Sunday, October 24, 2021

Hubungan harga terhadap keputusan pembelian (skripsi dan tesis)


Harga menurut Abubakar (2018:40) adalah sejumlah uang yang harus
dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya
guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Berdasarkan landasan teori 
tersebut, harga merupakan komponen penting, karena harga berpengaruh terhadap
pertimbangan konsumen untuk membeli suatu produk. Terpenuhinya kebutuhan
dan keinginan konsumen, tidak terlepas dari kemampuan financial yang
dimilikinya. Sehingga konsumen akan mencari harga yang sesuai dengan
kapasitas keuangannya. Untuk itu, perusahaan harus mampu menarik perhatian
konsumen dengan menetapkan harga yang tepat terhadap produk yang
ditawarkannya dan juga harga yang sesuai dengan kualitas dan manfaatnya
sehingga hal tersebut diharapkan akan mendorong konsumen memutuskan
pembelian terhadap produk tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan
Armstrong (2012: 318) yang menjelaskan ada empat ukuran yang dapat
mencirikan harga, yaitu keterjangkaun harga, kesesuaian harga dengan kualitas
produk, kesesuaian harga dengan manfaat, dan harga sesuai kemampuan atau daya
saing harga. 

Indikator Keputusan Pembelian (skripsi dan tesis)

 


Ada tiga indikator dalam menentukan keputusan pembelian (Kotler and
Keller, 2012), yaitu:
a. Kemantapan pada sebuah produk
Pada saat melakukan pembelian, konsumen memilih salah satu dari beberapa
alternatif. Pilihan yang ada didasarkan pada mutu, kualitas dan faktor lain yang
memberikan kemantapan bagi konsumen untuk membeli produk yang 
dibutuhkan. Kualitas produk yang baik akan membangun semangat konsumen
sehingga menjadi penunjang kepuasan konsumen.
b. Kebiasaan dalam membeli produk
Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara terus-menerus dalam melakukan
pembelian produk yang sama. Ketika konsumen telah melakukan keputusan
pembelian dan mereka merasa produk sudah melekat dibenaknya bahkan
manfaat produk sudah dirasakan. Konsumen akan merasa tidak nyaman jika
membeli produk lain.
c. Kecepatan dalam membeli sebuah produk
Konsumen sering mengambil sebuah keputusan dengan menggunakan aturan
(heuristik) pilihan yang sederhana. Heuristik adalah sebuah proses yang
dilakukan seseorang dalam mengambil sebuah keputusan secara cepat,
menggunakan sebuah pedoman umum dalam sebagian informasi saja

Dimensi Keputusan Pembelian (skripsi dan tesis)

 


Kotler dam Armstrong (2016:188) mengemukakan keputusan pembelian
memiliki dimensi sebagai berikut:
1. Pilihan produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau
menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan
harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat
membeli sebuah produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan.
2. Pilihan merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek nama yang akan
dibeli setiap merek memiliki perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan
harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.
3. Pilihan penyalur
Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan
dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur
bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan
barang yang lengkap, kenyamanan dalam belanja, keluasan tempat dan lainlain. 
4. Waktu pembelian
Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda
misalnya ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minggu
sekali dan lain sebagainya.
5. Jumlah pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk
yang akan dibelanjakan pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan
mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan
banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda.
6. Metode pembayaran.
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang metode pembayaran yang
akan dilakukan dalam pengambilan keputusan menggunakan produk atau
jasa. Saat ini keputusan pembelian dipengaruhi oleh tidak hanya oleh aspek
lingkungan dan keluarga, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh
teknologi yang digunakan dalam transaksi pembelian.

Proses Keputusan Pembelian (skripsi dan tesis)

 


Keputusan pembelian konsumen menjadi fokus dalam menentukan
eksistensi perusahaan (Ismayana dan Hayati, 2018). Kotler dan Keller (2016:195)
menyatakan bahwa proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap sebagai
berikut. 

1. Problem recognition (Pengakuan Masalah)
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau perlu dipicu
oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan satu stimulus internal
kebutuhan normal seseorang.
2. Information search (Pencarian Informasi)
Konsumen tertarik mungkin atau mungkin tidak mencari informasi lebih
lanjut. Jika drive konsumen kuat dan produk yang memuaskan sudah dekat, ia
mungkin membelinya kemudian. Jika tidak, konsumen dapat menyimpan
kebutuhan dalam memori atau melakukan pencarian informasi yang terkait
dengan kebutuhan
3. Evalution of alternatives (Evaluasi Alternatif)
Evaluasi alternatif itu adalah bagaimana konsumen memproses informasi
untuk sampai pada pilihan merek.
4. Purchase decision (Keputusan Pembelian)
Umumnya, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling
disukai, tapi dua faktor bisa datang antara niat beli dan keputusan pembelian.
Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian 
5. Postpurchase behavior (Perilaku Pasca Pembelian)
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami disonansi dari melihat fitur
menggelisahkan tertentu atau mendengar hal-hal baik tentang merek lain dan
akan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya.

