Sunday, March 31, 2024

Keadilan Distributif

 


Menurut (Colquitt, 2001) Keadilan Distributif adalah keadilan yang mengacu atas
hasil yang diterima atas kerja yang diberikan. Keadilan distributif adalah penilaian
karyawan mengenai keadilan atas hasil (outcome) yang diterima karyawan dari
organisasi (Greenberg, 1990; Niehoff and Moorman, 1993 dalam (Alotaibi &
Adam, 2001). Keadilan distributif terjadi ketika orang menerima apa yang mereka
pikirkan mereka layak menerimanya dari pekerjaan mereka. Keadilan distributif
adalah keadilan yang paling dinilai atas keadilan hasil yang diterima. Keadilan
distributif menyatakam bahwa karyawan seharusnya menerima upah/gaji yang
sesuai dengan pemasukan dan pengeluaran karyawan secara relatif dengan
perbandingan lainnya
Keadilan distributif mengacu pada kewajiban individual terhadap luara aktual yang
diterimanya seperti beban kerja, gaji, dan lain-lain (Gilliland, 1993; Cohen, 1987;
Adam, 1965; Homes, 1961). Adam (1965) menyatakan bahwa individual akan
menyesuaikan rasionya untuk mengubah kondisi tidak adil (inequity) menjadi
kondisi adil (equity). Lebih lanjut (Adam dan Freedman, 1976) dan (Greenberg,
1982) menjelaskan bahwa individual akan mengurangi kinerjanya (menurunkan
inputnya) pada saat mereka memperoleh outcomes yang kurang dari yang
seharusnya mereka terima dan mereka akan meningkatkan kinerjanya (menaikkan
inputnya) ketika mereka dibayar lebih tinggi dari yang seharusnya.
Keadilan distributif berkaitan dengan perlakuan adil bagi karyawan apabila ditinjau
dari gaji, beban kerja, durasi kerja, dan lainnya. Apabila atasan memberikan hasil
serta merancang pemberian gaji sesuai kinerja para karyawan, mereka akan puas
dan memiliki komitmen pada organisasi.
Menurut (Colquitt, 2001) menjelaskan bahwa keadilan distributif terdiri dari 4
indikator yaitu sebagai berikut:

  1. Persamaan
    (Martha Albertson, 2019) menyatakan persamaan merupakan respon yang
    tepat dalam banyak hal: satu individu, satu suara, dan upah yang sama untuk
    pekerjaan yang setara. Persamaan terpenuhi apabila adanya situasi ketika hasil
    (gaji, bonus, reward) karyawan seimbang dengan apa yang karyawan tersebut
    kerjakan.
  2. Kelayakan
    Kelayakan atau kemampuan seseorang untuk mencapai tujuannya dalam
    hidupnya sangat penting untuk mencapai keadilan dalam masyarakat (John,
    2006). Kelayakan terpenuhi apabila perusahaan memberikan imbalan yang
    sesuai dengan penyelesaian pekerjaan karyawan.
  3. Kontribusi
    (Gary, 2013) menyatakan bahwa perusahaan perlu menciptakan lingkungan
    kerja yang mendukung kontribusi karyawan untuk terus meningkatkan kinerja
    dan kontribusinya. Kontribusi terpenuhi apabila karyawan merasa kontribusi
    mereka dihargai oleh perusahaan dan terjadi kesesuaian antara imbalan dengan
    kontribusi yang diberikan pada perusahaan.
  4. Kinerja
    Kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang karyawan dalam
    konteks lingkungan kerja dan tujuan organisasi (Zainal et al, 1982). Indikator
    kinerja terpenuhi apabila seorang karyawan merasa adanya kesesuian antara
    kinerja yang dihasilkan dengan imbalan yang di terima. Hasil pekerjaan yang
    karyawan telah lakukan sepadan dengan kinerja karyawan tersebut.

No comments:

Post a Comment