelektual yang dimiliki oleh seseorang

Faktor Yang Mempengaruhi Knowledge Sharing

  Meylasari (2017) faktor yang dapat mempengaruhi Knowledge Sharing yaitu : 1. Sikap Karyawan, Sikap adalah perwujudan pikiran evaluasi tentang sebuah obyek, manusia atau peristiwa, baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan. 2. Motivasi Berbagi, Motivasi merupakan kebutuhan sebagai kekuatan pendorong perilaku manusia. Manusia selalu memiliki kebutuhan yang menjadi keinginan dan kebutuhan yang harus terpenuhi. Untuk dapat mewujudkan kebutuhan yang harus terpenuhi, tentunya setiap individu harus mempunyai motivasi agar mencapai kebutuhan tersebut. 3. Komunikasi, komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk hidup atau lebih. Setiap hari semua makhluk melakukan komunikasi, sehingga komunikasi merupakan dasar penting bagi manusia untuk saling berinteraksi. 4. Teknologi, Teknologi seperti perangkat lunak dan perangkat keras yang merupakan salah satu faktor penting dalam manajemen pengetahuan karena digunakan untuk kegiatan

Pengertian Knowledge Sharing

 


Azizi (2020) knowledge sharing merupakan budaya interaksi sosial,
yang melibatkan pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan karyawan kepada seluruh organisasi. Kunci sukses dari
manajemen pengetahuan adalah knowledge sharing.
Laili (2019) Knowledge sharing dianggap sebagai proses
interaksi sosial antar individu, proses yang tidak dapat dilakukan
hanya oleh satu individu. Knowledge sharing merupakan proses saat
para individu saling menukarkan pengetahuan, baik pengetahuan
tacit maupun pengetahuan eksplisit, untuk menghasilkan pengetahuan
baru.
Maulana (2018) Knowledge sharing sebagai proses dimana para
individu secara mutual mempertukarkan pengetahuan mereka (baik
pengetahuan tacit dan explicit), yang pada akhirnya secara terpadu
dapat menciptakan pengetahuan baru. Knowledge sharing merupakan
suatu proses saling berbagi pengetahuan baik antar individu maupun
organisasi, untuk menciptakan tujuan bersama bagi organisasi yang
ingin menggunakan aset pengetahuan mereka untuk mencapai
keunggulan kompetitif.
Dwihastuti (2021) knowledge sharing adalah sebuah proses untuk dapat
membagikan, menyebarkan, dan saling bertukar informasi dan juga
pengetahuan antar individu dengan individu lain, individu ke
komunitas, dan antar komunitas ke komunitas lainnya untuk dapat
mengimplementasikan sesuatu yang lebih baik dan menciptakan
pengetahuan baru. Hal ini dilakukan dengan interaksi sosial dan proses
komunikasi antara yang memberi pengetahuan dan yang menerima
pengetahuan.

