Bitner dan Zeithaml (dalam Riorini, 2004:22) menyatakan untuk dapat
meningkatkan performance quality (kualitas kerja) ada beberapa cara yang dapat
dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan memberikan pelatihan atau training,
memberikan insentive atau bonus dan mengaplikasikan atau menerapkan
teknologi yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Sunu
(dalam Flippo, 1995:91) menyatakan bahwa penting untuk menciptakan
lingkungan untuk meningkatkan kualitas kerja, yaitu:
- Tanggung jawab dan kepentingan pimpinan untuk menciptakan
lingkungan peningkatan kualitas. - Nilai, sikap dan perilaku yang disetujui bersama diperlukan untuk
meningkatkan mutu. - Sasaran peningkatan kualitas yang diterapkan oleh organisasi.
- Komunikasi terbuka dan kerja sama tim baik.
- Pengakuan dapat mendorong tindakan yang sesuai dengan nilai,
sikap dan perilaku untuk meningkatkan mutu.
Menurut leiter (1997) berpendapat bahwa enam faktor utama yang menyebabkan
menurunya kualitas kinerja karyawan yaitu : - Beban kerja berlebihan yaitu terlalu banyaknya pekerjaan. Sedikitnya
waktu yang tersedia dan tidak adanya dukungan sistem menghabiskan
cadangan sumber daya dan berdampak pada menurunya kualitas kinerja. - Kurangnya wewenang yaitu besarnya tanggung jawab yang harus dipikul
namun tidak disertai wewenang dalam membuat keputusan. - Imbalan yang tidak memadai yaitu kecilnya upah dibandingkan dengan
volume pekerjaan, tidak menariknya skema intensif dari target yang ingin
dicapai, terjadinya perubahan kebijakan yang lebih buruk dari kebijakan
sebelumnya. - Hilangnya sambung rasa yaitu terjadinya pengkotak-kotakan penugasan
yang berdampak pada meningkatnya isolasi sosial dalamlingkungan kerja. - Perlakuan yang tidak adil yaitu perlakuan yang tidak sama dan bukan
berdasarkan kompetensi. - Tejadinya konflik nilai yaitu ketidak –sesuaian antara prinsip pribadi
dengan tuntutan pekerjaan
No comments:
Post a Comment