Wednesday, August 30, 2023

Pengertian Struktur Modal

 


Menurut Irham Fahmi (2017: 179), yang dimaksud struktur modal adalah
sebagai berikut:
“Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial
perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang
jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri (shareholders’
equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.”
I Made Sudana (2015: 164) menyatakan struktur modal (capital structure)
berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur
dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri.
Struktur modal menurut Bambang Riyanto (2011: 22) adalah
pembelanjaan permanen didalam mencerminkan perimbangan antara hutang
jangka panjang dan modal sendiri.
Menurut Handono Mardiyanto (2009: 116), struktur modal didefinisikan
sebagai komposisi dan proposi utang jangka panjang dan ekuitas (saham preferen
dan saham biasa) yang ditetapkan perusahaan.
Selain itu, Agus Harjito dan Martono (2010: 240) mengemukakan struktur
modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan
yang ditunjukkan oleh perbandingan utang jangka panjang terhadap modal
sendiri.
Sedangkan menurut Mustafa (2017: 85), yang dimaksud struktur modal
adalah sebagai berikut:
“Struktur modal merupakan perimbangan antara jumlah utang jangka
pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan
saham biasa. Struktur modal adalah perbandingan modal asing atau jumlah
utang dengan modal sendiri. Kebijaksanaan struktur modal merupakan
pemeliharaan antara risiko dan pengambilan yang diharapkan”.
Menurut Agnes Sawir (2003: 13) struktur modal didefinisikan sebagai
berikut:
“Struktur modal merupakan rasio yang menggambarkan perbandingan
utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan
kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh
kewajibannya”.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan yang dimaksud dengan
struktur modal adalah perimbangan antara jumlah utang jangka pendek yang
bersifat permanen, utang jangka panjang dan modal sendiri yang berkaitan dengan
pembelanjaan jangka panjang perusahahaan.
Ketika perusahaan ingin tumbuh, maka perusahaan tersebut akan
membutuhkan modal. Secara umum sumber modal ada dua sumber alternatif,
yaitu modal yang bersumber dari modal sendiri (internal) atau dari eksternal
seperti pinjaman/utang dan pemilik perusahaan. Pendanaan dengan modal
sendiri/internal dapat dilakukan dengan menerbitkan saham (stock), sedangkan
pendanaan dengan utang (debt) dapat dilakukan dengan menerbitkan obligasi atau
berutang ke bank bahkan ke mitra bisnis. Apabila menggunakan pendanaan
dengan utang, ketika utang bertambah akan meningkatkan risiko, yaitu membayar
bunga pinjaman yang lebih besar. Sedangkan jika perusahaan menggunakan
modal sendiri ketergantungan terhadap pihak luar akan berkurang, tetapi
modalnya tidaklah pengurang pajak bisnis (Dessa Auliyaa Rezky, 2017: 26)
Maka dari itu manajemen keuangan memadukan sumber dana permanen
sehingga membentuk struktur modal optimal agar mampu menaikan harga saham
yang merupakan cerminan dari nilai perusahaan

No comments:

Post a Comment