Monday, May 24, 2021

Diagnosis growth faltering (skripsi dan tesis)

Pemantauan pertumbuhan bayi secara serial dalam kurva pertumbuhan sangat penting dalam mendeteksi dan memantau laju pertumbuhan, pengaruh penyakit dan mengidentifikasi faktor risiko. Growth faltering diukur dari kurva weight for age yang turun dibawah persentil ke 5 dalam beberapa kali pengukuran 10 atau perlambatan laju pertumbuhan yang memotong 2 garis persentil mayor pada kurva pertumbuhan. Selain itu dapat digunakan kriteria antropometri lain untuk menyatakan growth faltering yaitu BMI for age kurang dari persentil 5, length for age kurang dari persentil 5, penurunan berat badan memotong 2 garis persentil mayor, weight for age kurang dari persentil 5, berat kurang dari 75% median weight for age, berat kurang dari 75% median weight for length, dan laju berat bedan kurang dari persentil 5. Growth faltering erat kaitannya dengan malnutrisi, yang pertama kali akan mempengaruhi laju pertumbuhan berat badan lalu diikuti panjang badan dan pada kondisi yang parah akan mempengaruhi lingkar kepala. Growth faltering akut ditunjukkan dengan adanya penurunan arah garis pertumbuhan weight-for-age sedangkan panjang atau tinggi badan dapat normal. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan arah garis pertumbuhan weight-for-age untuk deteksi dini.  Di Indonesia, arah garis pertumbuhan ini dapat dilihat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) yang terdapat dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Grafik pertumbuhan yang digunakan sebagai baku acuan adalah grafik oleh WHO dalam KMS (Lampiran 1).  Berikut adalah arah pertumbuhan balita dengan KMS: 1) Pertumbuhan disebut baik: a) N1 (tumbuh kejar atau catch-up growth): arah garis pertumbuhan melebihi arah garis baku b) N2 (tumbuh normal): arah garis pertumbuhan sejajar atau berimpit dengan arah garis baku 2) Pertumbuhan disebut tidak baik: a) T1 (tumbuh tidak memadai atau growth faltering): arah garis pertumbuhan kurang dari arah garis baku atau pertumbuhan kurang dari yang diharapkan, artinya pembentukan jaringan baru lebih lambat dari anak yang sehat. b) T2 (tidak tumbuh atau flat-growth): arah garis pertumbuhan datar atau berat badan tetap, artinya pembentukan jaringan baru tidak terjadi. c) T3 (tumbuh negative atau loss of growth): arah garis pertumbuhan turun dari arah garis baku, artinya terjadi penghancuran jaringan yang sebelumnya terbentuk

No comments:

Post a Comment