Robbins & Judge (2015:125) menjelaskan bahwa karakteristik pekerjaan
adalah suatu pendekatan terhadap pemerkayaan jabatan yang dispesifikasikan 
kedalam 5 dimensi karakteristik inti yaitu keragaman ketrampilan (skill variety),
jati diri dari tugas (task identity), signifikasi tugas (task significance), otonomi
(autonmy) dan umpan balik (feed back).
- Keragaman ketrampilan (skill variety)
 Banyaknya keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
 Semakin banyak ragam keterampilan yang digunakan, semakin kurang
 membosankan suatu pekerjaan. Indikator untuk dimensi ini antara lain:
 a. Keragaman pekerjaan
 b. Keragaman keterampilan
- Jati diri dari tugas (task identity)
 Jati diri tugas yang memungkinkan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan
 seutuhnya. Para karyawan yang secara individu mengerjakan bagian kecil
 pekerjaan tidak dapat mengidentifikasi salah satu produk dengan upaya
 karyawan tersebut. Apabila tugas diperluas untuk menghasilkan sebuah produk
 secara keseluruhan atau bagiannya yang dapat diidentifikasi, maka telah
 terbentuk identitas tugas.
 Indikator untuk dimensi ini adalah:
 a. Kemungkinan penyelesaian tugas
 b. Kesesuaian tugas dengan posisi karyawan
- Signifikasi tugas (task significance)
 Tugas yang penting yang mengacu pada seberapa besar dampak pekerjaan
 tersebut terhadap orang lain, seperti yang dipersepsikan masyarakat. Dampak
 itu boleh jadi atas orang lain dalam organisasi yang bersangkutan atau dampak
 itu atas pihak lain diluar perusahaan. Hal yang penting adalah karyawan
 percaya bahwa telah melakukan sesuatu yang penting dalam organisasi dan
 atau masyarakat. Indikator signifikansi tugas antara lain:
 a. Kepentingan tugas
 b. Dampak tugas bagi perusahaan
 c. Dampak tugas bagi masyarakat
- Otonomi (autonomy)
 Otonomi dalam konteks dimensi karakteristik pekerjaan adalah karakteristik
 pekerjaan yang memberikan kebijakan dan kendali tertentu bagi karyawan atas
 keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan hal ini merupakan hal yang
 mendasar untuk menimbulkan rasa tanggung jawab dalam diri karyawan.
 Indikator otonomi antara lain:
 a. Kebebasan karyawan menjalankan pekerjaanya
 b. Kewenangan karyawan dalam pekerjaannya
 c. Tanggungjawab pekerjaan
- Umpan balik (feed back).
 Umpan balik mengacu pada informasi yang memberitahu karyawan tentang
 seberapa baik prestasi kerja yang telah dicapai selama bekerja. Umpan balik
 timbul dari pekerjaan itu sendiri, atasan atau penyelia, dan karyawan lainnya.
 Lebih lanjut para karyawan perlu mengetahui seberapa baik prestasi yang telah
 dilakukan dalam jangka waktu karyawan sesering mungkin karena karyawan
 mengakui bahwa prestasi itu memang berbeda-beda dan salah satu cara untuk
 dapat mengadakan penyesuaian adalah dengan mengetahui bagaimana prestasi
 karyawan sekarang. Indikator feedback antara lain:
 a. Umpan balik yang timbul dari pekerjaan
 b. Umpan balik yang diberikan rekan kerja
 c. Umpan balik yang diberikan atasan
 
No comments:
Post a Comment