Friday, September 29, 2023

Pengaruh keadilan distributif terhadap komitmen afektif

 


Menurut Colquitt (2001) Keadilan Distributif mengacu pada keseimbangan distribusi
hasil organisasi berupa gaji, tunjangan dan bonus. Tujuan dari Keadilan Distributif tersebut
adalahnkesejahteraan yang meliputi aspek-aspek fisik, psikologis, ekonomi, dan sosial,
sehingga yang didistribusikan biasanya berhubungan dengan sumber daya, dan
keuntungan. Distribusimberdasarkan kebutuhan memiliki konsep bahwa bagian
penerimaan pegawaimdipengaruhi oleh kebutuhannya berkaitan dengan pekerjaan.
Semakin banyak kebutuhan para pegawai, maka pengeluaranmdari bekerja akan semakin
tinggi.
Komitmen Afektif merupakan bagianndari Komitmen Organisasional yang mengacu kepada
sisi emosional yang melekat pada diri seorang karyawan terkait keterlibatannya dalam
sebuahmorganisasi. Terdapat kecenderungan bahwamkaryawan yang memiliki Komitmen
Afektif yang kuat akan senantiasa setiamterhadap organisasi tempat bekerja. oleh karena,
keinginan untuk bertahan tersebut berasal darimdalam hatinya.
Komitmen Afektif dapatmmuncul karena adanya kebutuhan, dan juga adanya
ketergantungan terhadapmaktivitas-aktivitas yang telah dilakukan oleh organisasi di masa lalu
yang tidak dapat ditinggalkan karena akan merugikan. Komitmen ini terbentukmsebagai hasil
yang mana organisasi dapat membuat karyawan memiliki keyakinan yang kuat untuk
mengikutimsegala nilai-nilai organisasi, dan berusaha untuk mewujudkan tujuan organisasi
sebagai prioritas pertama, dan karyawan akan juga mempertahankan keanggotaannya (Kartika,
2011)

No comments:

Post a Comment