Saturday, December 30, 2023

Jenis-jenis Saham

 


Menurut Darmaji dan Fakhrudin (2012:6) jenis-jenis saham dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu:
1) “Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka
saham terdiri atas:
a) Saham Biasa (Common Stock), yaitu saham yang menempatkan
pemiliknya paling junior terhadap pembagian deviden, dan ha katas
harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi
b) Saham preferen (Preferen Stock), yaitu saham yang memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga
bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.
2) Ditinjau dari cara peralihannya, saham dibedakan atas:
a) Saham atas unjuk (Bearer Stock), artinya pada saham tersebut tidak
tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu
investor ke investor lain.
b) Saham atas nama (Registered Stock), merupakan saham yang ditulis
nama jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus
melalui prosedur tertentu.
3) Ditinjau dari kinerja perdagangan, maka saham dapat dikategorikan
atas:
a) Saham unggulan (Blue Chip Stock), yaitu saham biasa dari suatu
perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri 
sejenis, memiliki pendapatan stabil dan konsisten dalam membayar
deviden.
b) Saham pendapatan (Income Stock),yaitu saham dari suatu emiten
yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari ratarata deviden yang dibayarkan pada saham sebelumnya.
c) Saham pertumbuhan (Grow Stock-Well Kown),yaitu saham-saham
dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi,
sebagai leader di industry sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
d) Saham spekulasi (Speculative Stock),yaitu saham suatu perusahaan
yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun
ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang
tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.
e) Saham siklika (Counter Cyclical Stock),yaitu saham yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis
secara umum.”

No comments:

Post a Comment