Manfaat Manajemen strategi

 Manajemen Strategi adalah suatu cara dalam mengatur seluruh sumber daya

yang dimiliki perusahaan baik itu sumber daya manusia ataupun sumber daya yang
lain untuk bisa melaksanakan semua aktivitas-aktivitas perusahaan yang pada
akhirnya mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Manajemen strategik
memungkinkan sebuah perusahaan untuk lebih proaktif daripada reaktif dalam
upayanya membentuk masa depan perusahaan itu sendiri, hal tersebut
memungkinkan suatu perusahaan untuk memulai dan mempengaruhi kegiatan
sehingga bisa mengendalikan tujuannya perusahaan itu sendiri.
Melihat dari definisi manajemen strategik serta pembahasan sebelumnya,
manajemen strategik memiliki beberapa manfaat, di ataranya adalah :
  1. Manajemen Strategik setidaknya bisa mencegah terjadinya berbagai
    masalah
  2. Manajemen Strategik bisa membuat kondisi atas penolakan terhadap suatu
    perubahan dapat berkurang
  3. Manajemen Strategik membuat perusahaan akan bisa melaksanakan seluruh
    aktivitas operasionalnya secara lebih efisien serta efektif
  4. Keterlibatan tenaga kerja atau karyawan perusahaan terhadap perumusuan
    strategi bisa memperbaiki pengertian karyawan atas penghargaan sebuah
    produktivitas dalam tiap perencanaan strategi sehingga ujungnya bisa
    meningkatkan motivasi kerja dan rasa kebersamaan antar-karyawan
  5. Seluruh keputusan yang dijalankan oleh para manajer didalam perusahaan
    cenderung lebih tepat, hal ini dikarenakan seluruhnya didasarkan pada
    perencanaan yang sudah matang dan sudah memperhitungkan seluruh aspek
    yang terkait
  6. Manajemen Strategik akan membuat pihak manajemen perusahaan akan
    menjadi bertambah peka terhadap ancaman yang bisa datang dari luar
    lingkungan perusahaan
  7. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditunjukkan bahwa perusahaan yang
    mempergunakan konsep manajemen strategi lebih profitable dari pada
    perusahaan yang tidak menerapkan manajemen strategik
  8. Kegiatan kegiatan yang saling tumpang tindih akan berkurang
  9. Manajemen Strategik dapat membantu perusahaan bisa dengan mudah
    beradaptasi pada perubahan perubahan yang terjadi, dan keengganan dari
    karyawan lama untuk berubah bisa dikurangi
  10. Manajemen Strategik dapat mengidentifikasi keungulan komparatif
    perusahaan didalam lingkungan yang makin beresiko
  11. Manajemen Strategik memberikan arah perusahaan jangka panjang yang
    jelas yang nanti akan dituju
  12. Bisa membantu perusahaan dalam menyusun strategi perusahaan yang lebih
    baik dengan mempergunakan pendekatan yang jauh lebih sistematis,
    rasional, logis, rasional pada pilihan strategis,
  13. Manajemen Strategi adalah sebuah proses dan bukanlah keputusan ataupun
    dokumen
  14. Tujuan utama dari sebuah proses adalah untuk mencapai pengertian serta
    komitmen dari semua pihak manajer dan karyawan
  15. Suatu proses menyediakan pemberdayaan individual.
  16. Pemberdayaan merupakan kegiatan dalam memperkuat pengertian dari
    karyawan tentang efektivitas dengan cara mendorong serta menghargai
    mereka para karyawan untuk bisa berpartisipasi didalam pengambilan suatu
    keputusan dan latihan yang inisiatif serta imajinasi.
  17. Mendatangkan laba
  18. Meningkatkan kesadaran terhadap ancaman eksternal
  19. Manajemen Strategi bisa memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
    strategi dari saing
    Manajemen Strategi dapat meningkatkan produktivitas para karyawan
  20. Manajemen Strategi bisa membuat berkurangnya penolakan terhadap suatu
    perubahan dalam perusahaan
  21. Manajemen Strategi bisa memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang
    hubungan prestasi dan penghargaan

Implementasi Strategi

 


Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan
strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program,
anggaran, dan prosedur. Proses tersebut mungkin meliputi perubahan budaya
secaara menyelurh, struktur dan atau sistem manajemen dari organisasi secara
keseluruhan. Kecuali ketika diperlukan perubahan secara drastis pada
perusahaan, manajer level menengah dan bawah akan mengimplementasi
strateginya secara khusus dengan pertimbangan dari manajemen puncak.
Kadang-kadang dirujuk sebagai perencanaan operasional, implementasi strategi
sering melibatkan keputusan sehari-hari dalam alokasi sumber daya (Hunger
and Wheelen, 2012)
a. Program
Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah- langkah
yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai (Hunger and
Wheelen, 2012:17). Program dibuat sebagai tindakan orientasi strategi.
a). Anggaran
Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam benuk satuan uang, setiap
program akan dinyatakan secara rincai dalam biaya, yang dapat digunakan oleh
manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan (Hunger and Wheelen,
2003). Jadi dalam anggaran digunakan perencanaan dan kontrol anggaran, agar
biaya yang dibutuhkan dalam setiap program dapat diketahui.
b.Prosedur
Prosedur, terkadang dikatakan Standard Operating Procedures (SOP).
Prosedur adalah sistem langkah-langkah atau teknik- teknik yang berurutan
yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan
diselesaikan (Hunger andWheelen, 2012).
c. Evaluasi dan Pengendalian
Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melaluinya aktivitas- aktivitas
perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerjasesungguhnya dibandingkan
dengan kinerja yang diinginkan (Hunger and Wheelen, 2003:19). Evaluasi dan
pengendalian dapat menunjukan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam
implementasi strategi sebelumnya dan mendorong proses baru.
Hunger dan Wheelen (2012) menyebutkan bahwa dalam proses
manajemen strategis meliputi empat elemen dasar yaitu: (1) pengamatan
lingkungan, (2) perumusan strategi, (3) implementasi strategi, dan (4) evaluasi
dan pengendalian.
apat dilihat bahwa dalam tahapan manajemen strategik
saling memiliki interaksi dan timbal balik dari tahap pertama hingga akhir.
Manajemen strategik ini dapat dilihat sebagai suatu proses yang meliputi
sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan beruntun (Kuncoro, 2006). Proses
manajemen strategik bersifat dinamis dan merupakan sekumpulan komitmen,
keputusan, dan aksi yang diperlukan suatu perusahaan atau organisasi untuk
mencapai strategic competiveness dan menghasilkan keuntungan diatas ratarata (Kuncoro, 2006). Dari tahapan proses manajemen strategik tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa manajemen strategik merupakan sekumpulan
keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan implementasi
rencana yang didesain untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Manajemen
strategik melibatkan pengambilan keputusan jangka panjang yang berorientasi
masa depan serta rumit dan membutuhkan cukup banyak sumber daya, maka
partisipasi manajemen puncak sangat penting (Pearce & Robinson, 2008).
Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melaluinya aktivitasaktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerjasesungguhnya
dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan (Hunger and Wheelen, 2003).
Evaluasi dan pengendalian dapat menunjukan secara tep

