Friday, December 1, 2023

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan Kerja

 


Menurut Rabbinowitz dan Hall (1977) terdapat tiga faktor yang dapat
mempengaruhi seseorang untuk memiliki keterlibatan kerja, diantaranya:
a. Perbedaan Individual
Perbedaan individual yang dipengaruhi oleh karakteristik personal
diantaranya seperti usia, status pernikahan, jenis kelamin, pendidikan, locus
of control, lama bekerja yang dimiliki oleh seseorang, perbedaan latar
belakang, "higher order need strength" yang merupakan penting tidaknya
bagi seseorang untuk memenuhi kebutuhan akan harga diri maupun
keinginan untuk berkembang.
b. Faktor situasional
Faktor-faktor situasional yang dapat berpengaruh pada keterlibatan
kerja yang dimiliki karyawan antara lain: perilaku atasan, tingkat partisipasi
dalam pengambilan keputusan, faktor sosial seperti apakah seseorang
bekerja sendirian maupun berada di dalam tim, tingkatan pekerjaan,
kepuasan kerja, kinerja, absensi dan tingkat turnover, dan kesuksesan dalam
pekerjaan.
c. Produk dari interaksi individu dan lingkungan
Bagaimana individu dapat berinteraksi secara langsung dengan
lingkungan pekerjaannya, seperti bagaimana pekerjaan memberikan
kesempatan kepada karyawan untuk mempengaruhi apa yang terjadi di
organisasi, menjadi kreatif, dan menggunakan kemampuannya.
Brown (1996) menjabarkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
adanya keterlibatan kerja pada karyawan, diantaranya:
a. Karakteristik personal
Perbedaan individual memegang peranan dimana keterlibatan kerja
merupakan hasil dari sosial proses yang menanamkan pentingnya pekerjaan
sebagai hal yang sangat penting. Beberapa karakteristik personal yang dapat
mempengaruhi keterlibatan kerja pada karyawan, diantaranya seperti: workethic endorsement, locus of control, harga diri, growth need strength, dan
motivasi intrinsik.
b. Karakteristik pekerjaan
Keterlibatan kerja merupakan hasil dari berbagai macam karakteristik
situasional. Dimana ditemukan fungsi dari karakteristik pekerjaan seperti
autonomy, signifikansi tugas, identitas tugas, variasi kemampuan, umpan
balik, hierarki pekerjaan, tantangan pekerjaan, motivating potential, serta
komplesitas tugas dapat mempengaruhi bagaimana karyawan merasa terlibat
dalam pekerjaannya.
c. Perilaku atasan
Perilaku dari atasan seperti, perhatian atasan, pengambilan keputusan
yang partisipatif, dan jumlah komunikasi antara atasan dan bawahan dapat
mempengaruhi bagaimana tinggi rendahnya keterlibatan kerja yang dimiliki
oleh karyawan.
d. Persepsi peran
Persepsi peran dapat mempengaruhi potensial dari suatu pekerjaan
untuk memuaskan berbagai kebutuhan psikologis yang utama. Semakin
banyak seseorang mengalami berbagai macam tuntutan yang menyebabkan
konflik dari berbagai role partners (role conflict) ataupun ketidakjelasan
mengenai hal-hal yang dibutuhkan dan ekpekstasi untuk melakukan
pekerjaan (role ambiguity) maka potensi pekerjaan untuk memuaskan
kebutuhan psikologis semakin berkurang.
Dari faktor-faktor yang dijelaskan oleh para ahli diatas, maka peneliti
menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi munculnya
keterlibatan kerja pada karyawan antara lain adalah: karakteristik personal,
karakteristik situasional yang mencakup perilaku atasan dan karakteristik
pekerjaan, serta peran yang dimiliki oleh karyawan.

No comments:

Post a Comment