Saturday, February 17, 2024

Tipe Pengawasan

 


Fungsi pengawasan terdapat beberapa jenis atau tipe dalam menjalankan
untuk mencapai tujaan organisasi. berikut beberapa tipe pengawasan menurut
beberapa ahli :
Pengawasan Menurut Handoko (2015:359–360) Ada 3 (tiga) tipe dasar
pengawasan, yaitu : pengawasan pendahluan, pengawasan “concurrent”, dan
pengawasan umpan balik.
a) Pengawasan pendahuluan (feedforward control). Pengawasan
pendahuluan, atau sering disebut steering controls, dirancang sxuntuk
mengantisipasi masalah-malah atau penyimpangan-penyimpangan
dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum
suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan. Jadi, pendekatan
pengawasan ini lebih aktif dan agresif, dengan mendeteksi masalahmasalah dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu
masalah terjadi. Pengawasan ini akan efektif hanya bila manajer
mampu mendapatkan informasi akurat dan tepat pada waktunya
tentang perubahan-perubahan dalam lingkungan atau tentang
perkembangan terhadap tujuan yang diinginkan.
b) Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan
(concurrent control). Pengawasan ini, sering disebut pengawasan “YaTidak”, screening control atau “berhenti-terus”; dilakukan selama
suatu kegiatan berlangsung. Tipe pengawasan ini merupakan proses
dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau
syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa
dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan “double-check” yang
lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.
c) Pengawasan umpan balik (feedback control). Pengawasan umpan
balik, juga dikenal sebagai past-Action controls, mengukur hasil-hasil
dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab
penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan, dan penemuanpenemuan diterapkan untuk kegiatan-legiatan serupa dimasa yang
akan datang. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran dilakukan
setelah kegiatan terjadi.
Ketiga bentuk pengawasan tersebut sangat berguna bagi manajemen.
Pengawasan pendahuluan dan “berhenti-terus”, cukup memadai untuk
memungkinkan manajemen membuat tindakan koreksi dan tetap dapat mencapai
tujuan. Tetapi ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan disamping
kegunaan dua bentuk pengawasan itu. Pertama, biaya keduanya mahal. Kedua,
banyak kegiatan tidak memungkinkan dirinya dimonitor secara terus menerus.
Ketiga, pengawasan yang berlebihan akan menjadikan produktivitas berkurang.
Manajemen harus menggunakan sistem pengawasan yang paling sesuai bagi
situasi tertentu

No comments:

Post a Comment