Monday, March 25, 2024

Indikator Indikator Kualitas Kerja

 


Menurut Hasibuan (2007) , indikator dari kualitas kerja karyawan yaitu :

  1. Potensi Diri
    Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
    maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya
    terlihat atau dipergunakan secara maksimal.Menurut Siahaan dalam Parlindungan
    (2005:4) “ Potensi diri adalah kemampuan yang terpendam pada diri setiap orang,
    setiap orang memilikinya”. Memahami diskripsi pekerjaan dan memiliki
    kemampuan untuk mengembangkan bidang kerja serta memilki berinisiatif
    merupakan beberapa potensi diri yang harus dimiliki pegawai. Majdi (2007: 86)
    menjelaskan, kata potensiitu adalah serapan dari bahasa Inggris: potencial.
    Artinya ada dua kata, yaitu, (1) kesanggupan; tenaga (2) dan kekuatan;
    kemungkinan.Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi potensi
    adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan,
    kekuatan, kesanggupan, daya.Intinya, secara sederhana, potensi adalah sesuatu
    yang bisa kita kembangkan.Sedangkan diri masih manurut Majdi (2007: 92)
    adalah akumulatif dari pikiran kita. Jadi Potensi diri adalah kemampuan yang kita
    miliki yang bisa dikembangkan.
    Menurut Wiyono(2006:37) potensi dapat diartikan sebagai kemampuan
    dasar dari sesuatu yang masih terpendam didalamnya yang menunggu untuk
    diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam diri sesuatu tersebut. Dengan
    demikian potensi dirimanusia adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia
    yang masih terpendam didalam dirinya yang menunggu untuk diwujudkan
    menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia. Apabila pengertian
    potensi manusia dikaitkan dengan pencipta manusia, Alloh SWT, maka potensi
    diri manusia dapat diberi pengertian sebagaikemampuan dasar manusia yang
    telah diberikan Alloh SWT sejak dalam kandungan ibunya sampai pada saat
    tertentu (akhir khayat), yang masih terpendam didalam dirinya, menunggu
    diwujudkan menjadi sesuatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia didunia
    ini dan diakhirat nanti.
    Menurut Endra (2004: 6) potensi bisa disebut sebagai kekuatan, energi,
    atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara
    optimal. Potensi diri yang dimaksud disini suatu kekuatan yang masih terpendam
    yang berupa fisik, karakter, minat, bakat, kecerdasan dan nilai-nilai yang
    terkandung dalam diri tetapi belum dimanfaatkan dan diolah.
    Sedangkan Habsari (2005: 2) menjelaskan, potensi diri adalah kemampuan
    dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental dan
    mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan
    sarana yang baik. Sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses
    fisik, perilaku dan psikologis yang dimiliki.
  2. Hasil Kerja Optimal
    Hasil kerja yang optimal harus dimiliki oleh seorang pegawai, pegawai
    harus bisa memberikan hasil kerjanya yang terbaik, salah satunya dapat dilihat
    dari produktivitas organisasi, kualitas kerja kuantitas kerja. Produktivitas
    organisasi adalah sebagai suatu ukuran penggunaan sumber saya dalam suatu
    organisasi biasanya dinyatakan sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dengan
    sumber daya yang diberikan. Kualitas kerja adalah kegiatan yang dilakukan oleh
    pegawai telah memenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi dan harapan yang telah
    ditetapkan. Kualitas kerja merupakan mutu hasil pekerjaan atau sebaik apa harus
    diselesaikan. Kualitas kerja pegawai dapat dilihat dari adanya kemampuan
    menghasilkan pekerjaan yang memuaskan, tercapainya tujuan secara efektif dan
