Saturday, December 30, 2023

Theory Signalling

 


Theory Signalling atau teori sinyal yaitu menjelaskan bagaimana para
investor dapat memiliki informasi yang sama mengenai prospek perusahaan. Teori
ini pertama kali dikemukakan oleh Spence pada tahun 1973, yang mengemukakan
bagaimana suatu perusahaan dapat memberikan sinyal kepada pengguna laporan
keuangan. Teori ini berkaitan dengan asimetri informasi yang mana menunjukkan
adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan informasi. Teori signal pertama kali dikembangkan oleh
Ross tahun 1997. Teori ini membangun berdasarkan adanya informasi asimetris
antara informasi yang didapat dari manajemen (well-informed) dan informasi yang
berasal dari pemegang saham (poo informed). Informasi yang dipublikasikan
sebagai pengumuman akan akan memberikan suatu signal untuk investor dalam
pengambilan sebuah keputusan untuk berinvestasi.
Reaksi pasar dapat ditunjukkan dengan terjadinya perubahan volume
perdagangan saham. Pada saat informasi diumumkan dan semua pelaku pasar telah
menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menganalisis dan
menginterpretasikan informasi sebagai signal baik bagi investor, maka terjadi
perubahan volume perdagangan saham. Informasi yang diterima oleh para investor
berupa sinyal yang baik (good news) atau sinyal yang jelek (bad news). Sinyal yang
baik, ketika laba yang dilaporkan perusahaan mengalami peningkatan dan
sebaliknya apabila laba yang dilaporkan perusahaan mengalami penurunan, maka
hal tersebut termasuk sinyal yang jelek bagi investor.

No comments:

Post a Comment