Friday, September 29, 2023

Tingkatan Faktor Spiritualitas di Tempat Kerja

 


Milliman (2003) membagi faktor spiritualitas ditempat kerja kedalam tiga
kategori level atau tingkatan pandangan individu yang mempengaruhi
spiritualitas ditempat kerjanya:
1. Individual level atau tingkat individu. Dimana pada tingkatan ini merupakan
penilaian karyawan terhadap sikap, pengalaman, dan dirinya sendiri.
2. Group level. Merupakan tingkatan dimana karyawan menilai unit kerja atau
kelompok kerja mereka, baik dengan mengidentifikasi nilai pada unit kerja,
tujuan, dan misi unit kerja, serta seberapa besar unit kerja mendiring
terbentuknya spiritualitas ditempat kerja pada karyawan.
3. Organization level atau tingkat organisasi. Merupakan tingkatan dimana
karyawan menilai dan mengidentifikasi organisasi tempatnya bekerja.
Penelitian Milliman (2003) merupakan literatur pertama yang menguji
hubungan antara spiritualitas ditempat kerja dengan komitmen afektif. Dalam
penelitian ini dikatakan bahwa, ketiga aspek spiritualitas di tempat kerja yang
dirumuskan Milliman (2003) dapat memprediksi komitmen organisasional,
khususnya komitmen afektif. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa
semakin tinggi spiritualitas di tempat kerja, maka akan semakin tinggi pula
komitmen afektif dikalangan para pegawai. Bukti teoritis dan empiris
mendukung asumsi ini. Misalnya aktivitas yang didasari kebajikan (kerukunan
antar pegawai) akan menghasilkan emosi positif dan dapat menghasilkan sikap
pegawai yang lebih positif terhadap pekerjaan dan organisasi.
Implikasinya adalah meningkatnya komitmen afektif terhadap
organisasi Pfeffer dan Vega (1999, dalam Milliman, 2003). Ketika pegawai
merasa jika organisasi memperhatikan harapan dan kebahagiaannya, ia akan
cenderung untuk memberikan balasan dengan sikap positif terhadap organisasi,
termasuk membangun ikatan afektif dan rasa loyalitas. Dengan demikian
penulis ingin melihat adakah pengaruh dimensi-dimensi spiritualitas di tempat
kerja terhadap komitmen afektif. Sehingga penulis dapat mengehtahui dimensi
mana yang lebih berpengaruh terhadap komitmen afektif.

No comments:

Post a Comment