    efisien serta kecakapan yang ditunjukkan dalam menjalankan pekerjaanya.
    Kuantitas pekerjaan adalah banyaknya jumlah yang harus diselesaikan atau
    dikerjakan pegawai sesuai target waktu yang telah ditetapkan dan dapat
    menyelesaikan lebih dari satu pekerjaan dalam satu waktu dengan baik.
    3.Proses Kerja
    Proses kerja merupakan suatu tahapan terpenting dimana pegawai
    menjalankan tugas dan perannya dalam suatu organisasi, melalui proses kerja ini
    kinerja pegawai dapat dilihat dari kemampuan membuat perencanana kerja,
    kreatif dalam melaksanakan pekerjaan, mengevaluasi tindakan kerja, melakukan
    tindakan perbaikan. Kinerja yang baik dan berkualitas dapat terlihat dari
    bagaimana seorang pegawai dapat melakukan sebuah pekerjaan mula dari proses
    perencanaan sampai dengan perbaikan. Pegawai yang memiliki perencanaan kerja
    yang matang, kreativitas yang tinggi, mampu mengevaluasi tindakan, serta dapat,
    memperbaiki tindakan tanpa menunggu perintah dari atasan merupakan seorang
    pegawai yang memiliki pemikiran yang rasional dan memiliki inisiatif sendiri
    untuk melakukan pekerjaan itu. Seperti yang diungkapkan oleh Hasibuan dalam
    Nurdiana (2006:126) mengemukakan bahwa : Dengan adanya inisiatif pegawai
    dalam pelaksanaan proses kerja dalam merancang program kerja, serta mampu
    memecahka permasalahan yang dihadapi, maka organsiasi tersebut akan berhasil
    dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan demikian untuk dapat mencapai
    tujuan yang ingin dicapai dalam organisasi, maka para pegawai harus memiliki
    kemampuan dalam pelaksanaan proses kerja
  3. Antusiasme
    Antusiasme merupakan suatu sikap dimana seorang pegawai melakukan
    kepedulian terhadap pekerjaanya hal ini bisa dilihat dari kehadiran, pelaksanaan
    tugas, motivasi kerja, komitmen kerja. Pegawai yang memiliki antusiasme akan
    senantiasa meningkatkan kinerjanya dalam menjalankan segala tugs dan tanggu
    jawabnya hal ini harus selalu ditumbuhkan dalam jiwa pegawai sebagai upaya
    untuk meningkatkan kualitas kinerjanya Soetisna (2000:67) mengemukakan
    bahwa : Semangat atau antusiasme merupakan suatu sikap yang dimiliki pegawai
    dalam melaksanakan pekerjaanya, yang memiliki kapasitas untuk bekerja secara
    aktif tanpa mengenal lelah. Hal ini merupakan kecenderungan untuk
    menggunakan perilaku positif, emosi, dan semangat.
    Dari pendapat di atas, hendaknya para pegawai dapat memiliki sikap yang
    positif dan juga memiliki semangat yang besar dalam melakukan pekerjaan yang
    dibebankan kepadanya Menurut Bernadin dan Russell (1993:383) mengemukakan
    bahwa terdapat enam indikator kinerja yang dapat diukur antara lain sebagai
    berikut : a) Kualitas kerja, yaitu tingkat yang dicapai dari proses atau hasil yang
    diperoleh pada suatu kegiatan mendekati kesempurnaan, dalam bentuk yang dapat
    menyesuaikan dengan suatu cara yang ideal dalam melakukan kegiatan yang
    sesuai dengan tujuan. b) Kuantitas kerja, yaitu jumlah yang dihasilkan atau
    ditunjukkan dalamsetiap ukurahn dengan jumlah dalam unit, jumlah putaran atau
    sikluskegiatan yang lengkap. c) Efisiensi kerja, yaitu pelaksanaan cara tertentu
    dengan mengurang tujuannya. d) Efektifitas kerja, yaitu tingkat atau sejumlah
    penggunaan sumber daya organisasi (seperti manusia, anggaran, teknologi,
    material) secaramaksimal untuk memperoleh keuntungan paling tinggi atau
    mengurangi kerugian setiap unit atau hal-hal yang merugikan dalam penggunaan
    suatu sumber daya. e) Human relation, yaitu tingkat kenaikan kebutuhan pegawai
    mengenai perasaan, harga diri, nama baik, dan kerjasama antar teman kerja dan
    bawahan (hubungan, staf, konsultatif, koordinatif)

No comments:

Post a Comment