Wednesday, August 30, 2023

Struktur Modal

 


Struktur modal merupakan pembelanjaan permanen perusahaan yang
mencerminkan perimbangan atau perbandingan antara hutang jangka panjang
dengan modal perusahaan (Riyanto, 2013). Definisi lain struktur modal adalah
perimbangan jumlah hutang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa
(Septantya, Dzulkirom, & Azizah, 2015). Struktur modal yang optimal adalah
struktur modal yang harus berada pada keseimbangan antara resiko dan
pengembalian (return) yang memaksimumkan harga saham (Brigham & Houston,
2014). Struktur modal yang optimal dapat berubah sepanjang waktu, yang dapat
mempengaruhi biaya modal tertimbang (weighted average cost of capital).
Selanjutnya, perubahan biaya modal akan mempengaruhi keputusan anggaran
modal dan akhirnya akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya
mengutamakan sumber dari dalam perusahaan, maka ketergantungan pihak
perusahaan terhadap pihak luar sangat kecil. Tetapi ada saat-saat tertentu dimana
semua sumber dana dari dalam perusahaan telah digunakan, sementara kebutuhan
dana perusahaan semakin meningkat sehingga dalam hal ini perusahaan perlu
mencari alternatif pendanaan. Alternatif pendanaan ini bisa dilakukan dengan
menggunakan sumber-sumber pendanaan dari luar misalnya, melalui utang atau
dengan menerbitkan saham baru. Dalam kaitannya dengan masalah penentuan
sumber-sumber dana yang akan digunakan, serta berapa besarnya proporsi
masing-masing sumber dana tersebut, maka perusahaan akan menganalisis
sejumlah faktor untuk kemudian menetapkan struktur modal yang ditargetkan
(capital structure ), yaitu bauran atau perpaduan dari utang, saham preferen, dan
saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya (Brigham &
Houston, 2014). Adanya struktur modal yang ditargetkan ini, membantu
perusahaan untuk selalu konsisten didalam menentukan struktur modalnya. Jika
pada kenyataannya rasio utang ternyata berada dibawah tingkat sasaran, ekspansi
modal biasanya akan dilakukan dengan menerbitkan utang, sedangkan jika rasio
utang berada diatas tingkat sasaran, biasanya ekuitas yang akan diterbitkan.
Struktur modal suatu perusahaan secara umum terdiri atas beberapa komponen
(Riyanto, 2013) yaitu:
1. Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang merupakan salah satu dari bentuk pembiayaan
jangka panjang yang memiliki masa jatuh tempo lebih dari satu tahun, biasanya 5-
20 tahun. Pinjaman hutang jangka panjang dapat berupa pinjaman berjangka
(pinjaman yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja permanen,
untuk melunasi hutang lain, atau membeli mesin dan peralatan) dan penerbitan
obligasi (hutang yang diperoleh melalui penjualan surat-surat obligasi, dalam
surat obligasi ditentukan nominal, bunga per tahun, dan jangka waktu pelunasan
obligasi tersebut).
2. Modal Sendiri
Modal sendiri (equity capital) merupakan dana jangka panjang perusahaan
yang disediakan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham), yang terdiri dari
berbagai jenis saham (saham preferen dan saham biasa) serta laba ditahan. Modal
sendiri atau ekuitas merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari pemilik
perusahaan atau pemegang saham. Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam
perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal pinjaman
memiliki jatuh tempo.

No comments:

Post a Comment