Friday, November 3, 2023

Pengertian Konflik Kerja

 


Konflik merupakan kondisi dimana adanya perbedaan. Perbedaan akan selalu ada
karena setiap karyawan memiliki keinginan, tujuan, dan pengetahuan yang beragam.
Konflik kerja sering kali terjadi diantara para karyawan dalam suatu perusahaan dan
merupakan bagian yang tidak terhindarkan dan dapat terjadi dikarenakan adanya perbedaan
antara dua orang atau lebih dalam kehidupan suatu organisasi misalnya seperti adanya
perbedan tujuan dari pemangku kepentingan yang berbeda, presepsi, pengetahuan dan
perbedaan lainnya. Ketika karyawan dalam suatu organisasi berkolaborasi dalam bekerja,
maka bisa saja muncul konflik atau perselisihan. Akan tetapi dapat diselesaikan dan
diredakan pada tahap yang paling minimum dan tidak mengganggu kelancaran jalannya
perusahaan. Maka dari itu pihak manajemen dari perusahaan sebaiknya perlu
memperhatikan dengan nyata konflik yang terjadi di perusahaan, apakah konflik itu
fungsional (bermanfaat) atau disfungsional (merugikan) untuk perusahaan.
Secara teoretik Robbins (2006) mengemukakan dua tipe konflik, yaitu konflik
fungsional dan konflik disfungsional. Konflik fungsional adalah sebuah konfrontasi di
antara kelompok yang menambah keuntungan kinerja organisasi. Konflik disfungsional
adalah setiap konfrontasi atau interaksi di antara kelompok yang merugikan organisasi atau
menghalangi pencapaian tujuan organisasi.
Konflik merupakan ketidakserasian atas dua atau lebih pendapat atau tindakan yang
dipertimbangkan dalam suatu organisasi. Menurut Pickering (2001), konflik terjadi apabila
dalam satu peristiwa terdapat dua atau lebih pendapat atau tindakan yang saling bersaing
16
atau tidak selaras. Konflik tidak harus berseteru, meski situasi ini dapat menjadi bagian dari
situasi konflik.
Konflik kerja menurut Mangkunegara (2009) merupakan suatu situasi dimana
terjadi adanya pertentangan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompokkelompok dalam organisasi yang timbul karena adanya kegiatan bersama-sama yang
mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai-nilai, dan persepsi yang berbeda.
Menurut Sitompul (2011) Konflik adalah suatu proses yang dimulai ketika individu
atau kelompok merasa ada perbedaan dan oposisi antara dirinya sendiri dan orang lain atau
kelompok tentang kepentingannya dan sumber daya, kepercayaan, nilai-nilai, atau
kebiasaan itu berarti bagi mereka.
Menurut Sunyoto (2012) menjelaskan bahwa, konflik adalah ketidaksetujuan
antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam organiasasi yang
timbul karena mereka harus menggunakan daya yang langka secara bersama-sama atau
menjalankan kegiatan bersama-sama atau karena mereka mempunyai status, tujuan nilainilai dan peresepsi yang berbeda.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa konflik kerja ialah
ketidaksesuaian berkaitan dengan sasaran, tujuan, pemikiran, kepercayaan, atau emosi
didalam individu-individu/kelompok sehingga membuatnya oposisi atau berbeda pendapat.
Konflik kerja biasanya berawal dari suatu kondisi di mana salah satu pihak dibuat tidak
sependapat atau berbeda pandangan dengan pihak lainnya mengenai suatu hal yang dapat
merintangi hubungan antar karyawan

No comments:

Post a Comment