Friday, September 29, 2023

Pengertian iklim organisasi

 


Iklim organisasi adalah hasil dari interaksi antar struktur organisasi, sistem,
budaya, tingkah laku pimpinan dan kebutuhan-kebutuhan psikologis karyawan
(Pareek, 1989 dalam Sivastav, 2006). dapat dikatakan bahwa iklim organisasi
merupakan suatu keadaan atau ciri-ciri atau sifat-sifat yang menggambarkan suatu
lingkungan psikologis organisasi yang dirasakan oleh orang yang berada dalam
lingkungan organisasi tersebut. Dalam hal ini organisasi dan karyawan harus
secara bersama-sama menciptakan kondisi yang kondusif untuk mencapai
komitmen yang dimaksud.
Saleh (2015) menyatakan bahwa iklim organisasi adalah lingkungan internal
organisasi. Dapat diketahui bahwa setiap organisasi memiliki iklim organisasi
yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi praktik dan kebijakan SDM yang
akan diterima oleh setiap anggota organisasi. Sifat individu yang akan
menggambarkan setiap perbedaan keberagaman pekerjaan yang dirancang pada
setiap organisasi. Semua organisasi pasti memiliki strategi dalam memanajemen
SDM. Iklim organisasi yang terbuka hanya dapat tercipta jika semua anggota
memiliki persepsi positif pada setiap organisasinya. Iklim organisasi penting 
untuk diciptakan karena merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diberikan
oleh organisasi dan dijadikan dasar bagi penentuan tingkah laku anggota
selanjutnya. Menurut Wirawan (2007) Iklim organisasi merupakan kualitas
lingkungan internal organisasi yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh
anggota organisasi, mempengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam
pengertian satu set karakteristik atau sifat organisasi.
Ada beberapa teori iklim organisasi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Teori Steers
Steers (1977) mengemukakan hubungan antara sebagian faktor
penentu iklim, hasil individu dengan efektivitas organisasi dimana faktor
penentu iklim organisasi adalah kebijakan dan praktek manajemen,
sturktur organisasi, teknologi dan lingkungan luar.
2. Teori Miles
Sergiovanni (1983) mengemukakan bahwa terdapat sepuluh
indikator untuk megetahui sehat atau kurang sehatnya iklim organisasi,
yaitu: tujuan (goal focus), komunikasi (communication adequacy),
optimalisasi kekuasaan (optimal power equalization), pemanfaatan sumber
daya (resource utilization), kohesifitas (cohesiveness), moril (moral),
inovatif (innovativeness), otonomi (autonomy), adaptasi (adaptation),
pemecahan masalah (problem solving adequacy)
3. Teori Likert
Likert (1967) mengembangkan sebuah instrumen yang memuaskan
pada kondisi-kondisi perilaku dan gaya-gaya manajemen yang digunakan.
Karakteristik yang dicakup oleh skala Likert adalah perilaku pemimpin, 
motivasi, komunikasi, proses pengaruh interaksi, pengambilan keputusan,
penentuan tujuan, dan kontrol
4. Teori Litwin dan Stringer
Litwin dan Stringer (1968) menggunakan teori tiga kebutuhan
(berprestasi,berafiliasi, dan berkuasa) dari McClelland sebagai tipe utama
motivasi, ditemukan bahwa ketiga kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh
iklim organisasi. Juga terdapat sembilan dimensi iklim organisasi, yaitu
struktur, tanggung jawab, imbalan, resiko, keramahan, kehangatan hati,
dukungan, standar, konflik, dan identifikasi.

No comments:

Post a Comment