Pengertian Keputusan Pembelian (skripsi dan tesis)

 


Menurut Kotler dan Amstrong (2014,158) Keputusan pembelian adalah
tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana komsumen benarbenar membeli produk.
Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2016:198) didalam tahap evaluasi,
konsumen memilih diantara beberapa brand/merek dan mungkin juga lebih berniat
membeli dari brand yang lebih disukai
Schiffman dan Kanuk (2011:112) mendefinisikan keputusan pembelian
adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian
Definisi keputusan pembelian menurut Alma (2013:96) adalah
“Suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi keuangan,
teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical
evidence, people dan, process. Sehingga membentuk suatu sikap pada
konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil kesimpulan
berupa respons yang muncul produk apa yang akan dibeli”.

Karaketeristik Kepercayaan Konsumen (skripsi dan tesis)

 


Kepercayaan dibangun atas sejumlah karakteristik. Berbagai karakteristik
yang berkenaan dengan kepercayaan konsumen dinyatakan oleh Prianso,
(2017:117) sebagai berikut:
1. Menjaga Hubungan
Konsumen yang percaya akan senantiasa menjaga hubungan yang baik antara
dirinya dengan perusahaan karena ia menyadari bahwa hubungan yang baik
akan memberikan dampak yang menguntungkan bagi dirinya baik saat ini
maupun di masa yang akan datang.
2. Menerima Pengaruh
Konsumen yang memiliki kepercayaan yang tinggi akan mudah untuk
dipengaruhi sehingga biaya perusahaan/pemasar untuk program pemasaran
menjadi semakin murah
3. Terbuka dalam komunikasi
Konsumen yang memiliki kepercayaan tinggi terhadap perusahaan akan
memberikan informasi yang konstruktif bagi perusahaan sehingga arus 
informasi menjadi tidak tersendat yang memudahkan perusahaan/pemasar
untuk bertindak dengan cepat.
4. Mengurangi Pengawasan
Konsumen yang percaya biasanya jarang mengkritik sehingga ia mengurangi
fungsi pengawasan terhadap perusahaan/pemasar
5. Kesabaran
Konsumen yang percaya akan memiliki kesabaran yang berlebih dibandingkan
dengan konsumen biasa
6. Memberikan Pembelaan
Konsumen yang percaya akan memberikan pembelaan kepada
perusahaan/pemasar ketika produk yang dikonsumsinya dikritik oleh
kompetitor atau bahkan pengguna lainny yang tidak suka
7. Memberi Informasi yang Positif
Konsumen yang percaya akan selalu memberikan informasi yang positif dan
membangun bagi perusahaan
8. Menerima Risiko
Konsumen yang percaya akan menerima risiko apapun ketika ia memutuskan
untuk menggunakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga ia tidak
akan mudah mengeluh dan mengkritik ketika mengkonsumsi produk
9. Kenyamanan
Konsumen yang percaya akan melakukan pembelian secara berulang-ulang
karena ia percaya bahwa perusahaan/pemasar memberikan kenyamanan untuk
mengkonsumsi produk dalam jangka pendek maupun jangka panjang 
10. Kepuasan
Konsumen yang percaya akan mudah untuk memberikan kepuasan daripada
konsumen yang tidak percaya. Dengan demikian maka kepuasan konsumen
dapat diwujudkan oleh perusahaan dengan lebih mudah

Indikator Kepercayaan Konsumen (skripsi dan tesis)

 


Indikator Kepercayaan menurut Mayer et al. (dalam Wong, 2017)
menyatakan, faktor yang membentuk kepercayaan seseorang terhadap suatu
perusahaan ada tiga yaitu:
1. Kesungguhan/Ketulusan (Benevolence)
Kebaikan hati merupakan kemauan penjual dalam memberikan kepuasan yang
saling menguntungkan antara dirinya dengan konsumen. Profit yang diperoleh
penjual dapat dimaksimumkan, tetapi kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual
bukan semata-mata mengejar profit maksimum semata, melainkan juga
memiliki perhatian yang besar dalam mewujudkan kepuasan konsumen.
2. Kemampuan (Ability)
Kemampuan mengacu pada kompetensi dan karakteristik penjual/ organisasi
dalam mempengaruhi dan mengotori wilayah yang spesifik. Dalam hal ini,
bagaimana penjual mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan 
transaksi dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa konsumen memperoleh
jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam melakukan transaksi.
3. Integritas (Integrity)
Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam
menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen apakah
benar sesuai dengan fakta atau tidak. Kualitas produk yang dijual apakah dapat
dipercaya atau tidak