Monday, May 24, 2021

Nutrisi (skripsi dan tesis)

Growth faltering dapat terjadi karena intake energi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan biologis anak untuk tumbuh.Intake energi bayi 2-6 bulan bisa didapatkan dari  1) Air Susu Ibu (ASI) Pemberian ASI saja, tanpa ditambah makanan atau minuman lain, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi selama 6 bulan. Komposisi ASI dapat berubah sesuai kebutuhan bayi. Densitas energi ASI adalah sekitar 65kkal/100ml.2) Susu formula International Expert Group (IEG) menyarankan agar densitas energi dalam susu formula sebesar 60-70kkal/100ml. Pelarutan susu formula yang tidak tepat, dapat menimbulkan masalah. Susu formula yang terlalu cair dapat menimbulkan malnutrisi, sedangkan jika terlalu kental dapat membuat dehidrasi dan masalah ginjal. Kontaminasi susu formula oleh bakteri Enterobacter sakazakii dan Salmonella sp dapat menyebabkan infeksi. Bayi yang diberi susu formula dapat mengalami growth faltering melalui 2 cara yaitu tidak mendapatkan cukup energi dan lebih mudah terkena infeksi. 3) Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Makanan pendamping ASI adalah makanan padat maupun cair yang mengandung energi dan nutrisi untuk tambahan ASI. Pada saat bayi berusia 6 bulan, kebutuhan nutrisi tidak cukup hanya dari ASI, khususnya kebutuhan energi, protein, besi (Fe), seng (Zn), dan vitamin A. Maka pemberian MP-ASI paling tepat adalah di usia 6 bulan. Pemberian MP-ASI terlalu dini (<4 bulan) maupun terlambat (>7bulan) dapat menyebabkan gangguan tumbuh-kembang. Semakin muda usia bayi, organ pencernaan belum siap secara anatomis dan fisiologis, sehingga hanya dapat mencerna sedikit makanan dan kandungan gizinya tidak dapat diserap oleh tubuh untuk menunjang pertumbuhan.1 Selain usia pertama pemberian MP-ASI, kualitas, kuantitas, dan higienitas MP-ASI juga berperan dalam growth faltering

No comments:

Post a Comment