Friday, January 21, 2022

Pengaruh Interaksi Antara Corporate Governance dengan Pengaruh Politik dari Aspek Komisaris Independen (skripsi dan tesis)

 kemungkinan interaksi antara corporate governance dengan pengaruh politik dari aspek komisaris independen terhadap tax aggressiveness masih belum dilakukan. Hal ini diperlukan karena ketidakkonsistenan hasil penelitian pengaruh koneksi politik terhadap tax aggressiveness. Pengaruh interaksi ini penting ketika suatu perusahaan dimiliki oleh pemerintah dengan komisaris independen yang memiliki koneksi politik dengan penerapan corporate governance yang efektif. Pengaruh interaksi ini dirasa akan lebih karena didorong oleh hubungan dengan pemerintah, di mana pemerintah melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan dari segi kontribusi bagi negara serta tuntutan bagi komisaris independen untuk berkinerja lebih baik demi memperkuat kondisi politiknya. Selain itu, perusahaan juga dituntut untuk melakukan praktek corporate governance yang efektif sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Corporate governance yang dilakukan secara efektif maka akan berdampak pada kinerja perusahaan sehingga dalam pelaksanaannya akan menghasilkan keputusan-keputusan yang efektif bagi para stakeholders termasuk dalam menentukan tarif pajak efektif serta menaati peraturan pajak yang berlaku yang ditetapkan oleh pemerintah. Corporate governance yang baik dapat menurunkan agency problem yang muncul, sehingga manajer sebagai agen berusaha untuk mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk peraturan perpajakan sehingga hal ini dapat menurunkan tax aggressiveness. Ding (2014) melakukan penelitian mengenai interaksi antara pengaruh politik dari aspek kepemilikan pemerintah dengan pengaruh politik dari aspek manajemen terhadap kinerja, menunjukkan bahwa perusahaanyang dikendalikan oleh non pemerintah, dengan board chair terhubung politik tidak berpengaruh terhadap kinerja. Sebaliknya, ketika perusahaan dikendalikan oleh pemerintah, dengan board chair terhubung politik memiliki pengaruh dan mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja diukur salah satunya dari pencapaian laba, di mana hal ini akan berpengaruh pula terhadap pajak yang disetorkan. Dapat disimpulkan dalam kasus interaksi bahwa pengaruh politik terhadap kinerja perusahaan, tergantung dari jenis kepemilikan. Desai Dharmapala (2006) menemukan bahwa pengaruh kompensasi manajemen terhadap tindakan penghindaran pajak perusahaan berbeda antara perusahaan yang memiliki praktek corporate governance yang baik dengan yang memiliki praktek corporate governance buruk. Hal ini menunjukkan bahwa praktek corporate governance dapat membuat perbedaan pengaruh terhadap tindakan penghindaran pajak. Komisaris independen penting dalam penerapan corporate governance yang efektif. Komisaris independen bertugas untuk menjaga manajemen agar dalam menjalankan kegiatannya tidak bertentangan dengan hukum maupun aturan-aturan yang telah ditetapkan. Hanum (2014) menyatakan bahwa organ dalam corporate governance yaitu komisaris independen berpengaruh negatif terhadap tax aggressiveness. Dengan adanya interaksi antara corporate governance serta komisaris independen yang memiliki koneksi politik diharapkan akan membuat perusahaan lebih menaati peraturan yang ditetapkan, salah satunya peraturan mengenai perpajakan. Berdasarkan uraian tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut.

No comments:

Post a Comment