Friday, January 21, 2022

Teori stakeholder (skripsi dan tesis)

 


Teori stakeholder mengemukakan bahwa perusahaan tidak hanya
bertanggung jawab pada kesejahteraan perusahaan saja, melainkan harus memiliki
tanggung jawab sosial dengan mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang
terkena dampak dari tindakan atau kebijakan strategi perusahaan (Diyah dan
Supriyadi, 2015:123). Suatu perusahaan dapat dikatakan sukses tergantung
keahlian perusahaan menyeimbangkan berbagai kepentingan dari pemangku
kepentingan atau stakeholder.
Dari sudut pandang pengelola perusahaan (manajemen), dijumpai
beberapa paradigma berkaitan dengan peran dan tanggung jawab manajemen
dalam mengelola perusahaan. Dalam dunia akuntansi wujud peran dan tanggung
jawab manajemen ini tercermin dalam beberapa teori yang berkaitan dengan
pemangku kepentingan. Dalam buku Agus dan Ardana (2009), menurut Schoeder 
(1998) paling tidak ada enam teori pemangku kepentingan, yaitu: teori
kepemilikan (proprietary theory), teori entitas (entity theory), teori dana (fund
theory), teori komando (command theory), teori perusahaan (enterprise theory),
dan teori ekuitas sisa (residua equity theory).
Dengan makin maraknya skandal bisnis dalam berbagai bentuk manipulasi
laporan keuangan yang melibatkan para eksekutif puncak perusahaan-perusahaan
besar berskala global menjelang akhir abad ke-20 yang merugikan banyak pihak
yang berkepentingan, maka muncul pengaturan baru dari otoritas pemerintah yang
pada intinya mempertegas pengawasan, wewenang, dan tanggung jawab para
eksekutif puncak dalam mengelola perusahaan. Berdasarkan pendekatan sistem,
perusahaan adalah bagian atau unsur dari sistem yang lebih besar. Sebagai suatu
sistem terbuka, perusahaan saling berinteraksi dengan semua pihak terkait
(stakeholder) sehingga keberadaan perusahaan sangat ditentukan oleh para
pemangku kepentingan ini, maka para eksekutif perusahaan mulai menyadari
pentingnya melakukan proses pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan
analisis pemangku kepentingan. Hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam
proses pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan pemangku kepentingan,
antara lain:
a. Lakukan identifikasi semua pemangku kepentingan, baik nyata maupun
yang berssifat potensial.
b. Cari tahu kepentingan (interest) dan kekuatan (power) setiap golongan
pemangku kepentingan. 
c. Cari tahu apakah ada koalisi kepentingan dan kekuasaan antar golongan
pemangku kepentingan tersebut.
Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan:
a. Pemangku kepentingan adalah pihak yang menerima manfaat paling besar
dari keputusan itu;
b. Kalaupun ada pihak yang dirugikan, dampak kerugiannya hanya menimpa
sedikit mungkin pemangku kepentingan.
c. Keputusan yang diambil tidak membentur kepentingan dan kekuasaan
kelompok pemangku kepentingan yang dominan.

No comments:

Post a Comment