Wednesday, August 30, 2023

 Trade-off Theory

 


Trade-off theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan
manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan
hutang (Putri, 2012). Menurut Nurrohim (2008) teori trade-off
merupakan suatu model struktur modal yang memiliki asumsi bahwa
struktur modal perusahaan merupakan perimbangan antara keuntungan
penggunaan hutang dengan biaya kesulitan keuangan (financial
distress) dan biaya keagenan (agency cost). Dalam teori ini perusahaan
yang tidak memiliki utang sama sekali dan perusahaan yang
menggunakan utang untuk membiayai seluruh investasinya adalah
buruk. Keputusan yang tepat dalam teori ini adalah perusahaan harus
memberikan keputusan yang moderat dengan mempertimbangkan
kedua instrumen pembiayaan. Hanafi (2004), menyatakan terdapat halhal yang membuat perusahaan tidak dapat menggunakan utang
sebanyak-banyaknya. Salah satu hal yang terpenting adalah dengan
semakin tingginya utang akan semakin tinggi pula kemungkinan
probabilitas kebangkrutan perusahaan. misalnya, dengan semakin
tingginya utang, semakin besar pula bunga yang harus dibayar dan
kemungkinan tidak membayar bunga yang tinggi akan semakin besar.
Dan pada akhirnya pemberi pinjaman dapat membangkrutkan
perusahan jika perusahaan tidak dapat membayar utang tersebut.
Trade-off theory menyatakan bahwa perusahaan yang
pendanaannya menggunakan sumber dana eksternalnya seperti utang
dapat melakukan penghematan pajak. Penggunaan hutang oleh
perusahaan ini hanya bisa dilakukan pada batas titik tertentu, apabila
pengguanaannya melampaui batas tersebut justru akan dapat
menurunkan nilai dari perusahaan. Sebenarnya tujuan dari trade-off
theory adalah untuk menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang
timbul sebagai akibat dari penggunaan utang. Menurut Riyanto (1995)
dalam Nurrohim (2008), struktur modal yang optimum adalah struktur
modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan modal rata-rata
(average cost of capital). Oleh sebab itu pihak manajemen dalam
menetapkan struktur modal seharusnya tidak hanya melihat dengan satu
patokan tetapi disesuaikan dengan keadaan perusahaan pada masa itu.
Biasanya para eksekutif keuangan dalam menetapkan struktur modal
yang optimum menentukan berapa persen penggunaan utang pada
rentan tertentu. Ada berapa persen batas minimal dan batas maksimal
dalam penggunaan utang tersebut dalam struktur modal.

No comments:

Post a Comment