Formulasi Strategi

 a. Misi

Misi dapat didefinisikan sebagai alasan atau tujuan suatu organisasi
berdiri. Misi merupakan langkah awal dari proses pengembangan strategi
organisasi. Pernyataan misi yang disusun dengan baik mendefinisikan tujuan
mendasar dan unik yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi lain
(Hunger and Wheelen, 2003).
Pengertian yang sama juga dijelaskan oleh Pearch and Robinson (2008)
misi yaitu maksud unik yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi
lain yang sejenis dan mengidentifikasikan lingkup operasinya dalam hal
produk, pasar, serta teknologi.
b. Visi
Visi menggambarkan aspirasi dasar atau mimpi dari sebuah organisasi,
yang biasanya merupakan inisiatif pendiri atau pemimpin organisasi dengan
dukungan dari semua anggota. Pernayataan visi menyajikan maksud strategis
perusahaan yang memfokuskan energi dan sumber daya perusahaan pada
pencapaian masa depan yang diinginkan puncak sangat penting (Pearce &
Robinson, 2008).
Adapun enam kriteria dari sebuah visi yang efektif adalah sebagai
berikut (Luis et al, 2011:43):
  1. Dapat dibayangkan
    Visi harus dapat memberikan gambaran masa depan yang akan dicapai
    oleh organisasi.
  2. Diinginkan
    Sebuah visi harus menjadi keinginan atau mengadopsi kepentingan jangka
    panjang dari anggota, pelanggan, dan pihak- pihak lainnya yang memiliki
    keterkaitan dengan perusahaan.
  3. Dapat dicapai
    Visi mengandung sasaran-sasaran jangka panjang yang realitas dan dapat
    tercapai.
  4. Fokus
    Visi harus jelas dalam memberikan panduan dalam proses pengambilan
    keputusan
  5. Fleksibel
    Visi memberikan keleluasaan bagi perusahaan dalam menetapkan inisiatif
    atau tanggapan terhadap perubahan lingkungan bisnis.
  6. Dapat dikomunikasikan
    Sebuah visi harus mudah untuk dikomunikasikan dan dapat dengan
    mudah dijelaskan dalam waktu kurang dari lima menit. Dalam
    pembentukan visi dan misi organisasi, nilai budaya merupakan sesuatu
    pernyataan yang tidak terpisahkan. Nilai budaya organisasi merupakan
    keyakinan atau kepercayaan mendasar dari apa yang boleh atau tidak
    boleh dilakukan dalam mengeksekusi strategi dan merealisasikan misi dan
    visi organisasi.
    c. Tujuan
    Pernyataan tujuan merupakan uraian dan visi yang menjadi sasaran
    jangka menengah yang konkret dan terukur. Tujuan adalah hasil akhir aktivitas
    perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan
    diselesaikan, dan sebaliknya diukur jika memungkinkan. Pencapaian tujan
    organisasi merupakan hasil dari penyelesaian misi (Hunger and wheelen,
    2012:15)
    d. Strategi
    Strategi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berbeda atau
    lebih baik dari kompetitor (atau masa lalu) untuk memberi nilai tambah kepada
    pelanggan sehingga mampu mencapai sasaran jangka menengah atau jangka
    panjang organisasi (Uis et al, 2011:61). Menurut Chandler (1962) yang dikutip
    dalam Kuncoro (2006:1) strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka
    panjang organisasi, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang
    dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
    Pengertian lain dari strategi adalah rencana berskala besar, dengan
    orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk
    mencapai tujuan perusahaan (Pearce & Robinson, 2008). Jadi berdasarkan
    pengertian-pengertian mengenai strategi yang telah dijabarkan strategi
    merupakan rencana atau penentuan tujuan yang dilakukan organisasi dalam
    jangka menengah dan jangka panjang.
    e. Kebijakan
    Kebijakan merupakan suatu pengarahan untuk melakukan pengambilan
    keputusan dalam tahap formulasi strategi dengan implementassinya.
    Perusahaan menggunakan kebijakan untuk membuat karyawan dan seluruh
    pihak perusahaan membuat keputusan dan melakukan aksi yang mendukung
    misi, tujuan, dan strategi perusahaan (Wheelen and Hunger, 2012)