Friday, May 26, 2023

Strategi Penetapan Harga

 


Penetapan harga merupakan bagian dari strategi pemasaran yang menentukan
terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Transaksi hanya akan terjadi bila
harga yang di tetapkan pada sebuah produk di sepakati. Jadi, perusahaan yang
mampu dengan jitu menetapkan harga tentunya akan mendapatkan hasil pemasaran
yang memuaskan (Triton, 2008:181). Menetapkan satu harga untuk semua pembeli
adalah ide yang relatif modern yang timbul bersama perkembangan perdagangan
eceran skala besar pada akhir abad kesembilan belas (Kotler dan Keller, 2009:68). 
Penetapan harga sebagai perencanaan pemasaran akan menetukan posisi
produk di suatu pasar serta laba yang dapat di hasilkan oleh produk tersebut. Untuk
produk baru dapat di terapkan harga penetrasi, yakni harga awal rendah untuk
menarik minat pembeli, atau harga mengapung (price skimming), yakni harga awal
tinggi karena produknya di anggap berbeda dengan produk yang telah ada di pasar.
Untuk produk yang telah beredar dapat di terapkan harga di bawah harga pasar bila
kualitas produk memadai, di atas harga pasar bila kualitas produk lebih baik, pada
harga pasar inilah kualitas produk sama tetapi lokasi usaha lebih strategis dan
keampuan promosi lebih baik.
Strategi penentuan harga yang mempegaruhi psikologis konsumen ialah:
1) Prestige pricing (harga prestis): menetapkan harga yang tinggi demi
membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya di pakai untuk
produk shopping dan specially. Contoh roll royce, rolex, guess, prada dan lain
sebagainya.
2) Odd pricing (harga ganjil): menetapkan harga ganjil atau sedikit dibawah harga
yang telah di tentukan dengan tujuan agar pembeli secara psikologis mengira
produk yang akan di beli lebih murah.
3) Multiple-unit pricing (harga rabat): memberikan potongan harga tertentu
apabila konsumen membeli produk dalam jumlah banyak.
4) Price lining (harga lini): memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini
produk yang berbeda. Contoh bioskop 21 memberikan harga standar untuk
konsumen standar dan mengenakan harga lebih mahal untuk jenis premier.
(Oentoro, 2012:217).

No comments:

Post a Comment